Neraca Saldo: Definisi, Jenis, dan Cara Menyusunnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
15 Februari 2022 18:20 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi neraca saldo. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi neraca saldo. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Neraca saldo merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dalam laporan keuangan pada ilmu akuntansi. Jenis neraca ini umumnya difungsikan sebagai media pencatatan atas berbagai informasi keuangan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, neraca saldo kerap dijadikan sebagai acuan untuk meminimalkan terjadinya kesalahan. Sebab, setiap akun yang tercatat pada neraca saldo akan terlihat jumlahnya secara keseluruhan.
Berdasarkan hal tersebut, tak mengherankan bahwa neraca saldo memegang peranan penting terhadap kondisi perusahaan. Guna memahami jenis neraca yang satu ini, simak uraian berikut.

Pengertian Neraca Saldo

Mengutip dari buku Belajar Mudah Akuntansi Dasar oleh Siti Aisyah Siregar, neraca saldo adalah daftar nama-nama akun yang digunakan untuk mengetahui keseimbangan antara jumlah akhir dengan jumlah kredit yang terdapat dalam buku besar.
Ilustrasi pengertian neraca saldo. Foto: Unsplash.com
Neraca ini disusun secara sistematis sesuai kode akun yang bersumber dari buku besar perusahaan pada periode tertentu. Secara umum, neraca saldo dapat dibedakan menjadi tiga jenis, di antaranya:
ADVERTISEMENT

Neraca Saldo Setelah Penutupan

Ilustrasi Neraca Saldo Setelah Penutupan. Foto: Unsplash.com
Salah satu tahapan siklus akuntansi berkaitan dengan neraca saldo ialah penyusunan neraca saldo setelah penutupan. Menurut Manahan Nasution dalam Lecture Paper berjudul Siklus Akuntansi, neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan penjurnalan dan pemindahbukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan.
ADVERTISEMENT
Adapun tujuan penyusunan neraca saldo setelah penutupan adalah untuk memastikan keseimbangan antara pengeluaran dengan pendapatan perusahaan setelah penutupan buku dilakukan. Artinya, hasil akhir perhitungan saldo pada neraca harus sama dengan jumlah saldo yang telah dihitung pada penutupan jurnal periode sebelumnya.
Sementara itu, data akun yang dicatat dalam neraca saldo setelah penutupan adalah kas, Cadangan Kerugian Piutang atau CKP, dan piutang atau mencakup harta, utang maupun modal dari tiap-tiap akun riil.

Contoh Neraca Saldo

Ilustrasi contoh neraca saldo. Foto: Unsplash.com
Sebagai bagian dari pembukuan pada seluruh akun yang terdapat dalam akun buku besar, neraca saldo memiliki berbagai jenis, salah satunya neraca saldo pada perusahaan dagang.
Mengutip dari buku Pengantar Akuntansi I Teori dan Praktik oleh Diyah Santi Hariyani, pada hakikatnya, aturan debit dan kredit pada perusahaan dagang memiliki persamaan dengan perusahaan jasa. Hanya saja yang membedakan keduanya yakni keberadaan akun yang tak ditemukan pada perusahaan jasa. Berikut contohnya masing-masing:
ADVERTISEMENT
Contoh neraca saldo perusahaan dagang
Neraca saldo perusahaan dagang. Sumber: Buku Pengantar Akuntansi I Teori dan Praktik oleh Diyah Santi Hariyani.
Contoh neraca saldo perusahaan jasa
Neraca saldo perusahaan jasa. Foto: Dok. Istimewa
Contoh neraca saldo setelah penutupan
Neraca saldo setelah penutupan. Sumber: Buku Membuka Cakrawala Ekonomi oleh Imamul Arifin dan Giana Hadi Wagiana.
Contoh neraca saldo sederhana
Neraca saldo sederhana. Foto: Dok. Istimewa
Contoh neraca saldo setelah penyesuaian
Neraca saldo setelah penyesuaian. Sumber: Modul Pembuatan Neraca Saldo Setelah Jurnal Penyesuaian oleh Smart Accounting.

