Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Puasa, Macam-Macam, dan Ketentuan Pelaksanaannya
10 Juni 2024 11:23 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengertian puasa secara umum adalah menahan hawa nafsu dari terbit fajar hingga tenggelam matahari. Puasa merupakan salah satu ibadah penting untuk umat Islam.
ADVERTISEMENT
Namun, sebenarnya pengertian puasa tak hanya sekadar menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu. Untuk penjelasan lebih lengkap tentang ibadah puasa, simak artikel ini hingga akhir!
Pengertian Puasa
Menyadur karya ilmiah berjudul Batasan Maradl dan Safar yang Membolehkan Berbuka Puasa Menurut Madzhab Syafi'i dan Madzhab Hanafi oleh Qolyubi, M., IAIN Sunan Ampel Surabaya, dalam bahasa Arab, puasa disebut Al-Shaum, yaitu menahan, termasuk menahan berbicara dengan orang lain.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Maryam ayat 26 berikut:
فَكُلِيْ وَاشْرَبِيْ وَقَرِّيْ عَيْنًاۚ فَاِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ اَحَدًاۙ فَقُوْلِيْٓ اِنِّيْ نَذَرْتُ لِلرَّحْمٰنِ صَوْمًا فَلَنْ اُكَلِّمَ الْيَوْمَ اِنْسِيًّاۚ ٢٦
Artinya: "Makan, minum, dan bersukacitalah engkau. Jika engkau melihat seseorang, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar puasa (bicara) untuk Tuhan Yang Maha Pengasih. Oleh karena itu, aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.'" (QS Maryam: 26)
ADVERTISEMENT
Sementara, secara bahasa, pengertian puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu. Kemudian, secara terminologis, puasa diartikan sebagai ibadah yang diperintahkan Allah SWT yang dilaksanakan dengan menahan makan dan minum, serta berhubungan seksual dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Macam-Macam Puasa
Ada beberapa macam puasa apabila ditinjau dari segi hukum Islam. Dirangkum dari buku Bulan Ramadan Penuh Rahmah terbitan cendikia.kemenag.go.id, berikut uraiannya:
1. Puasa Wajib
Puasa wajib adalah puasa yang harus dilakukan umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan. Di antaranya yakni puasa Ramadan, puasa qada, puasa nazar, dan puasa kafarat. Apabila puasa wajib ini ditinggalkan, hukumnya adalah dosa.
Kewajiban berpuasa Ramadan ini pun disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.
ADVERTISEMENT
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al-Baqarah: 183)
2. Puasa Sunnah
Selanjutnya puasa sunnah, yakni puasa yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala tetapi jika ditinggalkan tak akan berdosa. Beberapa puasa sunnah, yaitu puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa Arafah (9 Dzulhijjah), puasa Senin Kamis, dan puasa Ayyamul Bidh.
Hikmah berpuasa sunnah adalah untuk mengendalikan keinginan yang merugikan dan tak terkendali, seperti makan dan minum secara berlebihan.
3. Puasa Haram
Puasa haram adalah puasa yang tak boleh dilakukan di hari-hari tertentu. Contoh puasa haram adalah puasa pada Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Apabila seseorang menjalankan puasa di hari tersebut, hukumnya berdosa dan tak mendapatkan keutamaan apapun.
ADVERTISEMENT
Ketentuan Puasa
Agar puasa mendatangkan manfaat, pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan. Berikut ini beberapa ketentuan puasa yang dikutip dari buku Bulan Ramadan Penuh Rahmah terbitan cendikia.kemenag.go.id:
1. Syarat Wajib
Syarat wajib adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi umat Islam sebelum menjalankan ibadah puasa. Berikut rinciannya:
2. Syarat Sah
Selain itu, orang yang berpuasa harus memerhatikan syarat sahnya. Apabila salah satu dari syarat sahnya tak terpenuhi, puasa yang dilakukan menjadi tidak sah. Berikut daftar syarat sah puasa:
ADVERTISEMENT
3. Rukun
Rukun puasa adalah segala sesuatu yang wajib dipenuhi saat sedang berpuasa. Apabila salah satu rukunnya tak terpenuhi, puasa tersebut menjadi tidak sah. Berikut ini uraian rukun puasa:
نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ
Nawaitu shaumal ghadi min hadzihis sanati 'an fardhi Ramadhana.
Artinya: "Aku berniat puasa pada esok hari tahun ini perihal kewajiban Ramadan."
4. Sunnah
Berikut ini adalah hal-hal yang disunnahkan selama berpuasa, apabila dijalankan akan mendapatkan tambahan pahala:
ADVERTISEMENT
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahummalakasumtu wabika aamantu wa’alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin
Artinya: "Ya Allah Dzat yang Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dan kasih sayang-Mu aku berbuka."
"Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa kurma basah sebelum mendirikan sholat. Apabila tidak ada maka dengan kurma kering. Apabila tidak ada maka beliau meminum air." (HR Dawud)
5. Hal-Hal yang Membatalkan
Agar puasa tetap sah hingga waktu berbuka, sebaiknya menghindari beberapa hal yang dapat membatalkan puasa. Berikut di antaranya:
ADVERTISEMENT
(NSF)