Konten dari Pengguna

Niat Sholat Idul Adha dan Tata Cara Mengerjakannya dalam Islam

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
9 Mei 2024 12:44 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Niat Sholat Idul Adha, Foto: Pixabay/MoteOo
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Niat Sholat Idul Adha, Foto: Pixabay/MoteOo
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, ada beberapa hari-hari besar yang biasa diperingati. Seperti Idulfitri, hingga Iduladha. Sebentar lagi, umat muslim akan bertemu dengan Iduladha. Sebagai persiapan, ketahui dahulu bacaan niat sholat Idul Adha dan tata cara mengerjakannya dalam Islam.
ADVERTISEMENT
Hari raya Iduladha biasa disebut juga hari raya kurban. Mengutip dari Idul Momentum Teladani Ketakwaan Nabi Ibrahim - Universitas Islam Indonesia, 30 Juni 2023, dalam situs uii.ac.id,
Iduladha adalah hari raya keagamaan penting yang dirayakan oleh seluruh umat Islam. Hari raya ini sekaligus sebagai momentum meneladani ketaqwaan Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, semata-mata karena ketaatan kepada Allah Swt.

Niat Sholat Idul Adha

Ilustrasi Niat Sholat Idul Adha, Foto: Unsplash/afiq fatah
Salat Iduladha ini sama seperti salat Idulfitri dan salat lainnya dalam Islam. Yang tentunya memiliki bacaan niat salatnya. Sebelum melaksanakan salat Iduladha wajib hukumnya untuk berniat shalat Idul Adha. Niat sholat Idul Adha sendirian yaitu sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
ADVERTISEMENT
"Ushalli sunnatan li'idil adha rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alaa."
Adapun untuk niat salat berjamaah yaitu sebagai berikut:

1. Untuk Makmum

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــالَى
"Usholli rak'ataini sunnatan ai'idil Adha ma'muman lillahi ta'ala."

2. Untuk Imam

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــالَى
"Usholli rak'ataini sunnatan ai'idil Adha imaman lillahi ta'ala."

Tata Cara Mengerjakan Salat Iduladha

Ilustrasi Niat Sholat Idul Adha, Foto: Unsplash/Levi Meir Clancy
Setelah mengetahui bacaan niat sholat Idul Adha, selanjutnya umat muslim juga perlu tahu tata cara mengerjakannya. Mengutip dari Tata Cara Shalat Idul Adha dan Niatnya - BAZNAS, 28 Juni 2023, dalam situs baznas.go.id, inilah tata caranya:
ADVERTISEMENT

Tentang Iduladha dan Sejarahnya dalam Islam

Ilustrasi Niat Sholat Idul Adha, Foto: Pixabay/mufidpwt
Iduladha ini menjadi salah satu hari raya dalam Islam yang mana diperingati untuk meneladani ketaqwaan Nabi Ibrahim. Dikutip dari Hari Raya Iduladha, Makna dan Sejarahnya, oleh Muhtar, 29 Juni 2023, dalam situs uici.ac.id, kata Iduladha sendiri berasal dari bahasa Arab.
Id artinya kembali dan adha berarti binatang yang disembelih. Sebelumnya dijelaskan Iduladha juga disebut hari raya haji. Hal ini dikarenakan pada saat Iduladha, umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji tengah menjalani Wukuf di Padang Arafah.
Wukuf merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbit fajar pada 10 Dzulhijjah. Peristiwa Wukuf sering juga disebut sebagai puncak dari pelaksanaan ibadah haji.
ADVERTISEMENT
Saat Wukuf, mereka yang sedang berhaji menggunakan pakaian Ihram, pakaian serba putih tidak berjahit yang melambangkan kesucian. Tak hanya itu saja, Wukuf ini juga menyimbolkan persatuan.
Sebab, saat Wukuf berkumpul semua jamaah haji dari seluruh dunia dan tanpa memandang ras, suku, dan kasta. Hari raya Iduladha ciri khasnya adalah berkurban.
Pada hari raya ini umat muslim diperintahkan oleh Allah Swt untuk menyembelih hewan ternak. Nagi Ibrahim as adalah nabi yang memiliki kaitan sangat erat dengan penyembelihan hewan ternak ini. Nabi Ibrahim diperintahkan menyembelih Nabi Ismail as.
Nabi Ismail ini merupakan putranya. Lewat mimpinya Nabi Ibrahim diperintah menyembelih Nabi Ismail. Mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara turunnya wahyu Allah Swt, maka perintah yang diterima dalam mimpi itu harus dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
Cerita dari sang ayah tersebut, Nabi Ismail tidak menolak sedikit pun perintah Allah dari mimpi Nabi Ibrahim. Peristiwa ini telah dijelaskan dalam surat Ash-Shafa'at ayat 102. Yaitu sebagai berikut:
"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!”"
"Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”"
Nabi Ibrahim pun bersiap melaksanakan perintah Allah Swt tersebut. Ia pun bersama Ismail bergegas menuju sebuah bukit yang terletak di Makkah. Di tengah-tengah perjalanan, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapatkan gangguan dari setan.
Setan tersebut melakukan segala upaya agar Nabi Ibrahim gagal melaksanakan perintah Allah Swt. Setelah setan-setan itu pergi, maka tidak ada gangguan lagi pada Nabi Ibrahim untuk menyembelih Ismail.
ADVERTISEMENT
Prosesi penyembelihan tiba, diikatkanlah kedua tangan dan kaki Ismail di atas lantai. Lalu Nabi Ibrahim dengan memejamkan matanya, memegang pisau (parang)nya ke arah leher Nabi Ismail dan penyembelihan pun dilakukan.
Ketika pisau sudah digerakkan di leher Ismail, Allah pun meminta Ibrahim menghentikan perbuatannya. Sebagai imbalan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Ismail, Allah menggantinya dengan seekor kambing yang besar.
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Ash-Shafa'at ayat 107-110. Yaitu sebagai berikut:
"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, Selamat sejahtera bagi Ibrahim. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik."
Peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail ini mengajarkan umat muslim semua akan dua hal, yaitu ketaatan dan keikhlasan. Sebagai perintah dari Allah Swt, Nabi Ibrahim dan anaknya tidak sama sekali membantahnya, apalagi menolaknya.
ADVERTISEMENT
Melalui peristiwa hidup yang dialami oleh Nabi Ibrahim beserta keluarganya ini juga menjadikan lahirnya Kota Makkah dan Ka’bah sebagai kiblat umat Muslim di seluruh dunia.
Peristiwa ini juga bersamaan dengan keberadaan air Zam-zam yang tidak pernah kering sejak ribuan tahun silam. Ketaatan keduanya itulah yang menunjukkan kualitas taqwa seorang hamba kepada Allah.
Nabi Ibrahim dan anaknya menunjukkan keikhlasan yang sangat luar biasa. Nabi Ibrahim rela mengorbankan anaknya untuk Allah Swt.
Begitupun dengan Ismail yang rela disembelih untuk menaati perintah Allah Swt, padahal waktu itu usianya masih sangat muda. Keikhlasan ini akhirnya terbalas dengan digantikannya Ismail oleh seekor kambing yang besar.

