Konten dari Pengguna

Niat Puasa Qadha Ramadan di Hari Senin Kamis Bahasa Arab dan Artinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
16 April 2024 22:47 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi niat puasa qadha Ramadan di hari Senin Kamis. Pexels.com/khats-cassim
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi niat puasa qadha Ramadan di hari Senin Kamis. Pexels.com/khats-cassim
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, puasa adalah kewajiban yang dijalankan oleh umat muslim di bulan Ramadan dengan berbagai niat dan ketentuan. Salah satunya ketentuan niat puasa qadha Ramadan di hari Senin Kamis.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari www.nu.or.id, puasa di bulan Ramadan adalah menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Selain itu, puasa juga melibatkan pengendalian diri dari perilaku negatif dan meningkatkan ibadah serta amal kebajikan.

Niat Puasa Qadha Ramadan di Hari Senin Kamis dan Ketentuannya

Ilustrasi niat puasa qadha Ramadan di hari Senin Kamis. Pexels.com/khats-cassim
Sebelum membahas seputar niat puasa qadha Ramadan di hari Senin Kamis puasa, terdapat beberapa ketentuan yang perlu dipahami seputar puasa.
Puasa Ramadan adalah salah satu dari lima rukun Islam dan merupakan bentuk ibadah yang paling penting dalam Islam. Dalam Islam, terdapat syarat dan rukun puasa yang harus dipenuhi oleh muslim yang menjalankannya. Berikut ini adalah beberapa ketentuan utama:

1. Syarat-Syarat Puasa

ADVERTISEMENT

2. Rukun-Rukun Puasa

Menjaga dan memahami syarat dan rukun puasa sangat penting bagi umat muslim yang menjalankan ibadah ini.

Ketentuan Melaksanakan Qadha Puasa Ramadan

Ilustrasi niat puasa qadha Ramadan di hari Senin Kamis. Pexels.com/Anna-Tarazevich
Qadha puasa artinya mengganti puasa yang ditinggalkan karena alasan tertentu seperti sakit atau bepergian setelah bulan Ramadan berlalu. Berikut terdapat beberapa ketentuan melakukan qadha puasa dalam Islam:

1. Niat yang Ikhlas

Seseorang harus berniat dengan ikhlas untuk mengganti puasa yang ditinggalkan karena alasan yang dibolehkan.

2. Mengganti Puasa

Puasa yang ditinggalkan harus diganti pada waktu yang lain setelah bulan Ramadan berlalu. Ini dapat dilakukan pada hari-hari biasa di luar bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT

3. Kontinuitas

Disarankan untuk segera mengganti puasa yang ditinggalkan setelah ada kesempatan untuk melakukannya. Namun, tidak ada batasan waktu tertentu untuk melakukan qadha puasa, selama puasa tersebut diganti sebelum datangnya bulan Ramadan di tahun berikutnya.

