Manfaat Silaturahmi Lebaran dan Hikmahnya bagi Umat Muslim

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
25 April 2022 17:59 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menjalankan silaturahmi saat lebaran. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menjalankan silaturahmi saat lebaran. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat lebaran, silaturahmi menjadi agenda utama yang tak boleh terlewatkan. Silaturahmi lebaran juga dianjurkan karena terdapat manfaat dan hikmah luar biasa dibaliknya.
ADVERTISEMENT
Bersilaturahmi adalah bagian dari kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Menjaga hubungan baik dengan sesama memang sangat dianjurkan, terlebih dengan kerabat dan saudara.
Momen lebaran juga banyak dimanfaatkan umat Islam untuk saling bermaafan dan menyambung kembali tali silaturahmi yang terputus. Tak hanya sekadar menjalin hubungan baik antarmanusia, tetapi juga memupuk keimanan seseorang kepada Allah SWT.
Dalam Islam, silaturahmi juga merupakan amalan yang amat dianjurkan oleh Allah dan Rasulullah. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan silaturahmi? Apa saja hikmah bagi para pelakunya? Selengkapnya ada di bawah ini.
Ilustrasi memberi hadiah sebagai salah satu bentuk silaturahmi. Foto: Pexels

Apa yang Dimaksud dengan Silaturahmi?

Muhammad Quraish Shihab dalam buku Membumikan Al-Qur’an: Peran dan Fungsi Wahyu menjelaskan arti silaturahmi yang ditinjau dari sisi bahasa. Beliau mengatakan bahwa silaturahim adalah kata majemuk yang terambil dari bahasa Arab, yakni shilat dan rahim.
ADVERTISEMENT
Kata shilat berakar dari kata washl yang berarti menyambung dan menghimpun. Sementara itu, kata rahim pada mulanya berarti kasih sayang, kemudian berkembang artinya menjadi peranakan (kandungan). Arti ini mengandung makna bahwa anak yang dikandung selalu mendapatkan curahan kasih sayang.
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: “Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung silaturahmi”. (HR Bukhari).
Silaturahmi merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam dan memiliki pahala yang besar. Dengan silaturahmi, tercipta suatu ukhuwah islamiyah dan hubungan baik antarsesama yang akan terus terjaga.
Berbicara silaturahmi, masih sering menjadi perdebatan oleh sebagian masyarakat Indonesia pada umumnya. Mana yang benar antara silaturahmi atau silaturahim.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa bedanya silaturahmi dan silaturahim? Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, keduanya sama-sama tepat. Hanya saja, yang membedakan kedua kata tersebut adalah konteks dalam penulisannya. Konteks yang dimaksud adalah penulisan dalam bahasa Arab dan Indonesia.
Untuk konteks penulisan bahasa Arab, kata silaturahim memiliki makna literal Arab yang paling tepat. Pasalnya, bila merujuk sejumlah hadits dari sabda Rasulullah SAW, beliau lebih banyak menggunakan kata rahim atau silaturahim dibandingkan dengan kata rahmi dari silaturahmi.
Salah satu contohnya dapat ditemukan pada hadits sebagai berikut:
عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِنَّ الرَّحِمَ شِجْنَةٌ مُتَمَسِّكَةٌ بِاْلعَرْشِ تَكَلَّمَ بِلِسَانٍ ذَلِقٍ: "اَللَّهُمَّ صِلْ مَنْ وَصَلَنِي وَاقْطَعْ مَنْ قَطَعَنِي". فَيَقُولُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: "أَنَا الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ، وَإِنِّي شَقَقْتُ لِلرَّحِمِ مِنَ اسْمِي، فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلْتُهُ، وَمَنْ نَكَثَهَا نَكَثْتُهُ". [أخرجه الهيثمي]
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dalam konteks penulisan bahasa Indonesia, Majelis Tarjih Muhammadiyah menyebut kata silaturahmi telah diserap dan disesuaikan ke dalam ejaan bahasa Indonesia.
Kata silaturahmi bahkan telah terdaftar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang bermakna tali persahabatan (persaudaraan). Untuk itu, orang Indonesia lebih disarankan menggunakan kata silaturahmi yang makna katanya sudah dikembalikan ke dalam bahasa Indonesia.
Ilustrasi melakukan silaturahmi dengan sanak saudara. Foto: Pexels

Manfaat Silaturahmi Saat Lebaran

Apakah kita wajib bersilaturahmi saat Lebaran? Jawabannya amat dianjurkan. Menyambung silaturahmi menurut hadits juga termasuk ke dalam bagian dari ajaran Islam. Rasulullah SAW memerintahkan agar umat Islam menjaga dan menyambung kekerabatan khususnya bagi sesama muslim. Adapun salah satu haditsnya yang artinya berbunyi:
ADVERTISEMENT
Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan.” (HR Bukhari dan Muslim). Artinya, penting untuk melakukan silaturahmi, agar umat Islam bisa kuat dan saling menyokong satu sama lain. Jika tidak, maka umat manusia akan bercerai berai.
Adapun tujuan silaturahmi pada saudara dan tetangga saat Idul Fitri, di antaranya, yakni:

1. Merekatkan Tali Persaudaraan

Tentunya sebagai manusia tidak terlepas dari yang kesalahan dan kekhilafan. Pasti ada saja masalah dan konflik yang terjadi, bahkan manusia sering kali tidak sadar sedang menyakiti perasaan orang lain. Silaturahmi akan merekatkan ukhuwah dan kekerabatan yang mulai pupus atau berkurang.

