Konten dari Pengguna

Mengenal Ilmu Statistika dan Prospek Kerjanya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
6 Juli 2022 11:08 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi statistika. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi statistika. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Istilah statistika pertama kali dicetuskan oleh ahli matematika Bernama Gottfried Achenwall pada 1719-1772. Sementara itu, istilah statistika baru dipopulerkan pada 1754-1835 oleh Sir John Sinclair melalui bukunya yang berjudul Statistical Account of Scotland.
ADVERTISEMENT
Secara etimologi, statistika berasal dari kata dalam bahasa Latin "status", dalam bahasa Inggris disebut "state", yang artinya kesatuan politik atau segala sesuatu yang berkaitan dengan negara.
Dahulu, statistika memang cenderung berfungsi untuk melayani keperluan administrasi negara, seperti pencatatan tentang kekayaan atau sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara.
Tujuan hal tersebut dilakukan adalah untuk menyusun informasi tentang kependudukan, memperlancar proses penarikan pajak, serta untuk memobilisasi penduduk dalam angkatan perang.
Caranya berupa pengumpulan data dengan cara sensus, dikarenakan jumlah penduduk yang masih sedikit. Kegiatan sensus penduduk dalam sejarah pernah dilakukan di Kerajaan Babilonia, Mesir, Cina, dan Kekaisaran Romawi Kuno pada masa sebelum Masehi.
Data yang didapatkan dari sensus tersebut kemudian akan diolah hingga diperoleh kesimpulan yang biasanya ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram. Kesimpulan inilah yang akan disampaikan ke pada pembaca dalam bentuk informasi atau berita.
ADVERTISEMENT
Seluruh kegiatan tersebut pun dinamakan kegiatan statistik. Istilah ini tentu berbeda pengertian dengan statistika. Lantas, apa yang dimaksud dengan statistik? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa yang Dimaksud dengan Statistik?

Ilustrasi statistika. Foto: Pixabay
Menurut Anissa Nurhidayati dan Niki Aktania Renjadi dalam buku Mudah Belajar Statistika, statistik merupakan data dalam bentuk angka maupun bukan angka, data masih acak maupun telah disusun dalam bentuk tabel atau diagram, yang menggambarkan atau berkaitan dengan suatu masalah.
Nama statistik ditentukan oleh masalah yang dijelaskan oleh kegiatannya, misalnya statistik kependudukan, statistik penjualan, statistik ekonomi, statistik pendidikan, statistik kriminalitas, statistik pertanian dan lain-lain.
Meski sama-sama termasuk pengolahan data, istilah statistik tentu berbeda makna dengan statistika. Lantas, apa perbedaan statistik dan statistika?
ADVERTISEMENT
Secara singkat dapat dikatakan bahwa statistik merupakan bagian dari statistika. Ada pun pengertian statistika adalah ilmu mengenai cara-cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penarikan kesimpulan suatu data.

Statistika Mempelajari tentang Apa?

Secara garis besar, statistika mempelajari ilmu tentang pengumpulan, pengolahan, dan untuk selanjutnya penyajian data untuk keperluan pengambilan keputusan. Berikut penjelasan lengkap mengenai ilmu yang dipelajari dalam statistika.

1. Mengumpulkan data

Diterangkan dalam buku Mudah Belajar Statistika oleh Anissa Nurhidayati dan Niki Aktania Renjadi, ada beberapa cara untuk mengumpulkan data, di antaranya dengan melakukan kegiatan-kegiatan berikut.
ADVERTISEMENT

2. Pengolahan data

Setelah data terkumpul, maka hal yang harus dilakukan berikutnya adalah mengolah data tersebut. Mengutip buku Pengantar Statistika oleh Tan Kim Hek, pengolahan data secara umum dapat didefinisikan sebagai proses membentuk data agar menjadi wujud yang lebih tertata dan sistematis.
Ada pun siklus pengolahan data terdiri dari tiga langkah utama, yakni input atau masukan, proses atau pengolahan, dan output atau keluaran. Pada proses input, data disiapkan dalam berbagai bentuk, lalu disesuaikan dengan keperluan.
Sementara pada pengolahan, data akan dikombinasikan dengan berbagai informasi lain guna menghasilkan data baru yang lebih komprehensif. Proses mengolah data ini nantinya akan melibatkan beberapa operasi pengolahan dasar tertentu.
Sedangkan pada proses output, tahap pengumpulan data diproses sesuai kebutuhan. Pengelompokan data tersebut akan digunakan pada pengolahan selanjutnya.
ADVERTISEMENT

