Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Niat Puasa Tarwiyah, Waktu Pelaksanaan, dan Tata Caranya
11 Juni 2024 11:35 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Puasa Tarwiyah adalah salah satu puasa sunah yang dilakukan pada hari kedelapan bulan Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Arafah. Terdapat niat puasa tarwiyah yang harus dibaca sebelum pelaksanaannya.
ADVERTISEMENT
Nama “Tarwiyah" berasal dari kata Arab yang berarti "merenungkan" atau "berpikir", yang merujuk pada tradisi para jamaah haji di masa lampau yang merenungkan niat mereka dan persiapan untuk hari Arafah, hari terpenting dalam rangkaian ibadah haji.
Niat Puasa Tarwiyah dan Ketentuannya
Niat puasa tarwiyah sebagai salah satu amal ibadah puasa sunah telah dijelaskan pada firman Allah di dalam Al-Qur’an. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanuu kutiba 'alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba 'alallaziina ming qoblikum la'allakum tattaquun
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
(Surat Al-Baqarah Ayat 183)
ADVERTISEMENT
Puasa Tarwiyah memiliki banyak keutamaan dan manfaat, antara lain:
ADVERTISEMENT
Cara Melaksanakan Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan seperti puasa pada umumnya dengan niat di malam hari atau sebelum fajar dan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Puasa Tarwiyah adalah salah satu ibadah sunah yang dianjurkan untuk dilaksanakan, terutama bagi umat Muslim yang ingin memperbanyak amal ibadah di bulan Dzulhijjah, sekaligus sebagai persiapan menuju hari Arafah dan Hari Raya Iduladha.
Waktu pelaksanaan puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Hal ini berarti bahwa puasa Tarwiyah dilakukan sehari sebelum puncak ibadah haji saat para jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah.
ADVERTISEMENT
1. Niat Puasa
Niat harus dilakukan di malam hari sebelum fajar atau sebelum terbitnya matahari di hari pelaksanaan puasa. Niat bisa dilakukan dalam hati atau diucapkan. Contoh niat puasa Tarwiyah dalam bahasa Arab:
"Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala"
Artinya: "Aku niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Ta'ala."
2. Waktu Berpuasa
Puasa ini waktunya dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, sama seperti puasa pada umumnya.
Puasa Tarwiyah memiliki banyak keutamaan dan merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Walaupun tidak ada hadits shahih yang secara khusus menjelaskan keutamaan puasa Tarwiyah, banyak ulama yang menganjurkan puasa ini sebagai bagian dari amal ibadah di bulan Dzulhijjah yang penuh berkah.
Dengan menjalankan puasa Tarwiyah, umat Muslim memanfaatkan waktu sebelum Hari Arafah dan Iduladha untuk memperbanyak ibadah dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
ADVERTISEMENT
Hikmah Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah memiliki sejumlah hikmah yang bisa diambil oleh umat Muslim yang menjalankannya. Berikut adalah beberapa hikmah dari puasa Tarwiyah:
1. Menambah Pahala dan Mendekatkan Diri kepada Allah
Puasa sunnah, termasuk puasa Tarwiyah, adalah salah satu cara untuk menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan melaksanakan puasa ini, seorang Muslim menunjukkan kesungguhannya dalam menjalankan ibadah di luar kewajiban.
2. Persiapan Spiritual Menjelang Hari Arafah dan Idul Adha
Puasa Tarwiyah yang dilakukan sehari sebelum Hari Arafah membantu mempersiapkan diri secara spiritual untuk menyambut hari yang sangat mulia tersebut. Bagi jamaah haji, ini juga merupakan persiapan sebelum melaksanakan wukuf di Arafah.
3. Penghapusan Dosa dan Pengampunan
Meskipun tidak ada hadits khusus yang menyebutkan penghapusan dosa melalui puasa Tarwiyah, puasa sunnah secara umum dikenal sebagai amalan yang dapat menghapus dosa-dosa kecil dan meningkatkan ketakwaan.
ADVERTISEMENT
4. Meneladani Sunnah Nabi
Melaksanakan puasa Tarwiyah adalah salah satu cara meneladani sunnah Nabi Muhammad saw. Mengikuti jejak Rasulullah dalam menjalankan ibadah sunnah menunjukkan cinta dan komitmen kepada ajaran beliau.
5. Meningkatkan Kesabaran dan Disiplin Diri
Seperti puasa lainnya, puasa Tarwiyah mengajarkan kesabaran dan disiplin diri. Menahan lapar dan dahaga serta menjauhi hal-hal yang membatalkan puasa meningkatkan kontrol diri dan kesadaran spiritual.
6. Membangun Kebiasaan Baik
Puasa Tarwiyah bisa menjadi bagian dari upaya membangun kebiasaan baik dalam memperbanyak ibadah sunnah. Ini dapat menjadi langkah awal untuk konsisten dalam menjalankan puasa sunnah lainnya dan ibadah-ibadah sunnah lainnya.
7. Meningkatkan Solidaritas dengan Jamaah Haji
Bagi mereka yang tidak menunaikan haji, menjalankan puasa Tarwiyah menciptakan rasa solidaritas dan kebersamaan dengan saudara-saudara Muslim yang sedang menunaikan ibadah haji. Ini mengingatkan mereka akan pentingnya persatuan dan kepedulian terhadap sesama Muslim.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami hikmah-hikmah ini, seorang Muslim dapat lebih semangat dan ikhlas dalam menjalankan puasa Tarwiyah, serta memperoleh manfaat spiritual yang lebih besar dari ibadah ini.
Puasa Tarwiyah dan puasa Arafah adalah dua puasa sunnah yang dianjurkan dalam bulan Dzulhijjah, terutama dalam sepuluh hari pertama yang memiliki banyak keutamaan. Dalam beberapa hadits dijelaskan beberapa keutamaan puasa dalam hari-hari ini:
Salah satunya dalam hadits yang menunjukkan keutamaan puasa di sepuluh hari pertama Dzulhijjah, Nabi Muhammad saw bersabda: "Tidak ada hari-hari di mana amal sholeh lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya, "Tidak juga jihad di jalan Allah?" Nabi menjawab, "Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun." (HR. Bukhari)
ADVERTISEMENT
Hadits ini menunjukkan betapa besar keutamaan amal ibadah, termasuk puasa, yang dilakukan dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Sedangkan mengenai puasa Tarwiyah dan Arafah, khusus mengenai puasa Tarwiyah tidak ada hadits yang secara spesifik menyebutkan keutamaan puasa pada hari tersebut. Namun, para ulama menganjurkan puasa pada hari ini sebagai bagian dari memperbanyak ibadah di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Sedangkan puasa Arafah, Nabi Muhammad saw bersabda: "Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah akan menghapuskan (dosa) setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim).
Dengan menjalankan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah, umat Muslim dapat meraih pahala dan keberkahan yang besar dalam bulan Dzulhijjah, serta mendekatkan diri kepada Allah Swt melalui ibadah yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Nabi Muhammad saw memberi contoh keteladanan dalam ibadah haji dan puasa Tarwiyah memberikan contoh yang sempurna bagi umat Islam untuk mengikuti.
Berikut adalah beberapa aspek keteladanan beliau dalam ibadah haji dan puasa Tarwiyah:
ADVERTISEMENT
Dengan mengikuti keteladanan Nabi Muhammad saw dalam pelaksanaan niat puasa Tarwiyah, umat Islam dapat memperoleh manfaat spiritual yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan cara yang paling mulia.(Win)