2. Memperbanyak Rezeki

Di dalam beberapa hadits mengatakan bahwa dengan bersilaturahmi mampu memperbanyak rezeki. Tentu saja rezeki ini bisa dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, dengan bertemu sahabat Anda bisa menawarkan produk bisnis, membangun bisnis bersama, atau mendapatkan berkah lainnya dari bersilaturahmi.
ADVERTISEMENT

3. Menambah Empati dan Menjauhi Sikap Egois

Siapa sangka, silaturahmi mampu menambah empati dan menjauhi sikap egois. Sebab, ketika bersilaturahmi akan dibiasakan untuk bersikap menghargai, menghormati, dan mendengarkan cerita orang lain.

4. Menambah Kekuatan dan Kesatuan Islam

Dalam Islam, Rasulullah sering kali menyuruh umat Islam untuk saling bersatu, agar tidak bercerai-berai. Bayangkan saja jika umat Islam hidup secara individualis dan tidak saling membantu, maka kesatuan umat Islam akan terancam.
Ilustrasi melaksanakan silaturahmi sesuai ajaran Islam karena memiliki manfaat yang luar biasa. Foto: Pexels

Hikmah Silaturahmi

Selain memiliki tujuan kebaikan, silaturahmi juga mengandung hikmah yang luar biasa bagi siapa saja yang menjalankannya. Menurut buku Inilah Pesan Penting di Balik Berkah & Manfaat Silaturahmi milik Anna Mariana, hikmahnya adalah sebagai berikut:

1. Konsekuensi Iman Kepada Allah SWT

Silaturahmi merupakan tanda-tanda seseorang beriman kepada Allah SWT sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Rasulullah bersabda:
ADVERTISEMENT
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”.

2. Dipanjangkan Umur dan Diluaskan Rezekinya

Orang yang gemar mengunjungi sanak saudaranya serta menjalin silaturahmi di dalamnya, kelak akan dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:
Barangsiapa yang senang diluaskan rezeqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”.

3. Penyebab Masuk Surga dan Dijauhkan dari Neraka

Hikmah dan keutamaan silaturahmi berikutnya adalah didekatkan dengan surga dan dijauhkan dari api neraka. Sebagaimana yang tertera di dalam hadis berikut ini:
Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi.” (HR Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
Dalam satu riwayat lain Rasulullah SAW juga bersabda: “Jika dia berpegang dengan apa yang Kuperintahkan kepadanya niscaya ia masuk surga.”

4. Terhubung dengan Allah SWT

Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan dengan Allah SWT. Sebagaimana disebutkan di dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab: Iya. Dia berfirman: “Itulah untukmu”.
Ilustrasi mempererat persaudaraan dengan bersilaturahmi sesama umat Muslim. Foto: Pexels

Akibat Memutus Tali Silaturahmi

Berikut akibat atau ancaman yang diterima oleh orang-orang yang memutuskan tali silaturahmi. Uraian ini diringkas dari buku Mukjizat Duit karangan Ustaz H. Koko Liem, S.Q., M.A.
ADVERTISEMENT

1. Amalnya Tidak Diterima

Sesungguhnya amal ibadah manusia diperlihatkan setiap hari Kamis malam Jumat, maka tidak diterima amal ibadah orang yang memutuskan hubungan silaturahmi.” (HR. Ahmad).

2. Tidak Mendapat Rahmat Allah SWT

Rahmat Allah tidak akan turun kepada kaum yang padanya terdapat orang yang memutuskan tali silaturahmi.” (HR. Muslim).

3. Mendapatkan Azab

Tidak ada dosa yang lebih percepat siksaan kepada pelakunya di dunia serta yang tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan zalim dan memutuskan tali silaturahmi.” (HR. Tirmidzi).

4. Dilaknat Allah SWT

وَٱلَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ ٱللَّهِ مِنۢ بَعْدِ مِيثَٰقِهِۦ وَيَقْطَعُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوٓءُ ٱلدَّارِ
Artinya: “Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).” (QS. Ar Rad ayat 25).
Ilustrasi menjalin silaturahmi dengan berkunjung ke rumah saudara. Foto: Unsplash

Cara Menjalin Silaturahmi

Bagaimana cara menjalin silaturahmi sesama umat Muslim? Sebenarnya, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan mengingat berbagai kemudahan dan kemajuan teknologi yang terus berkembang. Namun, Islam mengajarkan beberapa cara sederhana berikut ini yang merujuk pada buku Bekerjalah untuk Duniamu, Jangan Lupa Akhiratmu oleh Insan Nurrohiem.
ADVERTISEMENT

1. Saling Mengunjungi dan Berkomunikasi

Cara ini dilakukan kepada orang yang dikenal maupun belum dikenal. Melalui kunjungan dan komunikasi, maka hubungan kasih sayang kian terawat.
Antara mereka yang telah saling kenal, silaturahmi dapat menimbulkan kehangatan. Adapun bila belum mengenal, sapaan dengan senyuman dapat menciptakan hubungan silaturahim baru.

2. Memberikan Hadiah secara Tulus

Islam mendorong tiap muslim untuk memberikan sesuatu atau hadiah yang terbaik dari miliknya kepada sesama. Ini sebagaimana hadits Nabi SAW, "Tidak beriman seorang Mukmin hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." Bukti cinta tersebut antara lain ialah memberikan sesuatu yang disayanginya kepada orang lain.

3. Saling Memaafkan

Sikap ini dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Beliau pernah diperlakukan kasar, bahkan diusir dari kota kelahirannya oleh orang-orang musyrikin. Namun, saat penaklukan Mekkah, Rasul SAW memaafkan mereka yang pernah menyakitinya.
ADVERTISEMENT
Sikap memaafkan sangat dianjurkan dalam Islam. Ingatlah firman Allah SWT dalam surat Al-A'raf ayat 199 yang artinya, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh."
(VIO)