Konten dari Pengguna

Mengenal Apa Itu Stoikisme untuk Mendapatkan Kebahagiaan Hidup

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
19 Januari 2024 11:37 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa itu stoikisme. Foto: Shutter Stocks
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa itu stoikisme. Foto: Shutter Stocks
ADVERTISEMENT
Apa itu stoikisme? Singkatnya, stoikisme adalah salah satu aliran filosofi hidup yang membantu manusia memahami kehidupan dan menjalaninya dengan lebih bahagia. Stoikisme dapat mengubah perspektif tentang hidup.
ADVERTISEMENT
Ingin tahu lebih dalam apa itu stoikisme? Simaklah artikel ini sampai selesai.

Apa Itu Stoikisme?

Ilustrasi apa itu stoikisme. Foto: Pexels
Merangkum buku Bengkel Ilmu Filsafat oleh Neil Turnbull pada 2005, stoikisme adalah filsafat dari Zeno di Athena pada akhir abad ke-4 SM. Aliran filsafat ini mengajarkan bahwa hidup yang baik dijalani dengan tenang, tanpa mengasihani diri sendiri saat hidup menjadi susah.
Pandangan tentang filosofi ini adalah manusia merupakan warga dari kosmos dan memiliki kewajiban terhadap sesama. Namun, manusia harus menerima bahwa banyak hal di luar kendalinya.
Bagi stoik, orang yang menjalani stoikisme, orang bijaksana dan baik akan tetap tenang saat menghadapi dunia yang penuh keburukan dan ketakpastian.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa apa itu stoikisme adalah cara manusia menyadari apa yang tak dapat dikendalikan dalam hidup dan apa yang bisa dikendalikan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, mengutip Jeda Sejenak: Tentang Menemukan Alasan untuk Berbalik Arah atau terus Melangkah oleh Lida Maulida pada 2021, stoikisme menekankan pada ketenangan, keoptimisan, dan stabilitas emosi.
Artinya, orang yang menjalani stoikisme bisa tetap tenang dalam menghadapi situasi buruk atau tak terduga.
Filsafat ini mengajarkan kepada manusia bagaimana menahan sakit dan kesulitan tanpa banyak mengeluh, bagaimana agar tak mudah mengeluh, dan bagaimana agar lebih kuat bertahan saat menghadapi kesulitan.
Sehingga, orang-orang yang menerapkan stoikisme bisa hidup berdampingan bersama segala masalah di dalamnya dengan lebih tenang. Apabila lebih bersikap tenang, manusia dapat menghadapi semua kendala dalam hidup dengan hati yang lapang.
ADVERTISEMENT

Manfaat Stoikisme

Ilustrasi apa itu stoikisme. Foto: pexels
Ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari menjalani hidup sesuai filosofi stoikisme. Menyadur dari beberapa sumber, berikut ini beberapa manfaatnya:

1. Mengurangi Kecemasan

Kecemasan atau stres akan berkurang saat seseorang memahami bahwa setiap manusia memiliki batasan, termasuk kendali dari sikap yang dapat diambil pada suatu kondisi. Filosofi stoikisme mampu mengurangi kecemasan akbitat berbagai hal yang tak bisa dikontrol dalam hidup.

2. Mampu Menerima Keadaan

Stoikisme mengajarkan agar dapat menerima keadaan saat ini. Dengan begitu, para stoik tak akan merasa bersalah, tak berguna, dan gagal karena suatu kondisi yang memang tak bisa dihindari.

3. Meningkatkan Kualitas Hidup

Saat menyadari bahwa tak semua hal berada di bawah kendali, manusia akan memiliki kualitas hidup yang makin meningkat. Orang-orang stoik akan memilih untuk bahagia dan mengejar sesuatu yang dianggapnya realistis.
ADVERTISEMENT

4. Lebih Bersyukur dengan Hidup

Orang yang memegang konsep stoikisme akan menjadi seseorang yang lebih bersyukur atas apa yaang terjadi di hidupnya, mampu mengontrol emosi yang dirasakan, sehingga tak akan merugikan diri sendiri dan orang lain, dan tak mudah menyalahkan orang lain dari peristiwa buruk yang dialaminya.

5. Lebih Memahami Diri Sendiri

Stoikisme membuat seseorang lebih paham tentang apa yang bisa dikendalikan dan tidak. Sehingga, mereka tak akan memaksakan diri untuk mengendalikan segala hal yang memang tak bisa dilakukan.

6. Tak Terlalu Memikirkan Masa Depan

Para stoik cenderung lebih fokus pada hari ini dan segala hal yang ingin dicapai. Mereka tak terlalu cemas memikirkan masa depan yang memang belum tentu terjadi serta tak terkurung di masa lalu.

Cara Menerapkan Stoikisme

Ilustrasi apa itu stoikisme. Foto: Unsplash
Mengutip Jurus Ampuh Menghancurkan Mental Block dalam Dunia Sales oleh Evi Susanti, S.T., M.M pada 2023, stoikisme bisa disebut cara manusia untuk menciptakan kebahagiaan dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Mereka yang menerapkan stoikisme bisa menjadi orang yang lebih tenang. Ada beberapa cara menerapkan stoikisme dalam kehidupan sehari-hari, berikut ulasannya:

1. Mensyukuri Hal Kecil

Orang yang menerapkan prinsip ini bisa memulai dengan mensyukuri setiap rezeki dan kebaikan yang diperolehnya hingga saat ini, meskipun hal kecil sekalipun. Misalnya, saat menyeberang jalan, ada orang lain yang membantu.

