Memahami Tata Nama Senyawa Berdasarkan Bilangan Oksidasi

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
18 Januari 2022 17:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi senyawa kimia yang memiliki tata nama berdasarkan bilangan oksidasinya. Foto; Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi senyawa kimia yang memiliki tata nama berdasarkan bilangan oksidasinya. Foto; Pixabay
ADVERTISEMENT
Penamaan senyawa menurut IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) adalah tata nama senyawa berdasarkan bilangan oksidasinya. Bilangan oksidasi sendiri berguna untuk memberi nama pada senyawa, yang unsur pembentuknya memiliki lebih dari satu macam tingkat oksidasi.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Kimia utnuk SMA Kelas X karya Suyatno dkk (2008: 94), berdasarkan jenis atau sifat unsur penyusunnya, senyawa dapat dibedakan menjadi senyawa unsur logam dan nonlogam, senyawa unsur nonlogam dan non logam, dan senyawa unsur semilogam dan non logam.
Pada bahasan ikatan kimia, unsur logam yang bersenyawa dengan unsur nonlogam akan menghasilkan senyawa dengan ikatan ion yang disebut senyawa ion.
Sementara itu, senyawa antara unsur nonlogam dengan nonlogam atau semilogam dengan nonlogam merupakan senyawa dengan ikatan kovalen yang disebut senyawa kovalen atau senyawa molekul.
Merujuk pada buku Rumus Pocket Kimia terbitan Tim Kompas Ilmu (2019: 109), berikut aturan penamaannya berdasarkan bilangan oksidasi dan contohnya.
Ilustrasi tata nama senyawa ion berdasarkan bilangan oksidasinya yang dibagi sesuai jenis atau sifat unsur penyusunnya. Foto: Pixabay

Aturan Penamaan Senyawa Biner Logam dan Nonlogam

Logam yang memiliki satu bilangan oksidasi, misalnya logam alkali, alkali tanah, dan aluminium, maka penamaan senyawanya adalah nama logam di depan, lalu nama nonlogam diikuti ida. Contoh:
ADVERTISEMENT
Logam yang memiliki beberapa bilangan oksidasi, misalnya logam transisi, penamaannya adalah dengan menuliskan bilangan oksidasi dengan angka romawi di belakang nama logam tersebut. Contoh:

Aturan Penamaan Senyawa Biner Nonlogam dan Nonlogam

Atom nonlogam yang hanya dapat membentuk satu senyawa dengan atom lain, maka penamaannya sebutkan nama unsur nonlogam pertama, nama unsur logam kedua, dan ditambahkan dengan akhiran ida. Contoh:
Penamaan senyawa yang terdiri dari atom nonlogam yang dapat membentuk dua atau lebih senyawa adalah dengan memberi awalan yang menyatakan jumlah atom, kemudian atom nonlogam yang bermuatan negatif, dan berakhiran ida. Awalan yang digunakan adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Ilustrasi mengamati senyawa kimia yang memiliki tata nama berbeda-beda. Foto: Pixabay

3.Aturan Penamaan Senyawa dari Ion-Ion Poliatom

Ion poliatom biasanya terdiri dari dua unsur yang bergabung dan mempunyai muatan. Aturan penamaannya adalah sebagai berikut;
ADVERTISEMENT
Contoh:
(VIO)