Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kumpulan Ayat Alquran tentang Tahun Baru Islam
18 Juli 2023 15:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut tahun baru 1445 H pada Rabu, 19 Juli 2023 besok. Ada banyak cara merayakan momen pergantian tahun ini, salah satunya mempelajari ayat-ayat Alquran tentang Tahun Baru Islam .
ADVERTISEMENT
Dalam kalender Hijriyah, awal tahun dimulai dari bulan Muharram yang memiliki banyak keistimewaan. Rasulullah bahkan menyebut bulan ini sebagai syahrullah atau bulannya Allah.
Dikutip dari buku 12 Bulan Mulia Amalan Sepanjang Tahun yang ditulis Abdurrahman Ahmad, Muharram menjadi bagian dari asyhurul ulum atau bulan yang dimuliakan Allah, bersama Dzulhijjah, Rajab, dan Dzulqa'dah.
Agar lebih mengenal Tahun Baru Islam dan Muharram, umat Muslim dianjurkan untuk mengkaji ayat-ayat yang berkaitan dengan keduanya.
Ayat Alquran tentang Tahun Baru Islam
Tahun Baru Islam dan bulan Muharram telah dijelaskan dalam sejumlah ayat Alquran. Di antara ayat-ayat tersebut, ada yang secara khusus membahas tentang larangan dan keutamaan yang dikerjakan selama bulan ini.
Berikut ini dalil-dalil tentang Tahun Baru Islam dalam Alquran.
ADVERTISEMENT
1. Surat At Taubah ayat 36 – Muharram bulan yang Mulia
Allah menjelaskan empat bulan haram yang memiliki kedudukan mulia dalam Surat At Taubah ayat 36. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad menjelaskan bahwa Muharram adalah salah satunya.
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram…”
2. Surat At Taubah ayat 36 – Larangan Berbuat Dzalim
Dalam ayat yang sama, Allah juga melarang umat Muslim berbuat zalim kepada diri sendiri selama bulan haram. Maksud dari menzalimi diri adalah melakukan maksiat.
ADVERTISEMENT
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: “Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu ...”
3. Surat Al Baqarah ayat 217 – Larangan Berperang
Ayat ini menegaskan larangan berperang di bulan-bulan haram, salah satunya bulan Muharram.
يَسْئَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرامِ قِتالٍ فيهِ قُلْ قِتالٌ فيهِ كَبير… “
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar...."
4. Surat Al Baqarah ayat 129 – Anjuran untuk membela diri
Ayat ini menjelaskan tentang kebolehan membela diri dari orang dzalim di bulan haram. Merujuk laman NU Online, Syekh Nawawi Al Bantani menjelaskan umat Muslim diperbolehkan untuk melawan perbuatan dzalim dengan balasan yang setimpal saat kehormatannya dirusak.
ADVERTISEMENT
اَلشَّهْرُ الْحَرَامُ بِالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَالْحُرُمٰتُ قِصَاصٌۗ فَمَنِ اعْتَدٰى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوْا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدٰى عَلَيْكُمْ ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: “Bulan haram dengan bulan haram, dan (terhadap) sesuatu yang dihormati berlaku (hukum) qisas. Oleh sebab itu barangsiapa menyerang kamu, maka seranglah dia setimpal dengan serangannya terhadap kamu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
(GLW)