Konten dari Pengguna

Memahami Apa yang Dimaksud dengan Nasionalisme dan Sejarahnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
13 Agustus 2024 16:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa yang dimaksud dengan nasionalisme. Foto: unsplash.com/AnggitRizkianto.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa yang dimaksud dengan nasionalisme. Foto: unsplash.com/AnggitRizkianto.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apa yang dimaksud dengan nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Nasionalisme harus ada dalam diri tiap warga negara Indonesia sebagai wujud cinta tanah air.
ADVERTISEMENT
Umumnya, rasa nasionalisme menuntut adanya perwujudan dalam nilai-nilai dasar yang berorientasi pada kepentingan bersama. Dengan adanya rasa nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan semakin kuat.
Untuk lebih jelasnya dalam memahami apa yang dimaksud dengan nasionalisme dan sejarahnya, simaklah artikel ini hingga selesai!

Apa yang Dimaksud dengan Nasionalisme?

Ilustrasi apa yang dimaksud dengan nasionalisme. Foto: Pixabay/mufidpwt
Nasionalisme berasal dari bahasa Inggris, yaitu nationalism dan nation. Sementara itu, kata nation berasal dari bahasa Latin, yaitu natio, berakar pada nascor yang berarti saya lahir. Ada pula yang menyebutkan dari kata natus sum yang berarti saya dilahirkan.
Lantas, apa yang dimaksud dengan nasionalisme? Mengutip buku Nasionalisme, Islamisme, Marxisme: Pikiran-pikiran Soekarno Muda oleh Ir. Soekarno, nasionalisme merupakan sebuah iktikad, yakni suatu keinsafan rakyat bahwa rakyat tersebut ada satu golongan, satu bangsa.
ADVERTISEMENT
Artinya, nasionalisme dapat menumbuhkan rasa percaya akan diri sendiri, seperti untuk mempertahankan diri dalam memperjuangkan suatu keadaan atau untuk membela bangsa negara di hadapan bangsa lainnya.
Kemudian, pengertian nasionalisme dalam arti sempit, yaitu perasaan kebangsaan atau cinta tanah air terhadap bangsa yang tinggi dan berlebihan sehingga memandang rendah terhadap bangsa lain.
Sementara, dalam arti luas, nasionalisme adalah perasaan cinta yang tinggi atau bangga pada tanah air dan tak memandang rendah bangsa lain.

Pengertian Nasionalisme dari Para Ahli

Ilustrasi nasionalisme. Foto: Pexels
Para ahli mendefinisikan nasionalisme dengan arti yang berbeda-beda. Dirangkum dari Nasionalisme oleh Anggraeni Kusumawardani dan Faturochman, berikut penjabarannya:

1. Sarman (1995)

Menurut Sarman, nasionalisme sering diartikan sebagai kecintaan pada tanah air tanpa reserve. Nasionalisme juga menjadi simbol patriotisme heroik sebagai bentuk perjuangan. Nasionalisme bahkan diartikan sebagai seolah-olah menghalalkan segala cara demi negara yang dicintai.
ADVERTISEMENT
Definisi nasionalisme dari Sarman dianggap usang dan tak relevan dengan persoalan-persoalan masa kini. Sebab, masyarakat sekarang tak lagi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

2. Hara (2000)

Hara mengungkapkan pendapat bahwa nasionalisme mencakup konteks yang lebih luas dibandingkan pendapat Sarman. Menurutnya, nasionalisme adalah persamaan keanggotaan dan kewarganegaraan dari semua kelompok etnis dan budaya dalam sebuah bangsa.
Oleh karena itu, rasa nasionalisme membutuhkan sebuah kebanggaan untuk menampilkan identitasnya sebagai sebuah bangsa. Kebanggaan tersebut merupakan proses yang lahir karena dipelajari, bukan warisan yang turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.

