Mengenal Pola Lantai Tari Tandak dari Riau Beserta Sejarahnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
24 Maret 2022 17:35 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tari Tandak merupakan tari tradisional asal Riau. Foto: Riverspace. org
zoom-in-whitePerbesar
Tari Tandak merupakan tari tradisional asal Riau. Foto: Riverspace. org
ADVERTISEMENT
Tari Tandak merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari Riau. Dalam praktiknya, tari Tandak memiliki pola lantai yang hanya didominasi oleh garis lurus saja. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pola lantai tari Tandak pun mengalami perubahan kearah yang lebih unik dan kreatif.
ADVERTISEMENT
Keunikan pola lantai tari Tandak bisa dilihat dari ragamnya gerakan yang dihasilkan. Umumnya, gerakan tersebut mengambil referensi dari tari-tarian khas Melayu, sehingga terdapat beberapa atraksi pencak silat di dalamnya. Kini, tari Tandak dikenal sebagai tarian dengan nuansa yang ceria serta dinamis.
Ingin tau lebih lanjut tentang sejarah tari, ragam pola lantai, serta fungsi dan maknanya tari Tandak? Berikut informasi selengkapnya di bawah ini.

Sejarah Tari Tandak

Menyadur dari laman Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, tari Tandak berasal dari Riau yang dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan dari masyarakat suku Melayu. Tari Tandak juga termasuk jenis tarian yang menggabungkan seni tari dan sastra, yaitu pantun.
Awal mulanya, tarian ini dijadikan sebagai ajang untuk menjodohkan pemuda dan pemudi di daerah Riau. Oleh karena itu, tarian ini sering dipentaskan oleh laki-laki dan perempuan pada malam hari di sekitar bulan Juli hingga Oktober ketika para petani selesai memanen.
ADVERTISEMENT
Dalam pertunjukannya, pementasan tari Tandak dipimpin oleh kepala Ngejag yang dilengkapi dengan atraksi pencak silat di dalamnya. Sayangnya, tari Tandak sudah tidak dipentaskan secara rutin setiap tahunnya.
Namun, untuk menjaga agar tari Tandak ini tetap dikenal oleh masyarakat Riau dan sekitarnya, tari tradisional ini pun dikembangkan sebagai tarian pertunjukan.

Fungsi dan Makna Tari Tandak

Tari Tandak bertujuan untuk wadah menjalin silaturahim. Foto: Riverspace.org
Menurut buku Tari Tradisi Melayu, Eksistensi, dan Revitalisasi Seni karangan Muhi Kurnia, fungsi tari Tandak ini sebagai tari pergaulan yang digemari oleh masyarakat setempat dan menjadi media untuk melakukan silaturahim dan hiburan.
Tidak hanya itu, tari Tandak juga dijadikan sebagai wadah atau tempat bertemunya para pemuda dan pemudi antar kampung yang ingin dijodohkan satu sama lainnya. Bahkan tidak sedikit pasangan suami istri yang bermula dari pertemuan acara tari Tandak ini.
ADVERTISEMENT
Makna dari tari Tandak ini melambangkan ikatan-ikatan yang terjalin antara teman-teman yang berbeda kampung. Selain itu, tarian Tandak juga bisa menciptakan rasa aman serta ungkapan kebahagian yang terlihat dari gerakan energiknya.

Perkembangan Tari Tandak

Keberadaan tari Tandak mulanya dijadikan sebagai bentuk silaturahim antara masyarakat yang berbeda kampung di Riau. Namun kini, perkembangan tari Tandak lebih sering dipentaskan sebagai tari pertunjukan.
Bahkan seiring berkembangnya zaman, tari Tandak pun mengalami transformasi di dalamnya, yakni:
Berbicara tentang tari Tandak Sambas, apakah sebetulnya perbedaan dari tari Tandak yang berasal dari Riau dan Kalimantan Barat?
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Warisan Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, tari Tandak Sambas adalah tari rakyat dan pergaulan, sering ditampilkan dalam upacara adat Melayu, seperti pesta perkawinan, pindah rumah baru, khitanan, dan khatamul Qur'an dan lainnya.
Awal mulanya, tari Tandak Sambas berasal dari permainan rakyat, yang mana pada jaman dahulu dilakukan oleh kaum laki-laki. Sistem permainannya adalah laki-laki berpasangan dengan laki-laki dan tangannya diangkat setinggi bahu. Pada tarian ini langkah dan gerakannya pun cukup sederhana.
Alat musik yang digunakan juga sederhana, ada yang hanya merupakan sekeping papan atau potongan bambu yang bisa menimbulkan bunyi dan diiringi oleh lagu dua’ lah bedua’ dua’ bedua’ bujang betandak dan seterusnya.

Pola Lantai Tari Tandak

Seperti apa pola lantai tari Tandak? Foto: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Pola lantai adalah gerak tari yang digunakan untuk membentuk sebuah formasi saat melakukan tarian. Setiap pola lantai yang ada di dalam tarian tradisional memiliki fungsinya masing-masing. Mengutip buku Seni Budaya dan Keterampilan yang diterbitkan oleh Kemendikbud RI, berikut fungsi-fungsi pola lantai, yakni:
ADVERTISEMENT
Lantas, tari Tanduk dari Riau menggunakan pola lantai apa? Menurut buku Tematik Kelas 4 SD Tema 6 dari Kemendikbud RI, tari Tandak memiliki pola lantai campuran, yaitu lurus, lingkaran, dan zig-zag.
Ketika memasuki area pementasan, para penari akan duduk membentuk pola lingkaran seraya memegang pundak satu sama lainnya.
Kemudian, para penari akan berpencar dan membentuk formasi baru berbentuk garis lurus vertikal. Setelah itu, pola lantai tari Tandak akan berubah-ubah mulai dari gari lengkung, lurus, dan zig-zag.

Musik dan Properti Tari Tandak

Untuk menciptakan pementasan yang semakin menarik, tari Tandak harus diiringi dan dilengkapi dengan alat musik serta properti, seperti baju, aksesoris, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Kamus Istilah Tarian Melayu karangan Irwan P. Ratu Bangsawan disebutkan bahwa pertunjukan tari Tandak biasanya diiringi oleh alat musik tradisional, seperti rebana, akordion, dan beberapa alat musik tradisional lainnya.
Selain itu, tarian ini juga diiringi oleh lantunan syair, pantun, dan lagu yang berirama Melayu. Umumnya, gerakan dari tari Tandak juga kaan menyesuaikan irama dan musik yang sudah dimainkan.
Untuk kostum dan propertinya, para penari akan menggunakan busana tradisional, yaitu Teluk Belangga. Baju ini biasanya digunakan oleh para pria yang terbuat dari kain sutra polos dengan warna yang senada. Pada kostum tersebut juga akan dilengkapi dengan kain yang dikenakan di pinggang, peci, serta sarung untuk menari.
Sementara itu, penari perempuan akan mengenakan busana kebaya dan kain panjang di bagian bawahnya. Guna mempercantik penampilan, penari perempuan akan menggunakan beragam aksesoris, seperti hiasan kepala, gelang, kalung, dan pernak-pernik lainnya sebagai pemanis.
ADVERTISEMENT
(JA)