Konten dari Pengguna

Mengetahui Apa Itu Sa'i yang Merupakan Salah Satu Rukun Haji

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
3 Juni 2024 12:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa itu sa'i. Foto: Unsplash Haidan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa itu sa'i. Foto: Unsplash Haidan
ADVERTISEMENT
Setiap orang yang hendak berhaji wajib mengetahui apa itu sa'i sebab termasuk dalam salah satu rukun haji. Apabila jemaah haji tak melaksanakan sa'i, ibadah yang dilakukannya tersebut menjadi tidak sah.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa itu sa'i? Artikel ini akan menjelaskan pengertian, hukum, syarat, dan sunah sa'i.

Apa Itu Sa'i?

Ilustrasi apa itu sa'i. Foto: Unsplash
Mengutip artikel ilmiah berjudul Sa'i dalam Perspektif Hadis: (Menyingkap Makna di Balik Ritual Haji dengan Metode Maudhu'iy) oleh Djaenab, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, pengertian apa itu sa'i secara etimologi adalah berjalan, bekerja, dan berlari.
Sementara, secara terminologi, sa'i adalah salah satu ibadah yang menjadi bagian dari pelaksanaan manasik haji dengan cara melakukan perjalanan dan lari-lari kecil sesuai dengan ketentuan syariat. Sa'i dilaksanakan di bukit Shafa dan Marwah.
Amalan rukun haji ini menggambarkan bagaimana Siti Hajar yang mencari kabilah dengan melewati sekitar daerah bukit Shafa dan Marwah mencari air untuk anaknya, Ismail. Pada saat itu, Allah SWT menurunkan pertolongan dengan memancarkan mata air yang dikenal dengan air zam-zam.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan karya ilmiah Kontekstualisasi Nilai-Nilai Ibadah Sa'i dalam Pendidikan Keluarga Perspektif Al-Qur'an oleh Dr. Bukhori, MA, Institut PTIQ Jakarta, sa'i adalah salah satu rukun ibadah haji yang dilaksanakan setelah tawaf.
Jika tidak melaksanakan sa'i, ibadah haji seseorang tidak akan sah. Hal ini berdasarkan hadis berikut:
Diriwayatkan dari Imam Ad-Daruquthni dan yang lainnya dalam buku Majmu dengan sanad yang hasan, bahwasannya Rasulullah SAW pernah melakukan sa'i sambil menghadap kiblat, lalu beliau berkata:
"Wahai manusia, bersa'ilah kamu, sesungguhnya Allah telah mewajibkan Sa'i atas kamu." (HR Al-Dar Qutni, Al-Baihaqi, dan hadis hasan).
Perintah melaksanakan sa'i dalam ibadah haji dan umrah juga dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 158.
۞ اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَاۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ ۝١٥٨
ADVERTISEMENT
Artinya: "Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama) Allah. Maka, siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri, lagi Maha Mengetahui." (QS Al-Baqarah: 158)

Hukum Sa'i

Ilustrasi sa'i. Foto: Flickr.com
Menyadur buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah terbitan Kemenag RI, hukum sa'i menurut Imam Syafi'i, Maliki, dan Hambali adalah salah satu rukun haji dan umrah yang harus dikerjakan jemaah. Sehingga, barangsiapa yang tak melaksanakan sa'i dalam ibadah haji atau umrahnya, maka tidak akan sah.
Sementara itu, menurut Imam Hanafi, sa'i adalah salah satu wajib haji yang harus dikerjakan jemaah haji. Artinya, seseorang yang tak mengerjakannya harus membayar dam.
ADVERTISEMENT
Lalu, menurut Ibn Mas'ud, Ubay bin Ka'ab, Ibn Abbas, Ibn Zuhari, dan Ibn Sirrin, hukum sa'i adalah sunnah dan tidak ada dam bagi yang meninggalkannya.

Syarat Sa'i

Ilustrasi sa'i. Foto: Unsplash Haidan
Mengutip karya ilmiah berjudul Kontekstualisasi Nilai-Nilai Ibadah Sa'i dalam Pendidikan Keluarga Perspektif Al-Qur'an oleh Dr. Bukhori, MA, Institut PTIQ Jakarta, berikut ini syarat ibadah sa'i, yakni rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan saat melaksanakan sa'i:
ADVERTISEMENT

Sunah Sa'i

Ilustrasi sa'i. Foto: Unsplash
Dihimpun dari buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah terbitan Kemenag RI, berikut ini sederet sunah sa'i saat melaksanakan ibadah haji dan umrah:
1. Ketika mendaki bukit Shafa membaca doa di bawah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرّحِيمِ أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ وَرَسُولِهِ إِنَّ ٱلصَّفَا وَٱلْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ ٱللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ ٱلْبَيْتَ أَوِ ٱعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ ٱللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Bismillahir rahmaanir rahiim. Abda-u bimaa bada-allahu bihi wa rasuulihi, innash sahfaa wal marwata min sya'aairallahi, faman hajjal baita awi'tamara fala junaaha 'alaihi an yaththawwafa bihimaa waman tathawwa'a khairan fa'innallaha syaakirun 'aliimun.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Aku mulai dengan apa yang telah dimulai Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Shafa dan Marwah sebagai dari syiar Allah. Barangsiapa yang berhaji ke Baitullah ataupun berumrah maka tidak ada salahnya untuk melakukan sa'i kepada keduanya. Dan barangsiapa yang berbuat lebih baik lagi, maka sesungguhnya Allah Maha Menerima dan Maha Mengetahui."
ADVERTISEMENT
2. Berjalan biasa di antara Shafa dan Marwah, kecuali di sepanjang lampu hijau, jemaah laki-laki disunnahkan berjalan cepat dan jemaah perempuan tak disunnahkan berjalan cepat.
3. Membaca doa saat naik ke bukit Shafa sembari menghadap kiblat. Berikut bacaannya:
للهُ اَكْبَرْ ٣× لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اللهُ اَكْبَرْ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى مَااَوْلَانَا لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Allaahu akbaru Allaahu akbaru Allaahu akbaru walillaahil hamdu Allaahu akbaru ‘alaa maa hadaanaa walhamdu lillaahi 'alaa maa aulaanaa Laa illaha illallaahu wahdahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu biyadihil khairu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu anjaza wa'dahu wanashara 'abdahu wahazamal ahzaaba wahdahu laa ilaaha illallaahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud diina walau karihal kaafiruun.
ADVERTISEMENT
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar, atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami, segala puji bagi Allah atas karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami, tak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan, pada kekuasaan-Nya lah segala kebaikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Besar, tak ada sekutu bagi-Nya yang telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya dan menghancurkan sendiri musuh-musuh-nya, tak ada Tuhan selain Allah dan kami tak menyembah selain kecuali kepada-nya dengan memurnikan kepatuhan semata kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membenci."
4. Dalam perjalanan antara Shafa dan Marwah, jemaah berzikir kepada Allah atau mengucap ayat-ayat Al-Quran dan berdoa untuk keselamatan dunia dan akhirat.
ADVERTISEMENT
5. Mengerjakan sa'i secara berturut-turut tanpa berhenti kecuali ada uzur.
(NSF)