Konten dari Pengguna

Pengertian Nasionalisme, Jenis-Jenis, hingga Prinsip-prinsipnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
2 Juli 2024 12:10 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengertian nasionalisme. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengertian nasionalisme. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengertian nasionalisme secara umum adalah sebuah sikap atau semangat yang dimiliki setiap warga negara untuk mencintai tanah airnya. Dengan adanya sikap nasionalisme di setiap masyarakat, keutuhan dan kedaulatan negara dapat dipertahankan serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
ADVERTISEMENT
Lantas, sebenarnya apa pengertian nasionalisme? Simak uraian di bawah ini untuk mengetahui penjelasan lengkap soal pengertian nasionalisme, lengkap dengan jenis-jenis dan sejarahnya.

Pengertian Nasionalisme

Ilustrasi pengertian nasionalisme. Foto: unsplash/BismaMahendra
Mengutip situs jambiprov.go.id, secara etimologis, nasionalisme berasal dari kata nationalism dan nation dalam bahasa Inggris. Nation berarti bangsa atau kelompok manusia yang menjadi penduduk resmi suatu negara. Selain itu, nasionalisme juga berasal dari bahasa Latin, yakni natio yang berarti saya lahir atau saya dilahirkan.
Sementara itu, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri atau sifat kenasionalan.
Nasionalisme juga bisa diartikan sebagai kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan sebuah bangsa. Nasionalisme dapat disebut sebagai semangat kebangsaan.
ADVERTISEMENT
Beberapa ahli memberikan pengertian nasionalisme yang berbeda-beda. Dikutip dari karya ilmiah berjudul Nasionalisme oleh Anggraeni Kusumawardani dan Faturochman, menurut Hara (2000), nasionalisme mencakup konteks yang luas, yakni tentang persamaan keanggotaan dan kewarganegaraan dari semua orang yang ada dalam bangsa tersebut, tak membedakan etnis dan budaya.
Sifat nasionalisme dalam diri masyarakat membutuhkan sebuah kebanggaan untuk menampilkan identitasnya sebagai suatu bangsa.
Nasionalisme juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencintai bangsa dan negaranya. Mulyana (1990) menyebutkan nasionalisme adalah kesadaran seorang warga negara dalam bernegara serta sebuah semangat nasional.
Nasionalisme bukanlah sekadar instrumen yang tujuannya untuk merekatkan perbedaan yang ada dalam sebuah bangsa secara eksternal, tetapi juga sebagai wadah yang menentukan identitas Indonesia pada berbagai dimensi.
ADVERTISEMENT

Jenis-Jenis Nasionalisme

Ilustrasi nasionalisme. Foto: unsplash.com/AnggitRizkianto.
Bentuk nasionalisme di Indonesia lahir sebagai alat perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme. Merangkum artikel ilmiah berjudul Memahami Bentuk-Bentuk Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan oleh Randita Lestari, dkk., Universitas Pendidikan Indonesia, ada beberapa jenis bentuk nasionalisme. Berikut uraiannya:

1. Nasionalisme Kewarganegaraan

Nasionalisme kewarganegaraan dapat disebut juga dengan nasionalisme sipil. Ini adalah nasionalisme di mana negara mendapatkan kebenaran politik dari rakyat yang aktif melalui perwakilan politik dan kehendak rakyat.

2. Nasionalisme Etnis

Nasionalisme etnis masih satu jenis dengan nasionalisme kewarganegaraan, di mana pada nasionalisme etnis negara mendapatkan kebenaran politik dari budaya asal atau etnis oleh masyarakat.

3. Nasionalisme Romantik

Nasionalisme ini bisa juga disebut dengan nasionalisme organik atau identitas. Nasionalisme romantik adalah lanjutan dari nasionalisme etnis, di mana negara mendapatkan kebenaran politik secara alami atau organik dari bangsa atau ras yang berkembang melalui semangat romantisme.
ADVERTISEMENT

4. Nasionalisme Budaya

Bentuk nasionalisme selanjutnya adalah nasionalisme budaya. Ini adalah nasionalisme di mana sebuah negara mendapatkan kebenaran politik dari budaya bersama dan bukan sifat keturunan, seperti warna kulit, ras, dan sebagainya.
Contoh dari nasionalisme budaya terjadi di Tiongkok yang menganggap rakyat berdasarkan budaya. Unsur ras dalam nasionalisme ini dikesampingkan, sehingga golongan Manchu dan ras-ras minoritas lainnya masih dianggap sebagai rakyat Tiongkok.

