Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Tradisi Perayaan hari Nyepi di Bali
8 Maret 2024 22:39 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tradisi perayaan Hari Nyepi merupakan salah satu perayaan sakral yang dirayakan oleh seluruh masyarakat Hindu di Bali. Dalam hitungan hari, Hari Raya Nyepi akan diperingati pada Tahun Baru Saka 1946 yang jatuh pada bulan Maret 2024.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Nilai-nilai Kearifan Lokal Masyarakat Indonesia, Karimatus Saidah, dkk., pada perayaan Hari Nyepi, umat Hindu tidak akan menyalakan api dan listrik, bahkan juga tidak pergi ke luar rumah, hanya berdiam diri dan tidak melakukan aktivitas fisik.
Pada momen sakral ini, biasanya umat Hindu melakukan perenungan diri untuk menjadi manusia yang bersih dan suci lahir batin seperti terlahir kembali. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan perayaan hari Nyepi menurut tradisi yang dilakukan umat Hindu.
Tradisi Perayaan hari Nyepi
Mengutip dari situs bulelengkab.go.id, hari raya Nyepi memiliki filosofi dimana umat Hindu akan berdiam di dalam rumah untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan, Sang Hyang Widhi Wasa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).
ADVERTISEMENT
Sebelum memulai rangkaian tradisi perayaan Hari Nyepi di Bali, terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan pada saat merayakannya. Berikut diantaranya:
Mengutip dari buku 150++ Tradisi Hari Raya di Dunia, Redaksi Plus, (hal:34), tradisi perayaan Hari Raya Nyepi di Bali terdiri dari serangkaian upacara dan ritual yang harus diikuti dari awal hingga akhir. Berikut diantaranya:
ADVERTISEMENT
1. Melasti
Melasti merupakan salah satu ritual yang dilaksanakan tiga hari sebelum perayaan Hari Nyepi. Tujuan dari ritual ini adalah untuk membersihkan segala sesuatu yang dimiliki atau benda-benda yang disakralkan.
Benda-benda yang disakralkan ini dibawa ke laut, danau, atau sumber mata air untuk dibersihkan agar suci kembali. Saat ritual ini berlangsung, umat Hindu akan melaksanakan ritualnya juga membawa sesaji dan peralatan suci.
Dalam perjalanan menuju sumber mata air seperti pinggir laut ataupun danau, akan diiringi dengan alunan alat musik tradisional Bali, berupa gamelan untuk mengiringi ibadah mereka.
Melasti juga menjadi salah satu bentuk permohonan umat kepada Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa. Dengan melakukan ritual ini, umat Hindu memiliki harapan agar diberikan kekuatan dalam melangsungkan Perayaan Nyepi.
ADVERTISEMENT
2. Tawur Kesanga
Umat Hindu melakukan Tawur Kesanga sehari menjelang Nyepi, Tujuan dari ritual ini adalah untuk mempererat hubungan antarsesama manusia, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa agar lebih dekat dan harmonis.
Tawur Kesanga ini dilaksanakan dari pagi hingga hari petang dan diakhiri dengan sembahyang bersama.
Di Indonesia, khususnya di Bali, ritual Tawur Kesanga ini dipusatkan di Pura Besakih yang terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
Tawur Kesanga di tingkat kabupaten ditandai dengan pelaksanaan upacara Panca Kelud Bhuana. Sementara di tingkat kecamatan dilakukan upacara Caru Panca Sanak.
Kemudian, dilanjutkan di tingkat desa dengan upacara Caru Panca Satu dan di tingkat banjar upacara Caru Eka Sata.
ADVERTISEMENT
Akhir dari kegiatan Tawur Kesanga berakhir di tingkat rumah tangga yang ditandai dengan acara Ngerupuk. Setelah ritual Melasti selesai dilakukan, selanjutnya ritual digelar sehari menjelang Nyepi. Tawur Kesanga dilaksanakan mulai dari pagi hari hingga sore hari.
3. Ngerupuk
Ritual Ngerupuk dilakukan setelah melakukan ritual Tawur Kesanga untuk menetralkan alam semesta. Tujuan dari ritual ini adalah untuk menghilangkan seluruh kekuatan dan pengaruh negatif buthakala (roh atau makhluk halus).
Mulainya ritual ini dengan mengobori rumah, menyemburi rumah serta pekarangan dengan mesiu, dan menimbulkan suara gaduh dengan memukul benda yang keras. Simbol dari kejahatan dan kekuatan negatif itu sendiri disebut ogoh-ogoh.
Ogoh-ogoh sendiri berarti ogah-ogah dari Bahasa Bali yang artinya digoyang-goyangkan. Mengutip dari situs bulelengkab.go.id, proses perayaan Ogoh-Ogoh melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta, dan waktu yang maha dahsyat.
