Kisah Keteladanan Nabi Daud yang Penuh Inspirasi

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
20 Maret 2024 21:38 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Keteladanan Nabi Daud, Foto: Unsplash/ageng arifian.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Keteladanan Nabi Daud, Foto: Unsplash/ageng arifian.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebelum memahami mengenai keteladanan Nabi Daud a.s., beliau dikenal sebagai hakim yang bijaksana. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an maupun hadis Rasulullah saw.
ADVERTISEMENT
Dengan mempelajari mengenai kisah dan sejarahnya, umat muslim bisa menjadikannya sebuah inspirasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kisah-kisah para nabi di dalam Al-Qur’an memperlihatkan kepada kita semua tentang kekuasaan Allah Swt. di dalam mukjizat dan kejadian-kejadian yang luar biasa. Seperti halnya kisah Nabi Daud a.s. yang patut untuk dicontoh.

Kisah Keteladanan Nabi Daud

Ilustrasi Keteladanan Nabi Daud. Foto: Unsplash/no_limit_pictures.
Dikutip dari buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi karya Rizem Aizid (2018), Nabi Daud a.s. merupakan penyelamat kaum Bani Israil serta menjadi seorang pemimpin yang sangat dikagumi.
Nama Nabi Daud a.s. adalah Daud bin Yisya yaitu salah seorang dari tiga belas bersaudara turunan ketiga belas dari Nabi Ibrahim a.s. Nabi Daud a.s. tinggal bermukim di kota Baitlehem, kota kelahiran Nabi Isa a.s. bersama ayah dan tiga belas saudaranya.
ADVERTISEMENT
Nabi Daud a.s. merupakan keturunan Yahudza bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim Al-Khalil. Perawakannya tidak terlalu tinggi, bermata biru, berambut tidak lebat, berhati suci dan bersih. Dia sangat dicintai oleh Bani Israil.
Allah menganugerahi Nabi Daud a.s. dengan kerajaan dan kenabian, kebaikan dunia dan akhirat. Dan ada banyak keteladanan Nabi Daud a.s. yang bisa dijadikan sebagai contoh dalam menjalani kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut.

1. Bersikap Adil

Nabi Daud a.s. terkenal karena keadilan dan kebijaksanaannya dalam memimpin. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah ketika Nabi Daud a.s. dihadapkan pada kasus dua orang yang berselisih mengenai kepemilikan domba.
Dalam menghadapi kasus ini, Nabi Daud a.s. dengan bijak memutuskan untuk mengadili mereka dengan adil dan memberikan keputusan yang bijaksana.
ADVERTISEMENT
Kemudian diterima dengan baik oleh kedua pihak. Ini mengajarkan kita pentingnya keadilan dan bijaksana dalam memimpin dan menyelesaikan konflik.

2. Memiliki Keberanian yang Besar

Sejak kecil Nabi Daud a.s. sudah memiliki jiwa pemberani. Beliau juga berkeinginan untuk ikut berperang melawan seorang raja yang tidak adil dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Hingga akhirnya Nabi Daud a.s. dapat mengalahkan Raja Thalut.
Namun, yang membuat Nabi Daud a.s. lebih istimewa adalah sikapnya setelah berhasil mengalahkan Jalut. Bukan untuk mendapat pujian dan kemuliaan dari orang-orang, tetapi beliau memilih mengasingkan diri ke gunung untuk bermunajat kepada Allah Swt.
Sikapnya yang rendah hati dan kesadaran bahwa semua keberhasilan berasal dari Allah adalah pelajaran berharga bagi kita semua. Namun, kebanyakan orang cenderung terpaku pada pujian dan pengakuan atas orang lain.
ADVERTISEMENT
Mereka mungkin merasa marah atau kecewa jika tidak mendapatkan apresiasi yang mereka harapkan. Namun, Nabi Daud a.s. mengajarkan mengenai pentingnya menjaga ketenangan dan keseimbangan dalam menghadapi pujian dan kritik.
Sikap rendah hati dan bersyukur kepada Allah atas segala keberhasilan adalah ciri yang patut diteladani. Kisah Nabi Daud a.s. memberi kita pelajaran berharga tentang pentingnya memiliki keberanian untuk melawan kebatilan.
Namun juga mengingatkan kita untuk tetap rendah hati dalam keberhasilan dan tidak terlalu terpaku pada pujian dari dunia.
Kesadaran akan kebesaran Allah dan ketergantungan kepada-Nya adalah kunci untuk menjaga keseimbangan dan kedamaian dalam hidup, bahkan di tengah gemerlapnya dunia yang penuh dengan godaan dan pujian.
Kisah kemenangan Nabi Daud a.s. tersebut dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 251:
ADVERTISEMENT
فَهَزَمُوْهُمْ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَقَتَلَ دَاوٗدُ جَالُوْتَ وَاٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهٗ مِمَّا يَشَاۤءُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْاَرْضُ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ ٢٥١
Artinya: "Mereka (tentara Talut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan Daud membunuh Jalut. Kemudian, Allah menganugerahinya (Daud) kerajaan dan hikmah (kenabian); Dia (juga) mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Akan tetapi, Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam."