5. Nasionalisme Kenegaraan

Nasionalisme kenegaraan adalah jenis lain dari nasionalisme kewarganegaraan. Nasionalisme ini juga selalu dihubungkan dengan nasionalisme etnik.
Dalam nasionalisme kenegaraan, sebuah bangsa adalah komunitas yang memberikan kontribusi pada pemeliharaan dan kekuatan negara. Nasionalisme ini bertentangan dengan cita-cita kebebasan individu dan prinsip demokrasi liberal.

5. Nasionalisme Agama

Sesuai dengan namanya, nasionalisme agama adalah jenis nasionalisme yang memperoleh legitimasi politik berdasarkan kesamaan agama.
ADVERTISEMENT
Contohnya terjadi di irlandia, semangat nasionalisme berasal dari persamaan agama, yakni Katolik. Hal yang sama terjadi di India yang diamalkan pengikut partai BJP, rasa nasionalismenya karena sama-sama menganut agama Hindu.

Sejarah Nasionalisme di Indonesia

Ilustrasi nasionalisme. Foto: pixabay
Nasionalisme bukan menjadi pembahasan baru di Indonesia. Dasar nasionalisme bangsa Indonesia telah disampaikan Soekarno dalam pidato lahirnya Pancasila yang membahas tentang nilai-nilai Nasionalisme.
Mengutip artikel ilmiah berjudul Melihat Sejarah Nasionalisme Indonesia untuk Memupuk Sikap Kebangsaan Generasi Muda oleh Mifdal Zusron Alfaqi, Universitas Brawijaya Malang, nasionalisme telah ada sejak adanya kebudayaan Indis, yakni perpaduan budaya Eropa dan Indonesia.
Perlawanan pada pemerintah Belanda yang dilakukan rakyat didasari persamaan bahasa dan leluhur yang dialami orang-orang Indis. Beberapa tokoh Indis, yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangoenkusumo, dan Soewardi Soerjaningrat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut beberapa ahli lainnya, nasionalisme sudah ada di Nusantara sejak kerajaan Majapahit berkuasa. Pada masa itu, semangat nasionalisme digelorakan Maha Patih Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa saat menyatukan wilayah Majapahit dengan seluruh wilayah Nusantara.

Prinsip Nasionalisme

Ilustrasi nasionalisme. Foto: unsplash.com/RubenHutabarat.
Berdasarkan laman jambiprov.go.id, semangat kebangsaan pada sebuah negara didorong dari prinsip-prinsip nasionalisme, yaitu:

1. Kesatuan

Prinsip kesatuan dalam nasionalisme menekankan pada kesatuan dalam wilayah teritorial, bangsa, doktrin kenegaraan, dan ideologi. Selain itu, prinsip ini juga menekankan kesatuan pada sistem politik, perekonomian, pertahanan keamanan, dan aturan kebudayaan.

2. Kebebasan

Prinsip kebebasan berarti memberikan kebebasan pada masyarakatnya untuk beragama, berbicara, berpendapat secara lisan ataupun tulisan, serta berkelompok dan berorganisasi.

3. Kesamaan

Prinsip kesamaan menjelaskan bahwa setiap anggota bangsa memiliki kesamaan dalam kedudukan hukum, hak, dan kewajiban.
ADVERTISEMENT

4. Kepribadian

Prinsip kepribadian menekankan pada identitas bangsa, meliputi harga diri, rasa bangga, dan rasa sayang pada kepribadian dan identitas bangsa yang tumbuh sesuai dengan sejarah dan kebudayaan.

5. Demokrasi

Prinsip demokrasi artinya setiap warga negara memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

6. Prestasi

Prinsip terakhir adalah prestasi, yakni cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa.
(NSF)