Lapisan Atmosfer yang Memiliki Tekanan Paling Rendah

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
1 Oktober 2021 15:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Atmosfer dibagi menjadi enam lapisan. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Atmosfer dibagi menjadi enam lapisan. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, atmosfer dapat diartikan sebagai lapisan udara yang terdapat banyak gas yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia.
ADVERTISEMENT
Gas dalam atmosfer (N2, O2, dan CO2) sangat penting bagi organisme baik dalam pertumbuhan reproduksi, pemeliharaan, dan sebagainya. Gas-gas tersebut menyelubungi bumi dan tidak terlepas keluar atmosfer karena adanya gaya gravitiasi bumi.
Atmosfer terdiri dari enam lapisan utama, yaitu troposfer, statosfer, mesosfer, termosfer, ionesfer, dan eksosfer dengan perannya untuk menjaga dan melindungi makhluk hidup di permukaan bumi.
Dari keenam lapisan tersebut, masing-masing memiliki perbedaan, salah satunya mengenai tekanan. Lalu, apa lapisan atmosfer yang memiliki tekanan paling rendah?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan secara umum mengenai lapisan atmosfer berikut ini.

Lapisan Atmosfer

Lapisan atmosfer bagaikan atap dari sebuah rumah kaca. Dikutip dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Mamat dkk, atmosfer dapat memperkecil perbedaan suhu udara antara siang dan malam hari karena panas cahaya matahari dapat menembus lapisan atmosfer.
Struktur lapisan atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan udara. Foto: iStock
Struktur atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan udara. Atmosfer tersusun dari berbagai macam molekul dengan jumlah yang tak terhingga.
ADVERTISEMENT
Secara individual, berat molekul-molekul tersebut tidak dapat diabaikan karena secara keseluruhan atmosfer memiliki berat yang menekan permukaan bumi. Secara rata-rata, tekanan atmosfer tersebut sebesar 1.034 g/cm2.
Makin rendah suatu tempat, makin besar pula tekanannya. Sebaliknya, makin tinggi suatu tempat maka makin rendah tekanannya.
Hal tersebut disebabkan oleh beban udara dari bagian atas yang ditanggung oleh udara di bawahnya karena semakin tinggi suatu tempat maka makin sedikit beban udaranya.

Tekanan Atmosfer

Tekanan atmosfer dapat dianalogikan pada tumpukan barang. Ketika barang ditumpuk satu persatu, barang yang letaknya paling bawah akan menerima beban semua barang di atasnya. Sementara, pada barang yang paling atas hanya menahan bebannya sendiri.
Lapisan atmosfer yang memiliki tekanan paling rendah adalah lapisan eksosfer. Foto: Clipart Library
Sama halnya pada tekanan atmosfer, lapisan yang terbawah, yaitu yang paling dekat dengan permukaan bumi yang memiliki tekanan yang lebih besar daripada lapisan di atasnya. Hal ini karena lapisan paling bawah yang menerima berat seluruh udara yang ada di atasnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, makin tinggi suatu tempat akan semakin rendah tekanannya. Lapisan atmosfer yang paling jauh dari permukaan bumi ialah lapisan ekosfer.
Eksosfer adalah lapisan atmoser paling jauh dari bumi dengan rentang jarak 800 hingga 3.260 km. Di lapisan inilah mulai terjadi banyak interaksi dan hubungan antara gas-gas di luar bumi serta gas yang membentuk atmosfer.
Kekuatan atau gaya tarik bumi pada lapisan eksosfer rendah, karena jaraknya yang cukup jauh dari permukaan bumi sehingga gaya berat pada lapisan ini juga sangat rendah.
Mengutip buku Lingkungan Abiotik karangan Sucipto dkk, tekanan yang rendah ini yang akan menyebabkan molekul-molekul menjadi lebih mudah menyebar, sehingga jarak antar molekul lebih jauh.
ADVERTISEMENT
Hal ini menyebabkan kepadatan udara juga semakin kecil. Itulah yang menjadi sebab mengapa eksosfer menjadi lapisan atmosfer yang memiliki tekanan paling rendah di antara lapisan atmosfer lainnya.
(HDP)