Konten dari Pengguna

Mengenal Biaya Overhead: Pengertian dan Contohnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
6 Oktober 2023 16:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi biaya overhead. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biaya overhead. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Biaya overhead adalah salah satu instrumen dalam akuntansi yang harus dipahami pengusaha. Biaya ini berkaitan dengan pengeluaran produksi dan operasional.
ADVERTISEMENT
Dalam bisnis, biaya overhead dikenal sebagai biaya-biaya tidak langsung yang diperlukan untuk produksi. Hal yang membedakan biaya overhead dengan biaya lainnya adalah karena tidak dapat secara langsung diatribusikan kepada produk atau layanan tertentu.
Ketika melakukan penghitungan akuntansi, biaya overhead menjadi salah satu bagian dari operasional bisnis yang harus dicatat dengan baik. Lalu, apa itu biaya overhead?

Pengertian Biaya Overhead

Ilustrasi biaya overhead. Foto: Unsplash
Dirangkum dari buku Akuntansi Biaya: Konsep Dasar dan Penerapannya oleh Ervina Waty dkk (2023), biaya overhead adalah biaya yang tidak berkaitan langsung dengan produksi, akan tetapi tetap perlu dikeluarkan.
Biaya overhead mencakup biaya produksi yang dikeluarkan selain untuk membeli bahan baku dan membayar tenaga kerja secara langsung.
Pada dasarnya, biaya overhead atau overhead cost tidak berkaitan langsung dengan aktivitas produksi. Namun, untuk memperlancar operasional perusahaan, biaya overhead tetap perlu dianggarkan dalam jangka waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Biaya overhead juga bisa diartikan sebagai biaya yang tidak terkait secara langsung dengan output sebuah perusahaan.
Dikutip dari buku Seri UKM: Membedah Laporan Keuangan Sangat Mudah oleh Peni R PRamono (2007), biaya overhead tidak bisa langsung dialokasikan pada sebuah unit produk. Sifat biaya overhead adalah tetap dan tidak berkaitan dengan jangka waktu mesin produksi bekerja atau berapa banyak output yang dihasilkan.

Contoh Biaya Overhead dalam Bisnis

Ilustrasi biaya overhead. Foto: Unsplash
Dalam buku Akuntansi Biaya: Konsep Dasar dan Penerapannya, dijelaskan bahwa biaya overhead dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Biaya Overhead Tetap

Biaya overhead tetap atau fixed overhead cost adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah tiap kali pembayaran. Contohnya adalah pajak, gaji pegawai non produksi, dan biaya sewa aset non produksi.
ADVERTISEMENT
Gaji pegawai non produksi sendiri adalah gaji bagi karyawan yang tidak langsung terlibat dalam proses produksi. Misalnya adalah karyawan yang termasuk staf administrasi, manajemen, dan keuangan, yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi namun memiliki peran penting bagi perusahaan.
Sedangkan biaya sewa aset non produksi meliputi biaya listrik, air, gas, dan utilitas lain yang digunakan untuk operasional kantor.

2. Biaya Overhead Variabel

Biaya ini jumlahnya berubah-ubah menyesuaikan intensitas aktivitas perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan dapat menyesuaikan pengeluarannya dengan strategi yang dijalankan.
Contoh dari variable overhead cost adalah biaya periklanan dan promosi, bonus, komisi, tarif jasa agensi, alat tulis kantor, tinta fotokopi, dan lain-lain yang sejenis.
Ada juga biaya administratif umum seperti biaya kantor, biaya komunikasi, internet, perangkat lunak, dan peralatan kantor lainnya.
ADVERTISEMENT

3. Biaya Semi Variabel atau Mixed Variables

Jenis biaya overhead yang terakhir adalah semi variabel, yang artinya gabungan antara dua jenis overhead di atas.
Nominalnya bervariasi sesuai dengan kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Namun, overhead cost ini tetap dibayarkan meskipun kegiatan perusahaan mencapai titik 0.
(TAR)