Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Pengertian Studi Evolusi dan Teori Perkembangannya
28 Januari 2022 18:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pengertian studi evolusi berhubungan erat dengan perubahan makhluk hidup di lingkungan sekitar secara perlahan.
ADVERTISEMENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evolusi adalah perubahan (pertumbuhan dan perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit.
Sementara itu, menurut Modul Belajar Mandiri Biologi SMA Kelompok Kompetensi karya Dr. Yeni Hendirani, M. Si, evolusi merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin yang artinya ”membuka gulungan” atau ”membuka lapisan."
Kemudian, semakin lama kata tersebut diserap menjadi bahasa Inggris yaitu evolution yang berarti perkembangan secara bertahap.
Dalam biologi, istilah evolusi terus mengalami perubahan. Bahkan menurut Darwinisme, evolusi adalah perubahan bertahap pada rentang waktu yang sangat panjang (makro evolusi).
Dengan berkembangnya genetika molekuler, para ilmuwan mengembangkan teori evolusi komprehensif yang menggabungkan Darwinisme dengan Mendelisme yang selanjutnya dikenal sebagai sintesis modern.
ADVERTISEMENT
Tahap-Tahap Proses Studi Evolusi
Menurut salah satu ahli yaitu Teilhard de Chardin, proses evolusi dibedakan menjadi tiga tahapan proses, yaitu:
1. Tahapan geosfer
Tahapan geosfer adalah tahap pra-hidup, tahap perubahan yang terutama menyangkut perubahan tata surya.
2. Tahap biosfer
Jika pada tahap geosfer yang menjadi masalah adalah adanya loncatan dari materi tak hidup menjadi materi hidup, maka pada tahap biosfer yang dimasalahkan adalah loncatan munculnya manusia.
3. Tahap nesosfer
Pada tahap ini, yang penting pada makhluk hidup dalam hal ini manusia adalah terjadi evolusi kesadaran batin yang semakin mantap.
Dengan cara menghubungkan keanekaragaman kehidupan dengan mekanisme penyebab alaminya, Darwin memberikan suatu dasar ilmiah yang jelas bagi ilmu biologi.
Namun, produk evolusi yang beraneka ragam sungguh sangat elok dan mengilhami banyak pemikiran. Sebagaimana yang dikatakan Darwin dalam alinea penutup bukunya The Origin of Spesies, yakni:
ADVERTISEMENT
“Ada keagungan dalam kehidupan dilihat dari sudut pandang ini."
Beberapa Tokoh dari Perkembangan Teori Evolusi
Gagasan tentang evolusi biologi sudah ada sejak zaman dahulu, khususnya antara ahli filsafat Yunani, seperti Anaximander dan Epicurus, serta ahli filsafat India seperti Patanjali.
Namun, teori evolusi belum mengalami perkembangan yang mapan hingga bad ke-18 dan 19. Awalnya, pemahaman modern tentang evolusi didasari dari teori seleksi alam yang dikenalkan oleh Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace dalam buku The Origin of Species.
Berikut ini adalah beberapa tokoh dari perkembangan teori evolusi, yaitu:
1. Aristoteles
Menurut Aristoteles, semua bentuk kehidupan dapat disusun dalam suatu skala atau tangga dengan tingkat kerumitan yang semakin tinggi, idenya ini dikenal sebagai “skala alam‟ atau scale of nature.
ADVERTISEMENT
2. Carolus Linnaeus
Linnaeus mengembangkan sistem dua bagian atau binomial untuk menamai organisme menurut genus dan spesies.
Linnaeus juga mengelompokkan spesies berdasarkan tingkat kemiripan. Spesies yang mirip satu sama lain dikelompokkan ke dalam genus yang sama, genus yang mirip dikelompokkan pada famili yang sama dan seterusnya.
3. Thomas Malthus
Di dalam buku yang ditulis olehnya yaitu The Principle of Population as It Affects the Future Improvement of Society, Malthus mengangkat keraguannya.
Keraguannya tersebut tentang apakah suatu bangsa bisa menjangkau suatu titik di mana hukum tidak lagi diperlukan, dan setiap orang hidup dengan makmur dan harmonis.
Menurutnya, diperlukan perjuangan yang keras untuk mempertahankan eksistensi manusia, karena potensi pertumbuhan populasi manusia terus seperti deret geometri, sedangkan kemampuan untuk menyediakan makanan dan sumber daya lainnya diupamakan dengan deret aritmetik.
ADVERTISEMENT
(JA)