Cara Menyusun Neraca Saldo

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa untuk menyusun neraca saldo sumber pencatatannya berasal dari saldo-saldo akhir buku besar. Berbagai saldo tersebut digolongkan berdasarkan kode akun yang tersedia.
Ilustrasi cara menyusun neraca saldo. Foto: Usnplash.com
Mengutip jurnal berjudul Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Secara Sederhana pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sorong oleh Wisang Candra Bintari, dkk., cara membuat jurnal penyesuaian dari neraca saldo adalah sebagai berikut:
1. Susun jurnal
Penyusunan jurnal penyesuaian dapat dimulai ketika semua jurnal telah dibukukan ke dalam tiap-tiap rekening di buku besar.
Sebelum hal tersebut dilakukan, informasi yang ada dapat digunakan untuk mengecek keseimbangan antara debit dengan kredit dari seluruh rekening yang ada dalam buku besar.
ADVERTISEMENT
2. Kumpulkan data
Selanjutnya mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian. Umumnya, terdapat beberapa transaksi yang kemungkinan belum tercatat dan belum sesuai dengan kondisi di akhir periode. Dengan demikian, data tersebut dikumpulkan dalam menyusun jurnal penyesuaian.
3. Susun neraca lajur
Fungsi penyusunan neraca ini untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan yang dimulai dari neraca saldo lalu disesuaikan dengan data yang ada pada jurnal penyesuaian. Lalu, saldo yang telah mengalami penyesuaian akan nampak pada neraca saldo.
4. Susun laporan
Setelah itu, laporan-laporan tersebut dapat disusun secara langsung pada neraca lajur.
5. Susun jurnal penutupan
Bila rekening pada buku besar telah disesuaikan, jurnal penutupan dapat disusun.
6. Susun neraca saldo
Guna mengecek keseimbangan antara debit dan kredit pada rekening yang masih terbuka, dilakukan penyusunan neraca saldo setelah penutupan.
ADVERTISEMENT
Pada langkah ini akan mencantumkan rekening riil saja dan tak termasuk nominal yang sudah ditutup. Sumber data keuangan untuk menyusun neraca saldo setelah penutupan berasal dari buku besar setelah posting penutupan.
7. Sesuaikan dengan laporan keuangan
Setelah itu, lakukan penyesuaian kembali pada laporan keuangan dengan mengembalikannya pada rekening normal.
Berdasarkan buku Pengantar Akuntansi I oleh Diyah Santi Hariyani, cara menghitung neraca saldo, yakni dengan memperhatikan keseimbangan antara jumlah saldo debit dengan jumlah saldo kredit. Apabila keduanya terdapat perbedaan, dapat dipastikan bahwa data di dalamnya terjadi kesalahan.
Ilustrasi sumber pencatatan neraca saldo. Foto: Unsplash.com

Sumber Pencatatan Neraca Saldo

ADVERTISEMENT
Mengutip buku Metode Mudah Menyusun Pembukuan Sederhana oleh Erna Novitasari, sumber pencatatan neraca saldo adalah dari beberapa saldo pada rekening buku besar sebelum penyusunan jurnal koreksi dan ayat jurnal penyesuaian.
ADVERTISEMENT
Apabila sebuah perusahaan menggunakan bentuk rekening sebanyak tiga atau empat kolom, penyusunan neraca saldo disesuaikan dengan mencatat jumlah saldo dari rekening yang terlihat dalam kolom saldo masing-masing.

Tujuan Neraca Saldo

Tujuan penyusunan neraca saldo adalah untuk mengetahui jumlah saldo akhir pada setiap akun buku besar. Adapun yang menjadi indikator keseimbangan saldo dalam neraca adalah membandingkan jumlah saldo debit dengan jumlah saldo kredit.
Itulah sebabnya, salah satu fungsi neraca saldo adalah melakukan koreksi untuk meminimalkan terjadinya kesalahan. Tak hanya itu, neraca saldo kerap difungsikan sebagai alat monitoring kondisi perusahaan. Sebab, setiap akun yang tercatat pada neraca saldo akan menunjukkan jumlah saldo masing-masing.
Ilustrasi tujuan neraca saldo. Foto: Unsplash.com
Di samping itu, jenis neraca ini digunakan sebagai media untuk mencatat berbagai informasi keuangan perusahaan dan persiapan laporan keuangan. Dengan kata lain, neraca saldo menjadi dasar dalam menyusun laporan keuangan.
ADVERTISEMENT
Secara umum, bentuk neraca saldo tersusun dari empat kolom yang memuat informasi sebagai berikut:
(ANM)