Mengenal Bangsa Deutero Melayu dan Peradabannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
26 November 2021 17:46 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi suku Melayu di Indonesia dibagi menjadi dua jenis berdasarkan kedatangannya. Salah satunya adalah Deutero Melayu. Foto: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suku Melayu di Indonesia dibagi menjadi dua jenis berdasarkan kedatangannya. Salah satunya adalah Deutero Melayu. Foto: Kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu kelompok ras Melayu di Indonesia adalah Deutro Melayu. Deutero Melayu adalah sebutan bagi ras Melayu yang datang pada gelombang kedua setelah Proto Melayu.
ADVERTISEMENT
Deutero Melayu juga disebut sebagai ras Melayu Muda. Deutero Melayu diperkirakan datang ke wilayah nusantara ada tahun 500 SM.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai Deutero Melayu, simak uraian selengkapnya di bawah ini.

Bangsa Deutero Melayu

Ilustrasi bangsa Deutero Melayu berasal dari wilayah Cina bagian utara (Yunnan). Foto: Kelas Online
Menurut M. Habib Mustopo dalam bukunya yang berjudul Sejarah: Untuk Kelas 1 SMA, Deutero Melayu adalah penduduk yang dianggap sebagai pendatang baru di daratan Asia. Penduduk bangsa Deutero Melayu juga dikenal sebagai salah satu pendukung peradaban megalitikum.
Deutero Melayu adalah ras yang berasal dari Indochina bagian utara yang kemudian masuk ke wilayah Indonesia. Penduduk Deutero Melayu masuk melalui Semenanjung Malaya dan berhasil memasuki wilayah pulau Sumatera hingga akhirnya tersebar ke seluruh nusantara.
Detailnya, bangsa Deutero Melayu memasuki wilayah Nusantara melalui jalur Barat, mereka menempuh rute dari Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, Semenanjung Malaysia, dan akhirnya sampai di nusantara.
ADVERTISEMENT
Akibat kedatangan Deutro Melayu ini, masyarakat atau penduduk Proto Melayu terdesak ke kawasan pedalaman nusantara.

Peradaban Deutero Melayu

Ilustrasi salah satu hasil kebudayaan Dongson adalah neraka perunggu. Foto: Wikipedia
Mariana dalam Modul Sejarah Indonesia Kelas X menyebutkan bahwa bangsa Deutero Melayu memiliki kebudayaan dan peradaban yang lebih maju dibandingkan bangsa Proto Melayu.
Jika kelompok Proto Melayu masih menggunakan alat-alat dari batu (neolitikum), bangsa Deutero Melayu telah dapat membuat barang-barang dari perunggu dan besi.
Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari Indochina bagian utara yang membawa peradaban dan budaya baru ke wilayah nusantara berupa perkakas dan senjata besi. Kebudayaan ini disebut dengan kebudayaan Dongson.
Karena membawa kebudayaan Dongson, penduduk Deutero Melayu akhirnya disebut sebagai orang-orang Dongson. Peradaban mereka lebih tinggi daripada rasa Proto Melayu.
ADVERTISEMENT
Menurut Sri Tresnaningsih, dkk dalam Manusia Pra Aksara dan Asal Usul Nenek Moyang di Indonesi beserta Hasil Budayanya, berikut beberapa peradaban bangsa Deutero Melayu, yaitu:

1. Peralatan dari Logam

Perkakas dan peralatan yang digunakan oleh Deutero Melayu dikerjakan dari logam, bukan lagi dari batu. Peradaban mereka ditandai dengan keahlian mengerjakan logam dengan sempurna.
Karena bangsa ini menyebar ke seluruh wilayah nusantara, alat-alat ini pun turut tersebut dan ditinggalkan di beberapa kepulauan di Indonesia, yaitu berupa kapak persegi panjang.
Peradaban ini dapat dijumpai di Malaka, Sumatera, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur.

2. Pengolahan Tanah

Bangsa Deutero Melayu juga mengalami perkembangan dalam peradaban dan kebudayaan dalam mengelola tanah atau lahan.
Dalam bidang pengolahan tanah, mereka mempunyai kemampuan untuk membuat irigasi pada tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka ciptakan, dengan membabat hutan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT

3. Pelayaran

Bangsa Deutero Melayu juga dikenal dengan peradabannya di bidang transportasi, yakni pelayaran. Teknologi pelayaran yang dilakukan diperkirakan lebih lebih maju dari pendahulunya karena bangsa ini telah menguasai ilmu perbintangan yang membantu mereka ketika berlayar.

Jalur dan Persebaran Deutro Melayu

Ilustrasi persebaran Deutro Melayu di wilayah Indonesia. Foto: Pixabay
Deutro Melayu merupakan orang-orang Austronesia yang datang ke Nusantara pada tahun 500-300 SM. Bangsa ini berhasil melakukan asimilasi dengan para pendahulunya, yaitu bangsa Proto Melayu.
Dikutip dari Seri IPS Sejarah 1 SMP Kelas VII oleh Prawoto (2007: 19), Deutro Melayu berasal dari Dongson di Vietnam Utara. Selain dari daerah Dongson, kelompok Melayu Muda ini juga ada yang berasal dari daerah Bacson-Hoabinh di pesisir Vietnam, sekitar Teluk Tongkin.
Bangsa Deutro Melayu masuk ke Indonesia melalui jalur Barat, yaitu dengan rute dari Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaka, menyeberangi Selat Malaka hingga ke Sumatra, kemudian menyebesar hingga ke wilayah Nusantara yang lain.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa suku bangsa di Indonesia yang termasuk kelompok Deutro Melayu. Suku-suku bangsa tersebut, yaitu suku Aceh (Aceh), suku Minangkabau (Sumatra Barat), dan suku Manado (Sulawesi Utara).
Selain itu, suku bangsa dari Deutro Melayu juga tersebar di Pulau Jawa dan sekitarnya, seperti suku Jawa (Pulau Jawa), suku Sunda (Jawa Barat). suku Betawi (DKI Jakarta), suku Madura (Jawa Timur), dan suku Bali (Pulau Bali).

Ciri-Ciri Deutro Melayu

Ilustrasi ciri-ciri orang Deutro Melayu. Foto: Pixabay
Bangsa Deutro Melayu memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dengan Proto Melayu. Dikutip dari Sefalometri Suku Bangsa Aceh dalam Kedokteran Gigi oleh Komalawati (2017: 10), adapun ciri-ciri Deutro Melayu adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

Peninggalan Deutro Melayu

Ilustrasipengolahan lahan pertanian menjadi salah satu keterampilan yang dimiliki Deutro Melayu. Foto: Pexels
Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia dengan membawa budaya yang lebih tinggi, yaitu keterampilan membuat barang perkakas dari bahan-bahan logam seperti perunggu dan besi.
Contoh peninggalan Deutro Melayu yang terbuat dari bahan logam, yaitu kapak separtu, kapak corong, dan nekara. Selain dari bahan logam, Deutro Melayu juga memiliki peninggalan benda yang terbuat dari bahan batu, seperti menhir, dolmen, sarkopagus, kubur batu, dan punden berundak.
Tidak hanya ahli membuat barang dari logam dan batu, Deutro Melayu juga memiliki kemampuan dalam bidang pengolahan tanah, yaitu membuat irigasi pada tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka ciptakan.
Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini membawa perubahan penting terhadap corak kehidupan penduduk asli. Mereka jugalah yang memperkenalkan cara bercocok tanam, berburu, menangkap ikan, memelihara hewan, hingga cara bertani.
ADVERTISEMENT
(SAI & SFR)