Konten dari Pengguna

Segehan Agung untuk Nyepi dan Peletakannya di Rumah

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
8 Maret 2024 14:13 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi segehan agung untuk nyepi.  Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi segehan agung untuk nyepi. Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Segehan agung untuk Nyepi disiapkan oleh umat Hindu sebagai bentuk persembahan kepada dewa. Segehan agung menjadi salah satu upakara atau persyaratan dalam perayaan Nyepi dengan tujuan menjaga keharmonisan dan keseimbangan alam.
ADVERTISEMENT
Bentuk Segehan Agung untuk Nyepi di Bali dapat disesuaikan dengan tempat tinggal masing-masing umat Hindu atau bersifat fleksibel. Sehingga bentuk dari segehan Agung di masing-masing daerah akan berbeda-beda.
Secara umum, Segehan Agung untuk Nyepi ditaruh di sebuah alat yang agak besar seperti Ngiyu atau tempeh yang diisi dengan berbagai persembahan. Apa saja isi persembangan Segehan Agung tersebut? Temukan jawabannya pada uraian berikut.

Segehan Agung untuk Nyepi

Ilustrasi segehan agung untuk nyepi. Foto; pixabay.com.
Mengutip jurnal berjudul Nilai Etika dan Makan Segehan Agung dalam Bhuta Yadnya tulisan Ida Ayu Komang Artniati, biasanya persembahan segehan agung yang digunakan untuk upacara besar seperti hari raya Nyepi di Bali terdiri dari elemen berikut:

1. Taledan

Taledan adalah alas kering terbuat dari daun kelapa yang dibentuk menyerupai segi empat. Tak hanya segehan agung, Taledan juga digunakan untuk berbagai upacara kecil dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Taledan segehan agung berisi 11 tangkih, di mana 9 tangkih ditata mengikuti arah mata angin dan diisi dengan nasi cacahan atau nasi belum matang sempurna.
Sementara 1 tangkih lainnya diisi lauk pauk berupa bawang, jahe dan garam. Satu tangkih lagi digunakan sebagai wadah tampel dan beras.

2. Isian Daksina

Daksina adalah wadah yang dibuat dari daun kelapa yang menyerupai wakul. Dalam persembahan segahan Agung, wadah tersebut tak dipakai melainkan hanya isinya saja.
Isi daksina meliputi, beras, porosan silih asih, kelapa, buah kemiri, buah kluwek, gegantusan, pepesalan, dan bija ratus. Selain itu, ada benang tukelan, uang kepeng, dan telor ayam yang diletakkan di tengah di atas nasi cacahan.

3. Canang

Dalam bahasa Bali, canang berarti keindahan. Canang adalah sarana untuk memohon keindahan kepada Sang Hyang Widhi. Bentuk canang bisa bermacam-macam. Berikut isi dan filosofinya secara umum.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

4. Tetabuhan

Tetabuhan dalam upacara perayaan Nyepi digunakan sebagai sarana mesegeh. Tetabuhan adalah potongan bambu yang masih hijau dan digunakan sebagai wadah tiga botol. Masing-masing botol itu berisikan cairan arak, berem, dan toyo anyar atau air.

Peletakan Segehan Agung untuk Nyepi

Ilustrasi peletakan segehan agung untuk nyepi. Foto: shutterstock.com.
Setelah mengetahui elemen-elemen pada segehan agung untuk Nyepi, simaklah tata cara peletakan persembahan tersebut. Biasanya peletakan segehan agung ini diatur dalam Surat Edaran Pelaksanaan Hari Suci Nyepi yang diterbitkan Pemprov atau Pemda setempat.
Mengutip bali.kemenag.go.id, secara umum peletakan segehan agung di rumah diatur pada beberapa lokasi berikut.

1. Merajana/Sanggah

Segehan Agung diletakkan di merajana atau depan pelinggihan dan ditunjukkan untuk Sang Bhuta Bhucari.
ADVERTISEMENT

2. Halaman Natah Rumah

Segehan agung juga diletakkan di pelataran rumah. Segehan ini ditunjukkan untuk Sang Kala Buchari. Biasanya pada lokasi ini, segehan tersebut juga disertai dengan olahan ayam brumbun.

3. Jeba/Lebuh

Jeba atau lebuh merupakan pintu masuk halaman rumah. Segehan agung tersebut dihaturkan di bawah sanggah cucuk pada saat sandi kala. Sedangkan di sanggah cucuk rumah dipersembahkan peras daksina tipat kelanan.

4. Semua Anggota Keluarga

Bagi umat Hindu yang sudah melakukan ritual meketus, dianjurkan untuk melaksanakan mebiyakal dan meprayascita di halaman rumah masing-masing.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pengrupukan atau mabubu berkeliling rumah tiga kali menggunakan api seprapak, bunyi-bunyian, bawang putih, mesui, dan jangu.

Jenis-Jenis Segehan Lainnya

ilustrasi jenis segehan agung. Foto: unsplash.com
Selain segehan Agung, ada berbagai jenis segehan lainnya yang umumnya digunakan untuk upacara ritual keagamaan di Bali. Mengutip laman kesresetda.bulelengkab.go.id, berikut macam-macam segehan yang umum digunakan untuk persembahan.
ADVERTISEMENT

1. Segehan Kepel Putih

Segehan kepel putih adalah segehan yang paling sederhana dan biasanya digunakan sebagai persembahan kepada sang Dewa secara harian.

2. Segehan Putih Kuning

Segehan putih kuning menggunakan dua jenis nasi yakni nasi putih dan nasi kuning. Segehan ini dihaturkan di bawah pelinggihan rumah yang sudah dilengkapi dengan doa-doa

3. Segehan Kepel Warna Lima

Segehan kepel warna lima diletakkan pada pintu masuk pekarangan atau di perempatan jalan.
Segehan kepel warna lima menggunakan nasi lima warna, yaitu putih, merah, kuning, hitam dan brumbun. Penempatan warnanya memiliki aturan khusus berikut ini:

4. Segehan Cacahan

Segehan cacahan berupa teladen yang berisi 7-9 tangkih. Misalnya jika menggunakan 7 tangkih, maka isiannya meliputi:
ADVERTISEMENT
Semua tangkih tersebut disusun menggunakan canang geten.
(IPT)