Konten dari Pengguna

Mengenal Pengertian Abstrak, Ciri-Ciri, hingga Kaidah Penulisannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
26 Februari 2024 12:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengenal pengertian abstrak. Foto: unsplash.com.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengenal pengertian abstrak. Foto: unsplash.com.
ADVERTISEMENT
Pengertian abstrak perlu dipahami mahasiswa untuk mengerjakan berbagai karya tulis ilmiah. Mulai dari skripsi, tesis, disertasi, makalah, laporan penelitian hingga jurnal-jurnal ilmiah dengan berbagai tema.
ADVERTISEMENT
Abstrak menjadi salah satu bagian penting dalam sebuah karya tulis. Memahami pengertian abstrak dan penulisannya dapat membantu penulis menyampaikan tujuan dari penelitian yang dilakukan dengan lebih baik
Oleh karena itu, simaklah pengertian abstrak pada penjelasan di bawah ini. Selain itu, artikel ini juga akan mengungkap ciri-ciri abstrak, jenis-jenis abstrak, hingga kaidah penulisan abstrak pada suatu karya tulis ilmiah.

Pengertian Abstrak

ilustrasi pengertian abstrak. Foto: unsplash.com.
Mengutip buku Penulisan Karya Ilmiah oleh Zulmiyetri, dkk., abstrak adalah uraian singkat dari tiap bagian penting pada suatu karya tulis, seperti latar belakang, tujuan penelitian, tata cara penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan penelitian.
Dengan kata lain, abstrak merupakan versi mini dari dari sebuah karya ilmiah. Abstrak sering digunakan untuk membantu pembaca memahami hasil penelitian dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Bagian ini diletakkan di bawah judul artikel. Abstrak hanya berisi fakta dan tidak berisi opini penulis atau informasi yang tak ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
Abstrak harus bersifat informatif dan deskripstif. Artinya, setiap informasi yang terkandung di dalamnya harus berdasarkan fakta. Sebab, tak hanya sebagai alat promosi, abstrak membantu pembaca untuk memutuskan apakah karya tersebut layak dibaca atau tidak.
Perlu dipahami, abstrak berbeda dengan ringkasan. Abstrak dalam penelitian ilmiah maupun karya tulis lainnya memiliki cakupan yang lebih luas daripada ringkasan.
Sebab, tujuan dari abstrak membuat seseorang mengerti isi dan informasi seluruh penelitian tanpa harus membaca semua halaman. Sementara itu, sebuah ringkasan hanya memuat penemuan utama serta kesimpulan.
ADVERTISEMENT

Ciri-Ciri Abstrak

ilustrasi ciri-ciri abstrak. Foto: pixabay.com.
Agar lebih mudah membedakan abstrak dengan ringkasan, ada ciri-ciri abstrak yang perlu dipahami penulis. Mengutip buku Penulisan Kreatif dalam Karya Tulis Ilmiah oleh Siti Aminah, dkk., abstrak yang baik harus memiliki ciri-ciri berikut ini:
ADVERTISEMENT
Kata kunci adalah kata-kata penting yang paling menonjol dalam karangan ilmiah tersebut. Contohnya, jika suatu karya ilmiah membahas tentang karakteristik pemberian susu formula pada bayi, maka kata kunci dari abstrak tersebut adalah ASI, bayi, dan susu formula.

Jenis-Jenis Abstrak

ilustrasi jenis-jenis abstrak. Foto: unsplash.com.
Mengutip buku Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah terbitan EGC, jenis abstrak pada karya tulis ilmiah dibagi berdasarkan kedalaman isi serta luas cakupan yang disajikan. Berikut ini jenis-jenis abstrak yang dapat digunakan dalam karya tulis ilmiah.