3. Penyajian Data

Setelah data diolah, proses selanjutnya adalah menyajikan data. Diterangkan dalam buku berjudul Statistika Non-Parametrik untuk Bidang Kesehatan (Teoritis, Sistematis, dan Aplikatif) oleh Norfai, data dapat disajikan secara tekstual atau dengan tabel maupun grafik atau gambar.
Namun, sebagian besar data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Penyajian data dapat dimaknai sebagai proses melaporkan hasil pengolahan data agar dapat dipahami dan diinterpretasikan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Menurut buku Pengantar Statistika oleh Tan Kim Hek, penyajian data dalam ilmu statistika yang berbentuk tabel biasanya berupa baris dan kolom yang terdiri atas:
ADVERTISEMENT
Sementara penyajian data dalam bentuk grafik dapat dibedakan menjadi grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.

Lulusan Statistika Jadi Apa?

Ilustrasi orang yang bekerja di bidang statistika. Foto: Pixabay
Di era serba digital seperti sekarang ini, kebutuhan mengumpulkan data untuk mengidentifikasi sesuatu sangatlah penting. Karena itu, prospek kerja di bidang statistika cukup terbuka luas dengan gaji yang menggiurkan.
Mengutip laman Indeed, pengetahuan dasar dan keahlian yang harus dikuasai lulusan statistika, di antaranya ilmu matematika, metodologi dan analisis data, programming, komunikasi, sampai problem solving.
Banyaknya ilmu yang dipelajari oleh lulusan statistika, membuat mereka banyak dibutuhkan di berbagai perusahaan. Berikut beberapa prospek kerja bagi lulusan statistika beserta estimasi gajinya:

1. Akutaris

Aktuaris adalah profesi yang bertugas sebagai ahli di bidang manajemen risiko serta ketidakpastian dalam usaha. Bidang ilmu akutaris disebut aktuaria.
ADVERTISEMENT
Seorang aktuaris biasanya bekerja di sektor keuangan, perusahaan asuransi umum, atau konsultan aktuaria dan investasi.
Di Indonesia, gaji aktuaris bagi lulusan baru yang berhasil lolos uji sertifikasi sekitar Rp55 juta per tahun, sedangkan level senior bisa berpendapatan lebih.

2. Ahli Statistik

Bekerja sebagai ahli statistik berarti bertanggung jawab dalam menyediakan data, serta informasi lainnya untuk kebutuhan analisis sesuai bidang yang dibutuhkan.
Profesi ini biasanya akan bekerja di Kementerian Informasi dan Teknologi, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pusat Statistik, atau Lembaga Survei.
Besaran gaji ahli statistik diperkirakan sekitar Rp60 juta sampai Rp84 juta per tahun, sesuai dengan tingkat pendidikan dan pengalamannya.

3. Perbankan

Lulusan statistika juga berpeluang meniti karier di perbankan. Divisi perbankan yang membutuhkan lulusan statistika biasanya akan ditempatkan sebagai data scientist atau bagian analisis penjualan saham.
ADVERTISEMENT
Untuk gaji sebagai profesi perbankan tentunya berbeda-beda, tergantung divisinya. Namun, umumnya profesi ini memiliki gaji mulai dari Rp65 juta ke atas per tahun.

4. Market researcher

Berkarier sebagai periset pasar atau market researcher juga terbuka lebar bagi lulusan statistika, karena memang bagian ini sangat membutuhkan orang yang berkompeten di bidang pengolahan data.
Sebelum menyusun strategi marketing sesuai dengan bisnis yang dijalankan, tentu perlu melakukan perhitungan dan riset terlebih dahulu agar penjualan optimal.
Kehadiran market researcher di perusahaan tentunya sangat krusial, karena mereka bisa memberikan informasi penting untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan pasar sekaligus persaingan bisnis.
Market researcher dibutuhkan di banyak perusahaan, baik swasta maupun multinasional. Karenanya, kesempatan memperoleh gaji yang tinggi pun sangat memungkinkan.
ADVERTISEMENT
Di wilayah DKI Jakarta, rata-rata gaji staff bagian market researcher di perusahaan swasta dapat di atas Upah Minimum Provinsi (UMP).

5. Big data specialist

Lulusan statistika juga berpeluang kerja sebagai big data specialist untuk perusahaan besar atau lembaga khusus. Big data specialist memiliki tanggung jawab dalam mengolah data dengan jumlah besar. Gaji yang didapat spesialis big data juga menyesuaikan level posisi, bagian manager per tahun bisa mencapai Rp984 juta.
(NDA)