Konten dari Pengguna

Mengenal Rumus Tekanan Osmotik Beserta Contoh Soalnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
27 Juli 2022 16:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seperti apa rumus tekanan osmotik? Foto: iStock.
zoom-in-whitePerbesar
Seperti apa rumus tekanan osmotik? Foto: iStock.
ADVERTISEMENT
Apa rumus tekanan osmotik? Ketika menghitung jumlah tekanan osmotik, dibutuhkan rumus yang tepat untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Hingga kini, salah satu rumus yang digunakan adalah rumus dari seorang ilmuwan bernama Jacobus Van't Hoff.
ADVERTISEMENT
Dalam rumus tekanan osmotik, ada beberapa kompenen yang dibutuhkan, yakni molaritas, konstanta gas, hingga suhu. Oleh karena itu, sebelum mencari tekanan osmotiknya, pastikan bahwa komponen-komponen yang disebutkan di atas sudah terpenuhi.
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah dari larutan encer ke larutan pekat. Sederhananya, tekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan peristiwa osmosis.
Sebagai informasi, osmosis adalah istilah dalam mata pelajaran kimia yang berarti peristiwa perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari yang berkonsentrasi rendah ke yang berkonsentrasi tinggi.
Menurut buku Cerdas Belajar Kimia karangan Nana Sutresna, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya tekanan osmotik, yakni temperatur, ukuran molekul pelarut, hingga tebal membran semipermeabelnya.
ADVERTISEMENT

Mengenal Sosok Jacobus Van't Hoff

Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, rumus tekanan osmotik pertama kali ditemukan oleh Jacobus Van't Hoff. Mengutip laman Google Arts & Culture, Jacobus Henricus "Henry" van 't Hoff, Jr. adalah kimiawan fisika dan organik Belanda dan pemenang Penghargaan Nobel dalam Kimia pada tahun 1901.
Nama Jacobus semakin dikenal karena penelitiannya pada kinetika kimia, kesetimbangan kimia, tekanan osmotik dan kristalografi diakui sebagai hasil karya utamanya. Dia juga secara luas dianggap sebagai salah satu pendiri kimia fisik sebagai disiplin ilmu yang dikenal hingga saat ini.
Menyadur buku Easy Learning Kimia SMA karangan Ir. Parning, pada tahun 1876, Jacobus menjadi pengajar di sebuah kampus verteriner di Ultrecht, lalu meninggalkan jabatan tersebut untuk posisi yang sama di Universitas Amsterdam.
ADVERTISEMENT
Buku Tokoh Penerima Penghargaan Nobel karangan Muhammad Noor menyebutkan ada banyak buku-buku yang sudah diterbitkan oleh Jacobus Van't Hoff. Tidak hanya buku, Jacob juga membantu mengerjakan berbagai macam teknis, salah satunya yang berjudul Bridge tot de Kennis Van.
Hingga kini, ia dianggap sebagai salah satu kimiawan terbesar sepanjang masa bersama dengan kimiawan Prancis Antoine Lavoisier, Louis Pasteur, dan Jerman Friedrich Wohler. Pada 1885, Jacobus diangkat sebagai anggota Akademi Ilmiah Kerajaan Belanda.

Rumus Tekanan Osmotik dan Contoh Soal

Rumus tekanan osmotik dan contoh soalnya. Foto: Unsplash
Tekanan osmotik terbentuk pada larutan dengan konsentrasi tinggi atau hipertoni, guna mencegah terjadinya osmosis. Nah, untuk mencari tekanan osmotik tersebut, dibutuhkan rumus yang tepat. Menyadur laman Chemistry LibreTexts, berikut rumus tekanan osmotik, yakni:
ADVERTISEMENT
Keterangan:
π = tekanan osmotik (Pa atau atm)
M = molaritas (mol zat terlarut perliter)
R = konstanta gas (0,082 L atm mol-1 k-1)
T = suhu (K)
Supaya memahami lebih jelas apa yang dimaksud dengan perhitungan rumus teknik osmotik, berikut salah satu contoh soal tekanan osmotik, di antaranya:
Berapa tekanan osmotik larutan yang mengandung 46,0 gram gliserin (C3H8O3) per liter pada suhu 0°C?
Jawaban:
T = 0 °C
= 0 °C + 273
= 273 K
Jadi, suhu 0°C jika diubah ke kelvin adalah 273 K.
Mr C3H8O3 = ( 3*Ar C) + (8*Ar H) + (3*Ar O)
ADVERTISEMENT
= (3*12) + (8*1) + (3*16)
= 36 + 8 + 48
= 92
Jadi, massa molekul relatif zat terlarutnya adalah 92.
Jumlah mol zat terlarut yang didapat dari perbandingan massa dengan massa molekul relatifnya, yakni:
n = massa/Mr = 46/92 = 0,5 mol
Jadi, mol zal terlarutnya adalah 0,5 mol.
Kemudian, cari molaritos gliserin berikutnya dengan menggunakan rumus di bawah ini, yakni:
M = n/V = 0,5 mol/1 = 0,5 M
Jadi, molaritas gliserin adalah 0,5 M.
Usai mencari seluruh komponen untuk menentukan tekanan osmotik, masukkan semua jawaban tersebut ke dalam rumus yang sudah ditentukan, yakni:
π = M x R x T
ADVERTISEMENT
= 0,5*0,082*273
= 11.193
Jadi, tekanan osmotik larutan yang mengandung 46,0 gram gliserin adalah 11.193 atm.
(JA)