Konten dari Pengguna

Mengenal Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi dalam Kehidupan Sehari-hari

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
18 Januari 2022 9:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi buah apel yang mengalami reaksi oksidasi. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buah apel yang mengalami reaksi oksidasi. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Konsep reaksi oksidasi-reduksi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Reaksi reduksi selalu terjadi serentak dengan reaksi oksidasi, sehingga lazim disebut dengan reaksi redoks. Lalu, apa perbedaan di antara kedua reaksi kimia tersebut?
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Praktis Belajar Kimia untuk Kelas X SMA (2015:109) milik Iman Rahayu, reaksi-reaksi yang terjadi pada fotosintesis, metabolisme, pembakaran, perkaratan, hingga pembusukan merupakan contoh reaksi redoks.
Reaksi ini dapat ditunjukkan ketika seseorang membelah buah apel, kemudian membiarkannya di ruang terbuka, buah apel tersebut akan berubah warna menjadi kecoklat-coklatan. Perubahan warna pada buah apel diakibatkan reaksi oksidasi yang dialami senyawa kimia yang terkandung dalam buah apel.
Merujuk pada buku Kimia SMA Kelas X (2008: 169) milik Suyatno dkk, reaksi redoks dapat ditinjau dari tiga konsep, yaitu:
Agar lebih memahami konsep ketiganya, simak pembahasan berikut ini.
Ilustrasi konsep reaksi oksidasi dan reduksi pada senyawa kimia. Foto: Unsplash

1. Konsep Oksigen

Kemampuan oksigen bereaksi dengan unsur-unsur lain memunculkan konsep oksidasi. Berdasarkan konsep ini, oksidasi adalah suatu reaksi penggabungan suatu unsur dengan oksigen.
ADVERTISEMENT
Reaksi tersebut diperoleh suatu zat yang disebut oksida. Proses pembentukan oksida memunculkan pengertian atau istilah reaksi oksidasi.
Contoh reaksi oksidasi, yaitu:
Proses kebalikan dari reaksi pembentukan oksida atau oksidasi adalah reaksi pelepasan atau pengurangan oksigen dari suatu oksida. Reaksi ini disebut reaksi reduksi. Contohnya, yaitu:
Pada kedua reaksi di atas, SO3 dan KCIO3 mengalami pengurangan (reduksi) jumlah oksigen yang terikat. SO3 berubah menjadi SO2 dan KCIO3 kehilangan seluruh oksigennya menjadi KCl.
Ilustrasi pelepasan dan penerimaan elektron. Foto: Unsplash

2. Konsep Elektron

Tidak semua reaksi kimia melibatkan oksigen. Banyak reaksi kimia yang tidak dapat dijelaskan, apakah termasuk reaksi redoks atau bukan dengan konsep pengikatan dan pelepasan oksigen.
ADVERTISEMENT
Keterbatasan konsep tersebut dapat diperjelas dengan memperluas konsep redoks, yaitu konsep pelepasan dan penerimaan elektron.
Misalnya, reaksi yang terjadi antara logam tembaga dengan belerang yang dipanaskan membentuk padatan hitam CuS. Jika dilihat secara elektronik (perilaku elektron-elektronnya), reaksi ini identik dengan reaksi antara tembaga dan oksigen membentuk oksida tembaga (CuO) yang merupakan reaksi oksidasi.
Pada reaksi Cu dan S, Cu melepaskan 2 elektron terluarnya, seperti reaksi antara Cu dan O. Cu melepas 2 elektron yang ditangkap oleh O. Kedua reaksi tersebut menangkap elektron baik S maupun O.
Cu selalu melepas elektron, sehingga dapat disusun konsep reaksi redoks. Dalam hal ini, Cu melepas elektron menjadi Cu 2+ yang merupakan proses oksidasi. Sebaliknya, reduksi adalah reaksi penangkapan elektron.
Ilustrasi konsep bilangan oksidasi dalam suatu senyawa. Foto: Unsplash

3. Konsep Bilangan Oksidasi

Konsep pelepasan dan penangkapan elektron reaksi redoks memperluas konsep pengikatan dan pelepasan oksigen, untuk menjelaskan reaksi-reaksi redoks yang tidak melibatkan oksigen.
ADVERTISEMENT
Konsep tersebut sangat jelas jika diterapkan pada reaksi yang melibatkan pembentukan ion. Namun, pelepasan dan penangkapan elektron kurang dapat digambarkan dengan jelas pada reaksi-reaksi berikut ini:
Konsep perubahan bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi inilah, dikemukakan untuk mengatasi hal tersebut. Konsep ini sebagai pengganti dari pengertian reaksi redoks berdasarkan perpindahan elektron dan pengikatan oksigen.
Setiap atom mempunyai muatan yang disebut juga bilangan oksidasi, yaitu angka atau bilangan yang menyatakan banyaknya elektron yang telah dilepaskan atau diterima oleh suatu atom dalam suatu senyawa. Bilangan oksidasi diberi tanda positif jika atom itu melepaskan elektron dan diberi tanda negatif jika menerima elektron.
ADVERTISEMENT
(VIO)