ADVERTISEMENT
Kekuatan tersebut meliputi kekuatan alam raya atau Bhuana Agung dan kekuatan Bhuana Alit yang berarti kekuatan dalam diri manusia. Kedua kekuatan tersebut dapat digunakan untuk membuat dunia semakin indah dengan menghancurkannya.
Biasanya, setelah ritual adat di Bali ini selesai, akan ada pawai ogoh-ogoh di kawasan tinggal warga yang diarak bersama obor keliling. Pada akhir ritual, patung tersebut dibakar sebagai tanda hilangnya kejahatan dari lingkungan sekitar.
4. Nyepi
Nyepi merupakan puncak dari rangkaian peringatan Hari Raya Nyepi yang bertujuan untuk membersihkan diri sebelum menjalani tahun yang baru. Kata Nyepi berasal dari kata sunyi atau senyap yang merujuk pada pelaksanaan Catur Brata Penyepian.
Catur Brata Penyepian berarti umat Hindu harus mematahui pantangan-pantangan selama Hari Raya Nyepi.
ADVERTISEMENT
Pantangan-pantangan tersebut meliputi amati geni (tidak menyalakan api dan lampu), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mengadakan hiburan).
Menurut kepercayaan Hindu, bagi umat yang mampu juga dipersilakan untuk melaksanakan Tapa, Brata, Yoga, dan Semadhi, yaitu sebuah jalan untuk mencapai moksa atau kesempurnaan. Tapa dan Brata adalah latihan mengendalikan emosi atau nafsu dalam diri.
Sedangkan, Yoga dan Samadhi merupakan latihan yang bertujuan untuk menyatukan Atman dengan Brahman dengan melakukan meditasi atau pemusatan pikiran agar kembali bersih.
5. Upacara Ngembak Geni
Setelah pelaksanaan ritual Nyepi, acara rangkaiannya belum selesai. Perayaan Nyepi di Bali khidmatnya dilanjutkan dengan Ngembak Geni. Pada ritual ini, masyarakat Bali biasanya akan saling berkunjung ke sanak saudara untuk salin bermaaf-maafan.
ADVERTISEMENT
Ngembak Geni secara bahasa artinya adalah ngembak atau ‘bebas’ dan geni artinya ‘api’. Jadi, makna Ngembak Geni ini artinya bebas menyalakan api atau beraktivitas kembali seperti sedia kala.
Ritual penutup nyepi ini menandakan untuk memulai lembaran baru dengan hati yang bersih. Setelah tradisi Ngembak Geni, para pemuda akan melakukan omed-omedan. Omed-omedan sendiri yaitu tradisi tarik-menarik dan dorong-mendorong.
Omed-omedan ini biasanya diikuti oleh para remaja laki-laki serta perempuan dengan rata-rata usia sekitar 16 hingga 21 tahun. Lalu, dibagi menjadi tim.
Setiap tim memiliki ketua di depan yang diikuti oleh para anggotanya yang saling berpegangan pada pinggang teman yang berada di depannya.
Tim yang melewati batas garis dianggap kalah. Festival omed-omedan ini dilakukan untuk mempererat keakraban antar umat Hindu.
ADVERTISEMENT
Makna Hari Nyepi
Perayaan hari Nyepi tentunya memiliki makna dan juga filosofi tersendiri. Pada Hari Nyepi, umat Hindu memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk melakukan pencucian alam manusia dan seluruh alam dan seisinya.
Umat Hindu juga merasakan makna tersendiri, seperti ketika Nyepi mereka meninggalkan aktivitas duniawi dan hanya fokus untuk Tuhan Yang Maha Esa untuk melakukan hubungan spiritual dalam keheningan dan juga bermeditasi di dalam rumah.
Makna Nyepi lainnya adalah hari untuk mendoakan dalam terwujudnya kedamaian. Proses yang dilakukan diharapkan akan membuat manusia tumbuh menjadi pribadi yang santun dan toleran, hingga segala sifat buruk dan kejahatan dalam diri manusia hilang.
Nyepi juga berfungsi untuk melestarikan tradisi dan budaya umat Hindu Bali. Seperti yang diketahui, melestarikan seni budaya bangsa merupakan suatu kewajiban bagi seluruh bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Seni budaya akan diakui oleh bangsa lain, jika kita tidak mencintai seni budaya sendiri.
Pemahaman dalam perayaan Hari Nyepi ini memberikan toleransi akan pentingnya dalam kehidupan manusia. Arti Hari Raya Nyepi lekat dengan kehidupan. Melakukan perenungan diri merupakan salah satu proses untuk memperoleh kesiapan hidup di tahun baru.
Itulah informasi mengenai tradisi perayaan Hari Nyepi yang diadakan umat Hindu di Bali dan sekitarnya. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan kita mengenai tradisi perayaan Hari Raya Nyepi. (HEN)