Kondisi Geografis Pulau Sumatera Berdasarkan Peta beserta Potensinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
27 April 2024 10:06 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kondisi Geografis Pulau Sumatera Berdasarkan Peta, Foto: Unsplash/laughingmango.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kondisi Geografis Pulau Sumatera Berdasarkan Peta, Foto: Unsplash/laughingmango.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengenal kondisi geografis Pulau Sumatera berdasarkan peta merupakan cara mengetahui keadaannya secara tidak langsung. Kondisi geografis merujuk pada ciri-ciri fisik dan alami dari suatu wilayah, termasuk topografi, iklim, vegetasi, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah Sumatera: Kondisi Geografis Sumatera karya W. Marsden (2022: 1), Sumatra adalah pulau yang luas di wilayah Samudra Hindia bagian timur. Bagian barat pulau ini dikenal sebagai wilayah Malaya (Melayu) yang berada di wilayah Nusantara.

Kondisi Geografis Pulau Sumatera Berdasarkan Peta

Ilustrasi Kondisi Geografis Pulau Sumatera Berdasarkan Peta, Foto: Unsplash/Eriz Razak.
Pulau Sumatra adalah salah satu dari pulau utama di Indonesia dan merupakan pulau terpadat ketiga di Indonesia setelah Jawa dan Kalimantan. Mengenal Pulau Sumatra bisa dilakukan secara tidak langsung, melalui peta.
Berikut adalah kondisi geografis Pulau Sumatera berdasarkan peta mulai dari luas, batas, hingga potensinya.

1. Letak Astronomis

Letak astronomis adalah posisi suatu tempat di bumi yang diukur dalam koordinat geografis relatif terhadap Bumi dan langit. Ini mencakup garis lintang dan garis bujur.
ADVERTISEMENT
Lintang adalah jarak suatu tempat dari garis khatulistiwa, diukur dalam derajat utara atau selatan dari ekuator. Sedangkan bujur adalah jarak suatu tempat dari Garis Meridian Utama (biasanya diukur dari Meridian Greenwich di London), diukur dalam derajat timur atau barat dari meridian tersebut.
Menurut peta, letak astronomis Pulau Sumatra terletak di koordinat antara 95° Bujur Timur (BT) - 105° Bujur Timur (BT) dan 6° Lintang Utara (LU) - 6° Lintang Selatan (LS). Pulau ini dilewati oleh garis 0 derajat atau yang dikenal dengan nama garis khatulistiwa.
Hal ini menyebabkan Pulau Sumatra terletak di wilayah Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) karena memiliki selisih waktu sekitar +7 jam terhadap Greenwich Mean Time (GMT), yang didasarkan pada letak astronomisnya yang terletak di sebelah barat Garis Meridian Utama.
ADVERTISEMENT

2. Letak Geografis

Letak geografis adalah posisi suatu daerah di permukaan bumi, yang ditentukan oleh ciri-ciri fisiknya dan batas-batas alamiahnya. Pada Pulau Sumatra, letak geografisnya mencakup batas-batas laut dan darat yang membatasinya dari wilayah sekitarnya.
Ini melibatkan penentuan posisi Pulau Sumatra dalam konteks fitur-fitur alam seperti garis pantai, sungai, dan pegunungan yang menjadi batas-batasnya dari segi geografis. Berikut letak geografis Pulau Sumatra:
Batas laut Pulau Sumatra meliputi:
Batas darat Pulau Sumatra meliputi:

3. Luas Pulau Sumatra

Sumatra merupakan salah satu dari pulau-pulau besar yang termasuk dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan juga merupakan salah satu pulau terluas di bagian Timur Samudra Hindia.
ADVERTISEMENT
Pulau Sumatra merupakan pulau terluas ke-3 di Indonesia dan merupakan pulau terluas ke-6 di dunia. Luas wilayah Pulau Sumatra diperkirakan mencapai 473.481 kilometer persegi.
Pulau Sumatra membentang dari Ulee Lheue di utara hingga Tanjung Pinang di selatan, dengan panjang sekitar 1.650 km. Lebarnya di bagian utara berkisar antara 100 hingga 200 km, sementara lebar di bagian selatan mencapai sekitar 350 km.

4. Keadaan Alam Pulau Sumatra

Kondisi alam Pulau Sumatra sangatlah beragam dan kaya akan keindahan serta keanekaragaman. Pulau ini memiliki berbagai tipe lingkungan, mulai dari pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah yang subur, hingga dataran rendah yang luas.
Nama-nama gunung di Pulau Sumatra contohnya Gunung Kerinci, Gunung Leuser, Gunung Dempo, Gunung Masurai, Gunung Talamau, Gunung Marapi, dan Gunung Sinabung.
ADVERTISEMENT
Nama-nama sungai di Pulau Sumatra Sungai Musi, Sungai Batanghari, Sungai Indragiri, Sungai Kampar, dan Sungai Lematang.
Nama-nama dataran rendah di Pulau Sumatra contohnya Dataran Rendah Air Hitam , Dataran Rendah Danau Emas, dan Dataran Rendah Anggi Giji.
Nama-nama pantai di Pulau Sumatra contohnya Pantai Air Manis, Pantai Lampuuk, Pantai Pasir Putih, Pantai Pulau Jemur, Pantai Pulau Penyengat, Pantai Pasir Panjang, dan Pantai Nongsa.