3. Selalu Bekerja Keras

Nabi Daud a.s. memberikan contoh tentang pentingnya bekerja keras dan tidak menyia-nyiakan potensi yang diberikan Allah. Meskipun memiliki kemampuan luar biasa untuk melunakkan besi, Nabi Daud a.s. tidak malas atau mengandalkan kemampuan ajaibnya saja.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, dia menggunakan keterampilan yang diberikan Allah tersebut untuk bekerja dan menghasilkan mata pencaharian. Sikap ini menunjukkan bahwa Nabi Daud a.s. memahami nilai dan pentingnya usaha keras dalam mencapai kesuksesan.
Nabi Daud a.s. tidak menganggap kemampuan ajaibnya sebagai jaminan keberhasilan tanpa usaha.
Sebagai gantinya, beliau memilih untuk bekerja keras dan memanfaatkan bakat yang diberikan Allah untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Sikap Nabi Daud mengajarkan kita bahwa meskipun kita mungkin memiliki bakat atau kemampuan khusus, itu tidak cukup untuk mencapai kesuksesan.
Usaha keras, ketekunan, dan kerja keras tetap menjadi kunci untuk meraih impian dan mencapai tujuan dalam hidup.
Dengan bekerja keras, kita tidak hanya memanfaatkan potensi yang diberikan Allah, tetapi juga menunjukkan rasa syukur dan tanggung jawab terhadap nikmat yang kita terima.
ADVERTISEMENT

4. Taat Beribadah kepada Allah

Kesibukan dalam urusan dunia tidak menyebabkan Nabi Daud a.s. melupakan kewajiban ibadahnya. Beliau tetap menjalankan ibadah yang diperintahkan oleh Allah Swt. dengan khusyuk dan penuh keikhlasan.
Ini menunjukkan bahwa Nabi Daud a.s. memiliki manajemen waktu yang baik, mampu membagi waktu antara urusan duniawi dan ibadah kepada Allah. Kemampuan Nabi Daud a.s. untuk membagi waktu dengan baik adalah contoh yang patut diteladani bagi kita semua.
Allah Swt. telah memberikan ciri-ciri beliau dalam Al-Qur’an:
اِصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوٗدَ ذَا الْاَيْدِۚ اِنَّهٗٓ اَوَّابٌ
Artinya: “Bersabarlah atas apa yang mereka katakan; dan ingatlah akan hamba Kami Dawud yang mempunyai kekuatan; sungguh dia sangat taat (kepada Allah).”(Q.S. Shad: 17)

Mukjizat Nabi Daud a.s.

Ilustrasi Keteladanan Nabi Daud, Foto: Unsplash/Avosb.
Nabi Daud a.s. memiliki banyak mukjizat yang diberikan Allah Swt., yaitu sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Melunakkan Besi

Salah satu mukjizat Nabi Daud a.s. adalah dapat melunakkan besi dan mengubah bentuk besi tanpa memerlukan peralatan apa pun. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah Saba/34:10,
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا دَاوٗدَ مِنَّا فَضْلًاۗ يٰجِبَالُ اَوِّبِيْ مَعَهٗ وَالطَّيْرَۚ وَاَلَنَّا لَهُ الْحَدِيْدَۙ
Latin: wa laqad âtainâ dâwûda minnâ fadllâ, yâ jibâlu awwibî ma‘ahû wath-thaîr, wa alannâ lahul-ḫadîd.
Artinya: ”Sungguh, benar-benar telah Kami anugerahkan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), “Wahai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang kali bersama Daud!” Kami telah melunakkan besi untuknya.” (Q.S. Saba'/34:10)

2. Karunia Hikmah Ilmu dan Kenabian

Allah memberikan hikmah ilmu dan kenabian kepada Nabi Daud a.s., yang dijelaskan dalam dalam surah Shaad ayat 17-20
اِصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوٗدَ ذَا الْاَيْدِۚ اِنَّهٗٓ اَوَّابٌ ١٧ اِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهٗ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالْاِشْرَاقِۙ ١٨ وَالطَّيْرَمَحْشُوْرَةً ۗ كُلٌّ لَّهٗٓ اَوَّابٌ ١٩ وَشَدَدْنَا مُلْكَهٗ وَاٰتَيْنٰهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَابِ ٢٠
ADVERTISEMENT
Artinya: "Bersabarlah atas apa yang mereka katakan dan ingatlah akan hamba Kami, Daud, yang mempunyai kekuatan. Sesungguhnya dia adalah orang yang selalu kembali (kepada Allah). Sesungguhnya Kami telah menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) pada waktu petang dan pagi. (Kami menundukkan pula) burung-burung dalam keadaan berkumpul. Masing-masing sangat patuh kepadanya (Daud). Kami menguatkan kerajaannya serta menganugerahkan hikmah (kenabian) kepadanya dan kemampuan dalam menyelesaikan perkara."

3. Suara yang Merdu

Nabi Daud a.s. juga dikenal sebagai seorang penyair yang brilian. Beliau diberikan Zabur oleh Allah Swt., yang merupakan kumpulan nyanyian pujian dan doa.
Mukjizatnya adalah kemampuannya untuk menghasilkan puisi-puisi yang indah dan bermakna yang memuji Allah dan menyampaikan ajaran moral kepada umatnya. Nyanyian ini sering juga disebut dengan Mazmur.
ADVERTISEMENT

4. Gunung dan Burung Bertasbih Bersama Nabi Daud a.s.

Salah satu mukjizat Nabi Daud a.s. adalah kemampuannya untuk menundukkan gunung. Ini menggambarkan kekuasaan dan otoritas yang diberikan Allah Swt. kepadanya untuk mengendalikan alam.
Mukjizat lainnya adalah burung-burung yang ikut berselawat atau bertasbih bersama Nabi Daud a.s. pada pagi dan senja.
Ini menunjukkan kedekatan dan hubungan istimewa antara Nabi Daud a.s. dengan makhluk Allah lainnya, serta memberi tanda keagungan dan kemuliaan dari Nabi Daud a.s. di mata Allah.
Demikian pembahasan mengenai keteladanan Nabi Daud a.s. dan mukjizat yang diberikan Allah Swt. Melalui kisah Nabi Daud a.s. ini, bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari keimanan, ketabahan, keadilan, hingga keberaniannya. (Umi)
ADVERTISEMENT