

Aturan Penamaan Senyawa Biner Logam dan Nonlogam
- NaCl: Natrium Klorida
- KI: Kalium Iodida
- FeCl2: besi (II) klorida
- FeCl3: besi (III) klorida
- Cu2O: tembaga(I) oksida
- SnO: timah(II) oksida
Aturan Penamaan Senyawa Biner Nonlogam dan Nonlogam
- HCl: Hidrogen Klorida
- H2S: Hidrogen Sulfida
1: mono
2: di
3: tri
4: petra
5: penta
6: heksa
7: hepta
8: okta
9: deka
10: nona

3.Aturan Penamaan Senyawa dari Ion-Ion Poliatom
- Untuk senyawa yang terdiri dari kation, diikuti nama anion poliatom. Contoh:
*NaOH=
Kation: Na+
Anion Poliatom: OH-
Nama Senyawa: Natrium Hidroksida
*KMnO4=
Kation: K+
Anion Poliatom: MnO-4
Nama Senyawa: Kalium Permanganat
- Untuk senyawa yang terdiri dari kation yang memiliki muatan lebih dari 1 dan anion poliatom, aturan penamaannya:
*Sebutkan nama kation, kemudian muatan kation diberi angka romawi, dan diikuti nama anion poliatom.
*Sebutkan nama latin logam, beri akhiran i/o (akhiran i untuk kation yang muatannya lebih besar, sedangkan akhiran o untuk kation yang muatannya lebih kecil), diikuti nama-nama anion poliatom.
Atom Fe dapat membentuk kation Fe2+ dan Fe3+. Jika atom Fe akan membentuk senyawa dengan anion poliatom PO43-, maka dapat membentuk 2 senyawa, yaitu Fe3 (PO4)2 dan FePO4.
Pada senyawa Fe3(PO4)2, penamaannya: Besi(II) fosfat atau Ferro fosfat
Pada senyawa FePO4, penamaannya: Besi (III) fosfat atau Ferri fosfat
- Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion, sebutkan nama kation poliatom, dan diikuti nama anion. Contoh:
NH4Cl=
Kation Poliatom: NH4+
Anion: Cl-
Nama Senyawa: Ammonium Klorida