Konten dari Pengguna

Laporan Keuangan: Pengertian, Tujuan, dan Cara Membuatnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
15 Februari 2022 9:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi laporan keuangan. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laporan keuangan. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Laporan keuangan merupakan salah satu hal yang menyangkut dengan akuntansi suatu badan atau perusahaan. Laporan keuangan sangat penting, sebab keuangan adalah hal yang sangat fundamental bagi keberlangsungan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Terdapat siklus akuntansi dalam laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan memperhitungkan berbagai aspek keuangan, seperti kas, neraca saldo, pembukuan, dan yang lainnya.
Laporan keuangan dapat menjadi acuan perusahaan untuk mempertimbangkan lebih lanjut rencana perusahaan tersebut.

Pengertian Laporan Keuangan

Pada dasarnya pengertian laporan keuangan merupakan laporan seputar keuangan suatu perusahaan yang disusun pada periode tertentu.
Apabila merujuk pada buku Ekonomi Kelas XI SMA dan MA yang ditulis Chumidatus Sa’diyah dan Dadang Argo P, laporan keuangan adalah laporan yang dibuat perusahaan pada akhir periode akuntansi dan memuat berbagai informasi yang diperlukan pihak-pihak berkepentingan.
Ilustrasi seseorang melakukan cara membuat laporan keuangan. Foto: Pexels.com
Laporan keuangan memiliki beberapa fungsi, antara lain:
ADVERTISEMENT

Tujuan Laporan Keuangan

Disusunnya laporan keuangan tentunya memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Mengutip buku yang ditulis Chumidatus Sa’diyah dan Dadang Argo P, tujuan analisis laporan keuangan di antaranya yaitu:
ADVERTISEMENT

Cara Membuat Laporan Keuangan

Ilustrasi membuat laporan keuangan. Foto: Pexels.com
Terdapat karakteristik laporan keuangan yang perlu diperhatikan, baik itu karakteristik kualitatif ataupun yang lainnya.
Untuk membuat laporan keuangan, setidaknya perlu diketahui urutan dalam pembuatannya. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No. 1, laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal/ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Menyadur dari buku Ekonomi SMA/MA Kelas XII yang ditulis Indrastuti dkk., berikut adalah penjelasan dari tahapannya masing-masing .
1. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi ialah laporan yang menunjukkan besaran laba atau rugi atas penambahan pendapatan penjualan, pendapatan lain-lain, dan pengurangan harga pokok penjualan serta beban suatu unit usaha selama periode tertentu.
Dalam perusahaan perdagangan, akun yang dilaporkan dalam laba rugi merupakan pendapatan dan beban. Pendapatan diperoleh dari penjualan barang dagangan dan pendapatan lain di luar usaha utama. Sementara, beban terdiri dari beban pokok penjualan, beban penjualan, dan beban di luar usaha.
ADVERTISEMENT
Penyusunan laporan laba/rugi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu langkah tunggal dan langkah ganda.
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan keuangan yang mengungkapkan perubahan ekuitas yang terjadi pada akhir periode akuntansi. Laporan laba rugi dan laporan perubahan modal saling berkaitan. Oleh karena itu, pihak yang membutuhkan informasi akuntansi biasanya membutuhkan laporan keuangan ini.
3. Neraca
Neraca merupakan laporan perusahaan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Pada perusahaan dagang, penyusunan neraca didasarkan pada komposisi aset, utang, dan modal perusahaan.
Neraca perusahaan dagang pada dasarnya sama dengan neraca perusahaan jasa. Hal ini karena neraca perusahaan perdagangan memiliki akun untuk pembelian barang dagangan, persediaan barang dagangan, pengembalian pembelian barang dagangan, dan harga pokok penjualan.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan laporan laba rugi. Neraca juga memiliki dua bentuk, yaitu bentuk pengendalian dan bentuk laporan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan semua pendapatan dan pengeluaran kas selama periode akuntansi.
Laporan arus kas bisa dimanfaatkan untuk mengevaluasi aset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas), sampai kemampuan untuk memengaruhi jumlah dan waktu arus kas untuk beradaptasi dengan keadaan dan peluang yang berubah.
Berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, laporan arus kas perlu melaporkan arus kas selama periode tertentu dan dikelompokkan menurut aktivitas operasi investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai keadaan perusahaan.
Laporan arus kas dapat dibuat dengan membandingkan neraca dua periode.
ADVERTISEMENT

Contoh Laporan Keuangan Arus Kas

Ilustrasi pembuatan laporan arus kas. Foto: Pexels.com
Mengutip dari buku yang ditulis Indrastuti dkk., berikut adalah contoh pembuatan laporan arus kas dalam keuangan perusahaan:
Misalnya, terdapat perusahaan bernama PD Sejahtera dengan neraca pada Tahun 2004 dan 2005 sebagai berikut ini.
Neraca yang diperbandingkan. Sumber: Ekonomi SMA/MA Kelas XII/Indrastuti dkk.
Berdasarkan neraca perbandingan tersebut dapat disusun laporan arus kas, yaitu sebagai berikut.
PD Sejahtera
Laporan Arus Kas
Untuk Periode Yang berakhir 31 Desember 2005
Sumber Kas dari:
1. Hasil operasi (laba bersih) = Rp109.824.000,00
Ditambah dengan:
- Akumulasi penyewaan peralatan kantor = Rp2.000.000,00
- Akumulasi penyewaan peralatan toko = Rp3.000.000,00
- Akumulasi penyewaan gedung = Rp500.000,00
- Kenaikan utang dagang = Rp3.100.000,00
Maka, Rp109.824.000,00 + Rp8.600.000,00 = Rp118.424.000,00
Dikurangi dengan:
- Kenaikan piutang dagang = Rp2.030.000,00
ADVERTISEMENT
- Kenaikan piutang wesel = Rp2.100.000,00
- Penurunan utang gaji = Rp400.000,00
Maka, Rp118.424.000,00 - Rp4.530.000,00 = Rp113.894.000,00
Pemindahan
Penggunaan kas untuk:
1. Pembelian barang dagangan = Rp3.125.000,00
2. Pembayaran asuransi di bayar di muka = Rp300.000,00
3. Pembelian peralatan kantor = Rp11.000.000,00
4. Pembelian peralatan toko = Rp13.369.000,00
5. Pengambilan prive = Rp16.250.000,00
Maka, kenaikan kas: Rp113.894.000,00 - Rp44.044.000,00 = Rp69.850.000,00
(AMP)