Makna Iduladha, Meneladani Nabi Ibrahim As

Ilustrasi Niat Sholat Idul Adha, Foto: Pixabay/chidioc
Iduladha memiliki makna yang mendalam bagi umat muslim. Mengutip dari Mengapa Idul Adha Identik dengan Kurban? Begini Makna dan Sejarahnya, oleh INSTIKI, 10 Juli 2022, dalam situs instiki.ac.id, makna dan pembelajaran dari peristiwa tersebut yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Sebuah Ketaqwaan Hamba kepada Allah Swt

Dari kisah Nabi Ibrahim, ketaqwaan adalah makna yang paling berkaitan. Pengertian dari "taqwa" berkaitan dengan ketaatan hamba kepada tuhannya dalam upaya menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Dalam kisah dibalik Iduladha ini, Nabi Ibrahim memiliki tingkat rasa ketaqwaan yang sangat tinggi. Dirinya tetap melaksanakan perintah Allah, sekalipun itu menyembelih anaknya sendiri.
Atas ketaqwaan Nabi Ibrahim inilah kemudian Allah Swt menggantikan anaknya, Nabi Ismail, untuk disembelih dengan seekor domba.

2. Sosial Antar Umat Manusia

Dilihat melalui proses pembagian daging kurban kepada para fakir miskin. Islam mengajarkan para umatnya untuk selalu mengedepankan rasa solidaritas kepada sesama manusia.
Dengan berkurban, diharapkan umat muslim dapat memaknai kehidupan hanya untuk mencapai ridha Allah semata.
Sebab, yang diterima Allah saat berkurban bukan daging hewan yang dikurbankan, melainkan sebuah ketakwaan dan ketulusan dari orang yang berkurban.
ADVERTISEMENT

3. Meningkatan Kualitas Diri

Makna Iduladha dalam meningkatkan kualitas diri ini berkaitan dengan sikap kesadaran diri, empati, hingga pengendalian diri sebagai akhlak terpuji seorang Muslim.
Itulah beberapa makna dari hari raya Iduladha. Iduladha menjadi hari raya yang penuh dengan ketaqwaan dan ketulusan seorang hamba kepada Allah Swt. Terkhususnya saat seorang hamba berkurban.
Ada sebuah hadits yang mengatakan, dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami." - Hadits Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah.
Iduladha juga memiliki keutamaan. Menurut Zain al-Arab, pada hari raya Iduladha, ibadah yang utama yaitu menyembelih hewan untuk kurban karena Allah Swt.
Sebab hewan kurban pada hari kiamat nanti akan mendatangi orang yang berkurban tersebut dalam keadaan utuh seperti di dunia. Setiap anggota pada hewan kurban itu juga tidak ada yang kurang sedikitpun dan semua itu akan menjadi nilai pahala.
ADVERTISEMENT
Demikianlah informasi tentang bacaan niat sholat Idul Adha, tata cara mengerjakannya, maknanya, hingga keutamaan hari raya Iduladha itu sendiri dalam Islam. Perdalam ketaqwaan dan ketulusan dengan meneladani kisah Nabi Ibrahim. (IF)