4. Niat

Sama seperti puasa wajib lainnya, seseorang harus berniat untuk melakukan qadha puasa sebelum fajar subuh.
Menjalankan qadha puasa merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang telah meninggalkan puasa Ramadan karena alasan yang dibolehkan.
Allah Swt berfirman dalam kitab suci Al-Qur'an:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
Yaa ayyuhalladziina aamanuu kutiba 'alaikum ash shiyaamu kamaa kutiba 'ala alladziina min qablikum la'allakum tattaquun.
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Surat Al-Baqarah Ayat 183)
ADVERTISEMENT
Selain pada ayat tersebut, Allah Swt juga berfirman dalam ayat lain berikut:
اَيَّا مًا مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ فَمَنْ كَا نَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَا مُ مِسْكِيْنٍ ۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَ نْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّـکُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Ayyaamam ma'duudaat, fa man kaana minkum mariidhan au 'alaa safarin fa 'iddatun min ayyaamin ukhar, wa 'alallaziina yuthiiquunahuu fidyatun tha'aamu miskiin, fa man tathawwa'a khairan fa huwa khairul lah, wa an tashuumuu khairul lakum in kuntum ta'lamuun.
"(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan lalu tidak berpuasa, maka wajib mengganti sebanyak hari yang dia tidak berpuasa tersebut pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Surat Al-Baqarah Ayat 184)
ADVERTISEMENT
Dari firman Allah tersebut, terdapat beberapa ketentuan qadha puasa Ramadan yang dapat diambil dari pemahaman isi ayat Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 183 & 184.
Puasa adalah salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah Swt bagi umat Islam. Namun, terkadang ada situasi dimana seseorang tidak dapat menjalankan puasa pada bulan Ramadan karena berbagai alasan, seperti sakit atau bepergian.
Dalam Islam, Allah memberikan ketentuan tentang penggantian puasa yang ditinggalkan, yang disebut dengan qadha puasa. Ketentuan qadha puasa ditemukan dalam Al-Qur'an, khususnya dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 dan 184.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 ditegaskan bahwa puasa telah diwajibkan oleh Allah Swt bagi umat Islam sebagai cara untuk meningkatkan ketakwaan.
Puasa bukanlah suatu kewajiban yang baru, tetapi telah diwajibkan juga kepada umat-umat sebelumnya. Hal ini menunjukkan pentingnya puasa dalam memperkuat hubungan manusia dengan Allah Swt dan meningkatkan kesadaran spiritual.
ADVERTISEMENT
Kemudian dalam Surat Al-Baqarah Ayat 184, ayat ini memberikan penjelasan lebih lanjut tentang ketentuan qadha puasa. Bagi mereka yang berada dalam keadaan sakit atau sedang bepergian pada bulan Ramadan, mereka diizinkan untuk tidak berpuasa.
Namun, mereka harus mengganti puasa yang ditinggalkan tersebut pada hari-hari lain di luar bulan Ramadan. Allah Swt menginginkan kemudahan bagi umat-Nya, bukan kesulitan.
Tujuan dari qadha puasa adalah untuk melengkapi ibadah puasa yang telah ditinggalkan dan untuk mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya.
Dengan demikian, ketentuan qadha puasa dalam Al-Qur'an, seperti yang terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 dan 184, menggarisbawahi pentingnya menjalankan puasa sebagai bentuk ibadah yang diwajibkan oleh Allah Swt, sekaligus memberikan kemudahan bagi umat Islam yang berada dalam situasi tertentu untuk mengganti puasa yang ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami syarat pelaksanaannya, berikut terdapat beberapa syarat melakukan qadha puasa Ramadan:
ADVERTISEMENT
Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, seseorang dapat menjalankan qadha puasa dengan sesuai dengan ketentuan dalam syariat agama Islam.
Dikutip dari umsu.ac.id, berikut adalah ketentuan niat yang dibaca saat melakukan qadha puasa Ramadan.
Sebelum melakukan qadha puasa Ramadan, sangat penting untuk melakukan niat dalam hati untuk berpuasa mengganti hutang puasa Ramadan karena Allah Swt.
Lafaz niat qadha puasa Ramadan:
“نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى”
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhaa’i fardhi syahri Ramahaana lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat untuk melaksanakan qadha puasa di bulan Ramadan esok hari karena Allah Swt.”
Namun, apabila seorang muslim hendak melaksanakan qadha puasa Ramadan di hari senin atau kamis, terdapat lafaz niat qadha puasa yang dilaksanakan pada hari Senin atau Kamis.
ADVERTISEMENT
Apabila hendak menggabungkan pelaksanaan qadha puasa Ramadan dengan puasa sunnah Senin dan Kamis, terdapat perbedaan dalam lafaz niatnya.
Niat qadha puasa di hari Senin-Kamis dapat dilakukan dengan penambahan penyebutan hari yang ingin dipilih untuk menjalankan ibadah puasa. Berikut adalah lafaz niatnya:
“نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمَاضِي، الَّذِي عَلَيَّ فَرْضٌ، صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمُتَبَقِّي مِنْهُ، فِي هَذَا الْيَوْمِ الْمُصَادِفِ الاثْنَيْنِ، لِلَّهِ تَعَالَى”
Nawaitu shauma shahri Ramadan almaadi, alladzi ‘alayya fardhun, shauma shahri Ramadan al-mutabaqqi minhu, fii hadza al yaqmi al mubarak al musadiq al ithnayn, lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat puasa qadha Ramadan tahun lalu yang belum aku ganti pada hari ini yang bertepatan dengan hari Senin yang mulia, karena Allah Ta’ala.”
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan lengkap seputar niat puasa qadha Ramadan di hari Senin Kamis sesuai ketentuan Al-Qur'an dan syariat Islam. Hal ini hendaknya menjadi motivasi bagi setiap muslim untuk selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.