3. Anderson (2001)

Karya ilmiah berjudul Melihat Sejarah Nasionalisme Indonesia untuk Memupuk Sikap Kebangsaan Generasi Muda oleh Mifdal Zusron Alfaqi, Universitas Brawijaya Malang menjelaskan pendapat Anderson tentang pengertian nasionalisme.
ADVERTISEMENT
Menurut Anderson, nasionalisme berasal dari persatuan komunitas-komunitas karena sebuah persaudaraan yang setara, sehingga menciptakan entitas yang utuh. Nasionalisme terbentuk dari kesamaan stimulus, sehingga perasaan kebangsaan yang terbentuk tiap-tiap warga negara sama.

4. Smith (1991)

Smith memberikan pendapatnya tentang pengertian nasionalisme sebagai kualitas dan integritas kesadaran nasional warga bangsa. Selain itu, Smith menyebutkan bahwa nasionalisme lahir sebelum bangsa tersebut ada karena sudah ada dalam diri etnis kemudian mendorong mereka untuk membentuk negara sendiri.

Sejarah Nasionalisme di Indonesia

Ilustrasi nasionalisme. Foto:
Masih dikutip dari karya ilmiah Melihat Sejarah Nasionalisme Indonesia untuk Memupuk Sikap Kebangsaan Generasi Muda oleh Mifdal Zusron Alfaqi, Universitas Brawijaya Malang, nasionalisme bukan menjadi barang baru di Indonesia, melainkan sudah ada sejak lama.
Benih-benih nasionalisme di Indonesia mulai bergelora ketika era pergerakan nasional, yakni sekitar tahun 1920-an. Pada saat itu, pemerintah Hindia Belanda menerapkan sebuah sistem politik. Karena hal tersebut, rasa nasionalisme warga negara Indonesia cukup terlihat.
ADVERTISEMENT
Namun, pendapat lain menyebutkan bahwa sejarah nasionalisme warga negara Indonesia sudah ada sejak kebudayaan Indis sekitar tahun 1800-an, yakni kebudayaan yang terbentuk dari penggabungan budaya Belanda dan Indonesia, khususnya di Jawa.
Ada pula yang menyebutkan rasa nasionalisme sudah dapat dilihat dari era kerajaan Majapahit. Semangat nasionalisme tersebut telah digelorakan Maha Patih Gajah Mada dengan sumpahnya yang terkenal, yakni Sumpah Palapa.
Sumpah tersebut bertujuan untuk menyatukan wilayah Majapahit dengan seluruh wilayah Nusantara.

Cara Menumbuhkan Nasionalisme di Era Modern

Ilustrasi nasionalisme. Foto: Pexels
Nasionalisme pada zaman dahulu dibangun untuk membentuk kesadaran demi memerdekakan Indonesia dari kolonialisme. Pada era modern ini, nasionalisme harus dibangun untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju dan berdaulat.
ADVERTISEMENT
Mengutip Pentingnya Nasionalisme di Era Indonesia Modern oleh Dr. Agnes Setyowati, H., M.Hum., Universitas Pakuan, untuk memunculkan rasa nasionalisme pada warga negara diperlukan strategi-strategi yang tepat dan efisien, khususnya di kalangan kelompok muda.

1. Menguatkan Nasionalisme di Level Pendidikan Formal

Langkah pertama adalah menguatkan kembali nasionalisme di level pendidikan formal, yaitu dengan memberikan pelajaran untuk menguatkan pemahaman tentang Pancasila di semua level pendidikan formal dengan penerapan yang tepat.
Selain itu, narasi-narasi sejarah yang membahas pahlawan nasional wajib dimunculkan kembali dan dipahami generasi muda.

2. Menguatkan Nasionalisme dengan Pendekatan Budaya Populer

Selanjutnya, cara menguatkan nasionalisme bisa dengan pendekatan budaya populer, seperti kegiatan olahraga, musik, film, kompetisi pendidikan, dan lain lagi. Suksesnya para atlet-atlet dalam Olimpiade terbukti dapat menumbuhkan semangat nasionalisme dan kebanggaan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
(NSF)