Konten dari Pengguna

Niat Puasa Senin-Kamis: Arab, Latin, dan Artinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
16 April 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca bacaan niat puasa Senin-Kamis. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca bacaan niat puasa Senin-Kamis. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu tata cara melaksanakan amalan sunnah puasa Senin-Kamis adalah membaca niat puasa Senin-Kamis. Niat tersebut adalah syarat sah puasa Senin-Kamis dan termasuk dalam rukun ibadah tersebut.
ADVERTISEMENT
Puasa Senin-Kamis adalah ibadah sunnah yang selalu dikerjakan Rasulullah SAW karena menghadirkan banyak keistimewaan. Tak hanya dapat menghilangkan dosa-dosa, ketakwaan dan keimanan juga akan meningkat serta menjadi hamba yang dicintai Allah SWT.
Adapun bacaan niat puasa Senin-Kamis akan dibagikan di artikel ini. Jadi, simaklah hingga habis!

Niat Puasa Senin-Kamis

Ilustrasi membaca bacaan niat puasa Senin-Kamis. Foto: Pexels
Mengutip laman baznas.go.id, dalam buku berjudul Fikih Manhaji karangan Syekh Musthafa Al Bugha, hukum puasa ini dijelaskan dalam hadis riwayat Aisyah radhiyallahu anha: Nabi shallallahu alaihi wasallam selalu menjaga puasa Senin dan Kamis. (HR. Tirmidzi dan Ahmad; shahih lighairihi).
Hukum puasa Senin-Kamis adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW selalu melakukan puasa Senin-Kamis sebagai bentuk ajaran untuk umat Islam. Ibadah ini dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari-hari yang diharamkan, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari tasyrik.
ADVERTISEMENT
Tata cara melaksanakan puasa Senin-Kamis sama dengan puasa Ramadhan dan puasa sunnah lainnya, yang membedakan adalah bacaan niatnya. Umat Islam juga dianjurkan untuk makan sahur sebelum berpuasa agar mendapatkan keberkahan.
Dikutip dari nu.or.id, bacaan niat puasa Senin dan Kamis berbeda, berikut uraiannya:

Niat Puasa Senin

Ada dua bacaan niat puasa Senin, yaitu bacaan pendek yang dilafalkan ketika malam hari sebelum waktu salat subuh dan bacaan panjang yang dilafalkan di siang hari ketika lupa membaca niat di malam hari.
Di bawah ini adalah bacaan niat puasa Senin yang dilafalkan saat malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Senin karena Allah ta'ala."
ADVERTISEMENT
Jika lupa membaca niat di malam hari, puasa sunnah Senin tetap dianggap sah. Asalkan niat dibacakan pada siang hari, yakni dari pagi hari usai waktu subuh hingga sebelum waktu dhuhur, selama belum melaksanakan hal-hal yang membatalkan puasa.
Di bawah ini adalah bacaan niat puasa Senin yang dilafalkan saat siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada;i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta'ala."

Niat Puasa Kamis

Sama seperti puasa Senin, ada dua jenis bacaan niat puasa Kamis, yaitu yang dibaca di malam hari dan siang hari. Berikut ini bacaan niat puasa Kamis yang dilafalkan di malam hari:
ADVERTISEMENT
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil khamisi lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'ala."
Sementara itu, bagi yang lupa membaca niat puasa Kamis di malam hari, dapat membaca niat di siang hari dengan bacaan di bawah ini:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الْخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnati yaumil khamisi lillâhi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta'ala."

Keistimewaan Puasa Senin-Kamis

Ilustrasi membaca bacaan niat puasa Senin-Kamis. Foto: Oleksandra Naumenko/Shutterstock
Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam untuk melaksanakan puasa Senin-Kamis. Sepanjang hidupnya, Rasulullah SAW hampir tak pernah meninggalkan puasa sunnah tersebut.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Mengapa Harus Puasa Senin Kamis karya Asrar Mabrur Faza, ada sederet keistimewaan puasa Senin-Kamis yang berkaitan dengan syariat Islam sehingga puasa ini sangat dianjurkan. Berikut uraiannya:

1. Senin Adalah Hari Diturunkan Al-Quran

Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Al-Quran berisi petunjuk dan pedoman hidup umat Islam.
Sementara itu, beberapa ulama berpendapat bahwa Al-Quran diturunkan pada hari Senin, tepatnya pada 17 Ramadhan. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Muslim berikut:
Rasulullah SAW bersabda: "Itulah hari saya dilahirkan di dalamnya dan hari saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan Al-Quran." (HR Muslim)

2. Senin dan Kamis Adalah Hari Pelaporan Amal Ibadah

Sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim menyebutkan bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari di mana amal perbuatan manusia dilaporkan. Sehingga, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sunnah karena berkaitan dengan waktu pemeriksaan amal. Berikut ini isinya:
ADVERTISEMENT
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Amal-amal perbuatan manusia dilaporkan dua kali dalam seminggu, yaitu Senin dan Kamis. Setiap orang beriman mendapat ampunan Allah kecuali orang yang antara dirinya dan saudaranya ada perselisihan. Dikatakan, 'Akhirkanlah (ampunan bagi) keduanya sampai mereka berdamai.'" (HR Muslim)

3. Hari Terjadinya Peristiwa Besar

Hari Senin dan Kamis sangat diberkahi Allah SWT, terlihat dari banyaknya peristiwa besar pada dua hari tersebut. Menyadur buku Super Jenius dengan Mukjizat Puasa Senin Kamis oleh Rizem Aizid, di bawah ini adalah beberapa hari besar dalam Islam yang terjadi di hari Senin dan Kamis:
ADVERTISEMENT

4. Hari Pembukaan Pintu Gerbang Surga

Terakhir, Senin dan Kamis disebutkan menjadi hari saat pintu gerbang surga dibuka. Hal tersebut tercantum dalam hadis riwayat Muslim berikut ini:
"Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka, semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apa pun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara ia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu, dikatakan,
'Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai." (HR. Muslim)
(NSF)