2. Menerima Semua yang Sudah Terjadi

Beberapa manusia akan merasa terganggu apabila ada suatu hal yang tak sesuai dengan rencana awalnya. Namun, mereka yang menerapkan prinsip stoikisme tak akan merasa terganggu saat mendapati ada hal yang di luar rencananya.

3. Sadar Bahwa Tak Semua Hal Berjalan Sesuai Kehendak

Orang yang menerapkan stoikisme harus menyadari bahwa tak semua dapat dikendalikan, seperti cuaca, bencana, atau opini orang lain.

4. Menyikapi Masalah dengan Tenang

Para stoik akan lebih mampu menyikapi masalah dengan lebih tenang dan bijak. Misalnya, ketika mengalami hambatan saat pergi ke sebuah tempat, mereka bisa lebih tenang karena sadar tak semua hal dapat dikontrol.
ADVERTISEMENT

5. Mencintai Diri Sendiri

Terakhir, orang-orang yang menerapkan filosofi stoikisme akan relatif mencintai dirinya sendiri, seperti menerima warna kulit, tinggi badan, dan lainnya.

Rekomendasi Buku Tentang Stoikisme

Ilustrasi membaca buku tentang stoikisme. Foto: Pexels
Ada banyak rekomendasi buku yang menjelaskan dan mengajarkan lebih lanjut mengenai apa itu stoikisme. Mengutip dailystoic.com dan berbagai sumber lainnya, berikut rekomendasinya:

1. The Inner Citadel: The Meditations of Marcus Aurelius oleh Pierre Hadot

Pierre Hadot adalah salah satu filsafat kuno populer yang menulis panduan tentang meditasi yang dijalani Marcus Aurelius. Buku tulisan Pierre Hadot ini menawarkan wawasan tentang stoikisme, Marcus Aurelius, dan pengaruhnya.

2. Manusia Stoik: Sebuah Obat Depresi dan Penawar Ekspektasi oleh Dewi Indra P.

Manusia Stoik mengajak pembaca untuk melawan pikiran negatif dan mencegah stres serta depresi melalui filosofi stoikisme. Buku ini menjelaskan bagaimana mempersiapkan diri untuk menghadapi kemalangan yang mampir di hidup manusia.

3. The Daily Stoic oleh Ryan Holiday dan Steve Hanselman

The Daily Stoic menawarkan latihan menjadi seorang stoik selama 366 hari. Setiap halaman di buku ini menawarkan kutipan dan beberapa meditasi yang bisa diikuti pembaca.
ADVERTISEMENT
The Daily Stoic adalah buku yang bisa dibaca seseorang yang tak mengenal stoikisme sama sekali dan ingin mulai mempelajarinya.

4. The Philosophy of Stoic oleh Sony Adams

The Philosophy of Stoic karya Sony Adams menjelaskan filosofi stoikisme lebih lanjut yang bisa diterapkan di dunia modern dengan berbagai permasalahannya.

5. A Guide Book To Be Stoic oleh D. Tri Utami dan Nilli Andriyani

Buku ini merangkum catatan dan pemikiran tokoh-tokoh stoikisme yang bisa membuat pembaca mengerti cara berpikir stoikisme. Pembaca dapat mengaplikasikan cara-cara tersebut di dunia nyata, mulai dari menulis jurnal harian.

6. Dying Every Day: Seneca at the Court of Nero oleh James Romm

Dying Every Day mengulas biografi orang-orang yang membantu para pelajar agar lebih memahami dirinya serta menyelami lebih dalam konteks politik dan sosial saat itu.

7. Stoicism and the Art of Happiness oleh Donald Robertson

Para komunitas stoik di Reddit merekomendasikan buku Stoicism and the Art of Happiness karena penulis buku ini memiliki latar belakang psikoterapi dan kemampuan untuk menjangkau pemikiran orang biasa.
ADVERTISEMENT

8. A Man in Full oleh Tom Wolfe

A Man in Full adalah novel fiksi yang tokoh-tokoh di dalamnya adalah para stoik. Buku ini menceritakan Conrad Hensley yang tak sengaja dikirimi salinan buku Epictetus. Conrad Hensley adalah pemuda yang tak memiliki siapa-siapa.

9. A Guide to the Good Life: The Ancient Art of Stoic Joy oleh William Irvine

Buku ini mengenalkan filosofi dengan cara mudah dan sederhana untuk orang-orang yang ingin mulai menjalani hidup dengan prinsip stoikisme.

10. Stoicism oleh John Sellars

John Sellar, penulis buku ini, merupakan peneliti di Department of Philosophy, King’s College London. Minat penelitian John Sellar adalah filsafat Helenistik dan Romawi, serta filsafat Renaisans.
Sementara, Stoicisme yang ditulis John Sellar merupakan buku pengantar stoikisme yang berdasar pada studi akademis.

11. The Stoics: A Guide for the Perplexed oleh Andrew Holowchak

The Stoics tulisan Andrew Holowchak memberikan pengantar tentang stoikisme yang jelas dengan menekankan pada etika. Penulis buku ini adalah seorang asisten profesor filsafat di Wilkes University.
ADVERTISEMENT
(NSF)