Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengapa Hak dan Kewajiban Harus Seimbang? Ini Alasannya
26 Agustus 2021 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap individu wajib memenuhi hak dan kewajiban yang berlaku, baik dalam Undang-Undang maupun norma yang berlaku di masyarakat . Hak dan kewajiban itu harus dilakukan secara seimbang agar tercipta kehidupan yang harmonis dan tentram.
ADVERTISEMENT
Hak adalah segala sesuatu yang harus didapat atau diterima. Mengutip E-Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terbitan Kemendikbud, setiap manusia memiliki hak dasar atau hak asasi manusia (HAM ) yang melekat sejak lahir.
Hak-hak asasi manusia tersebut dilindungi dan diatur oleh negara dalam Undang-Undang Dasar 1945. Contohnya, mendapatkan kasih sayang dari orangtua dan hak memperoleh pendidikan, baik formal maupun non formal.
Sebagai warga negara, setiap orang juga memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan hukum, hak kebebasan memilih dalam proses demokrasi, hak memeluk agama, dan sebagainya.
Sementara itu, kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus atau wajib dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Sama seperti hak, kewajiban warga terhadap negara juga diatur dalam UUD 1945.
ADVERTISEMENT
Misalnya, kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan, kewajiban bela negara, dan kewajiban mengikuti pendidikan dasar.
Begitu pula di lingkungan masyarakat, setiap orang wajib mematuhi peraturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat serta wajib menolong, menghormati, dan menghargai orang lain.
Mengapa Hak dan Kewajiban Harus Seimbang?
Hak dan kewajiban harus dilaksanakan dengan seimbang. Mengapa demikian?
Hak dan kewajiban adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kewajiban yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab akan memunculkan hak yang harus diterima. Juga sebaliknya, ada hak berarti ada kewajiban yang harus dikerjakan.
Hak dan kewajiban harus dijalankan dengan seimbang. Seorang individu tidak boleh menuntut hak lebih banyak daripada kewajiban yang dilakukan. Jika ingin mendapatkan hak yang sesuai, laksanakanlah kewajibannya terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, karyawan A menuntut kenaikan gaji dari perusahaan tempatnya bekerja. Padahal ia selalu bekerja malas-malasan dan tidak berkontribusi banyak terhadap perusahaan. Atas perilakunya, karyawan tersebut akhirnya dikeluarkan dari perusahaan.
Sebaliknya, karyawan B selalu rajin bekerja, sopan terhadap atasan dan rekan kerja yang lain, dan berpartisipasi dalam pengembangan perusahaan. Maka, ia pun mendapatkan kenaikan pangkat sehingga gajinya turut dinaikkan.
Dari contoh tersebut, dapat dilihat bahwa pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang akan membawa keuntungan bagi diri sendiri.
Di sisi lain, hal itu juga membuat pertentangan di lingkungan masyarakat berkurang. Kehidupan pun berjalan dengan rukun, damai, dan nyaman.
Jika hak dan kewajiban tidak seimbang akan menimbulkan banyak kerugian, seperti:
ADVERTISEMENT
(ADS)