1. Abstrak Indikatif

Jenis abstrak ini sering disebut sebagai abstrak deskriptif. Abstrak ini berfungsi sebagai daftar isi penelitian atau karya ilmiah yang ditulis. Jenis abstrak indikatif hanya digunakan dalam kondisi tertentu.
Pertama, bila karya ilmiah atau penelitian belum selesai dibuat, tetapi penulis harus segera memasukkan abstrak tersebut untuk keperluan pembuatan buku yang digunakan untuk kepentingan simposium, seminar, atau kongres.
ADVERTISEMENT
Kedua, bila data yang ada dalam laporan penelitian tersebut sangat banyak hingga tak dapat diringkas menjadi 250 kata. Jadi, abstrak indikatif tak dapat berfungsi sebagai pengganti suatu karangan ilmiah secara lengkap.

2. Abstrak Informatif

Abstrak informatif adalah abstrak yang berisi informasi tuntas, sehingga pembaca tak perlu membaca keseluruhan isi penelitian tersebut.
Artinya, abstrak jenis ini dapat berdiri sendiri dalam satu kesatuan utuh karena sudah memenuhi syarat-syarat atau ciri-ciri abstrak.
Abstrak informatif mencakup tujuan, metode, cakupan kajian, hasil, kesimpulan, dan rekomendasi. Penulisannya juga singkat atau mencakup 10 persen dari isi penelitian.

3. Abstrak Kritis

Selain menyediakan ringkasan, abstrak kritis juga menilai validitas, keandalan, atau kegunaan dari karya yang diabstraksikan. Jenis abstrak ini sangat jarang ditemukan. Umumnya digunakan dalam literatur review atau analisis kritis dari sumber lain.
ADVERTISEMENT

4. Abstrak Tanda

Jenis abstrak ini digunakan untuk menarik perhatian pembaca pada poin-poin penting dari sebuah karya tulis. Biasanya, jenis abstrak ini digunakan dalam artikel atau presentasi untuk menekankan keunikan atau kepentingan temuan penelitian.

5. Abstrak Sturuktural

Jenis abstrak ini digunakan dalam literatur medis atau ilmu kesehatan. Abstrak ini memiliki struktur tertentu dengan subjudul, seperti latar belakang, metode, hasil, dan kesimpulan.

Kaidah-Kaidah Penulisan Abstrak

ilustrasi kaidah penulisan abstrak. Foto: pexels.com.
Mengutip buku Teknik Penulisan Karya Ilmiah oleh Iqbal Ramadhani Mukhlis, dkk., ada beberapa kaidah penulisan yang merujuk pada prinsip prinsip dasar yang harus dipatuhi penulis saat membuat abstrak. Berikut kaidah penulisan abstrak secara umum.

1. Tepat dan Singkat

Abstrak harus memberikan pembaca tentang gambaran apa yang ingin dicapai oleh peneliti melalui studi atau eksperimen yang dilakukan. Abstrak harus memberikan informasi singkat tentang penelitian tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa mencakup metode, pengambilan sampel, alat yang digunakan, hingga teknik analisis. Selain itu, hasil penelitian yang ditulis pada abstrak harus disajikan secara objektif dan tanpa bias.

2. Lengkap

Meskipun singkat, abstrak harus mencakup semua informasi penting tentang penelitian. Isi abstrak harus mampu menyampaikan gambaran umum tentang penelitian tersebut kepada pembaca.

3. Tidak Menggunakan Singkatan

Jangan menggunakan singkatan saat menulis abstrak, kecuali singkatan yang sangat umum. Hindari penggunaan singkatan atau akronim yang mungkin tak dikenal oleh pembaca.

4. Tidak Ada Refrensi

Abstrak tidak mengadung kutipan referensi karena sudah termasuk dalam bagian lain seperti daftar pustaka. Mengulangi kutipan tersebut pada bagian abstrak akan menjadi redundan.

5. Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana

Hindari bahasa yang dapat membingungkan pembaca. Hal ini dapat mengaburkan pesan yang ingin disampaikan. Sebaiknya, abstrak ditulis dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh audiens luas.
ADVERTISEMENT

6. Konsisten dan Relevan

Pastikan informasi yang disajikan di abstrak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam karya tulis. Selain itu, fokuskan pada poin-poin yang relevan dan penting dari penelitian.
(IPT)