5. Nama-Nama Provinsi di Pulau Sumatera

Pulau Sumatra terbagi menjadi 10 provinsi, yaitu Provinsi Aceh, Provinsi Sumatra Utara, Provinsi Sumatra Barat, Provinsi Sumatra Selatan, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Lampung, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu, dan termasuk juga wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Potensi Alam di Pulau Sumatra

Ilustrasi Kondisi Geografis Pulau Sumatera Berdasarkan Peta, Foto: Unsplash/Zulfan Monika.
Pulau Sumatra memiliki potensi alam yang melimpah seperti minyak bumi, panas bumi, batu bara, blerang, emas dan hasil tambang lainnya. Setiap provinsi di Pulau Sumatra memiliki potensi alam yang berbeda-beda, sebagaimana berikut ini.
ADVERTISEMENT

1. Potensi Alam Sumatra Utara

Sumatra Utara memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, termasuk minyak bumi, panas bumi, batu bara, blerang, emas, dan berbagai hasil tambang lainnya. Potensi ini menjadi salah satu aset utama yang mendukung perkembangan ekonomi di wilayah tersebut.
Minyak bumi menjadi salah satu sumber daya utama Sumatra Utara, dengan beberapa ladang minyak besar yang tersebar di sepanjang wilayahnya. Selain itu, terdapat juga potensi panas bumi yang dapat dimanfaatkan untuk energi terbarukan.
Batu bara juga merupakan sumber daya alam penting di Sumatra Utara, dengan cadangan yang cukup besar. Pemanfaatan batu bara ini secara luas digunakan untuk pembangkit listrik dan industri.
Selain itu, terdapat potensi tambang lain seperti blerang dan emas yang menjadi sumber pendapatan tambahan bagi wilayah tersebut. Keanekaragaman sumber daya alam ini memberikan peluang besar bagi pengembangan industri dan pertumbuhan ekonomi di Sumatra Utara.
ADVERTISEMENT
Potensi tambang yang dimiliki oleh Sumatra Utara dapat dijelaskan oleh posisinya yang terletak di pertemuan lempeng Euroasia dan lempeng Australia. Fenomena ini menghasilkan lelehan batuan di bawah permukaan bumi, yang menjadi sumber utama proses mineralisasi.
Hasil dari proses ini adalah ditemukannya endapan mineral logam dan non-logam, serta potensi panas bumi di permukaan bumi. Dengan demikian, Sumatra Utara menjadi daerah yang kaya akan deposit mineral seperti emas, batu bara, blerang, dan mineral lainnya.
Sifat geologisnya yang unik memungkinkan terbentuknya endapan-endapan mineral berharga, yang kemudian dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi wilayah tersebut.

2. Potensi Alam Sumatra Barat

Provinsi dengan ibu kota di Padang, yang terletak di sepanjang tepi barat Pulau Sumatra, memiliki sumber daya alam laut yang melimpah.
ADVERTISEMENT
Daerah perairan laut yang luas di sekitar provinsi ini menyediakan berbagai jenis sumber daya laut, termasuk ikan, budidaya kerapu, rumput laut, udang, kepiting, dan mutiara. Peluang untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya laut ini masih sangat besar.
Sementara itu, hutan yang terdapat di Kepulauan Mentawai memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan secara optimal, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kelestariannya di masa mendatang.
Selain itu, provinsi ini juga memiliki potensi bahan galian yang signifikan. Misalnya, deposit pasir, batu gunung, liat silika, besi oksida, dan kapur digunakan sebagai bahan dasar industri semen.
PT Semen Padang telah memanfaatkan sumber daya ini selama lebih dari 50 tahun. Di sekitar Danau Singkarak, di Kabupaten Solok dan Padang Panjang, terdapat potensi tambahan untuk sumber daya batu kapur, yang mencapai 43 juta ton.
ADVERTISEMENT
Kabupaten Padang Pariaman juga memiliki potensi sumber daya alam galian seperti obsidian dan batu andesit. Kehadiran jenis-jenis batuan ini memberikan nilai tambah bagi kekayaan alam wilayah tersebut.

3. Potensi Alam Riau

Provinsi Riau memiliki sumber daya alam unggulan yang meliputi sektor pertambangan, pertanian atau perkebunan, serta kelautan atau perikanan.
Sektor pertambangan menjadi salah satu komoditas sumber daya unggulan di provinsi Riau, terutama terfokus pada eksploitasi minyak bumi dan gas alam.
Kehadiran ladang minyak bumi dan gas alam yang signifikan di wilayah ini memberikan kontribusi penting bagi perekonomian daerah serta negara secara keseluruhan.

4. Potensi Alam Jambi

Jambi memiliki potensi sumber daya alam yang signifikan, termasuk minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Batu bara merupakan salah satu potensi pertambangan yang dapat dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan merupakan salah satu aset penting dalam memenuhi kebutuhan energi di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT

5. Potensi Alam Sumatera Selatan

Sumber daya alam Sumatra Selatan mencakup berbagai sektor yang meliputi pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan, dan pertambangan. Keberagaman ini memberikan potensi yang luas untuk pengembangan ekonomi di wilayah tersebut.
Sektor pertanian menjadi salah satu aset utama Sumatra Selatan, dengan produksi padi, karet, dan kelapa sawit yang menjadi unggulan. Kehutanan juga memiliki peran penting, dengan hutan-hutan yang melimpah memberikan sumber pendapatan dari hasil kayu dan produk hutan lainnya.
Demikian pembahasan mengenai kondisi geografis Pulau Sumatera berdasarkan peta. Pulau Sumatera termasuk salah satu pulau terbesar yang ada di Indonesia dengan potensi alamnya yang melimpah. (Umi)