Konten dari Pengguna

Niat Sholat Lailatul Qadar beserta Tata Caranya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
17 Maret 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Niat sholat Lailatul Qadar. Pexels/Ahmed Aqtai
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Niat sholat Lailatul Qadar. Pexels/Ahmed Aqtai
ADVERTISEMENT
Ramadan merupakan bulan istimewa yang penuh berkah. Bulan ini memiliki Lailatul Qadar yakni malam yang lebih baik dari seribu bulan. Niat sholat Lailatul Qadar dapat dilaksanakan sesuai tata cara yang telah dianjurkan.
ADVERTISEMENT
Lailatul Qadar adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia. Malam ini dipenuhi oleh keutamaan dan ampunan.

Definisi dan Keutamaan Lailatul Qadar

Ilustrasi Niat sholat Lailatul Qadar. Pexels/Sam Rana
Lailatul Qadar adalah salah satu malam yang penting di bulan Ramadan. Keutamaan malam Lailatul Qadar adalah lebih baik dari seribu bulan. Hal ini ditulis dalam Al-Qur'an surat Al-Qadr ayat 3.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.
Makna tafsir dari ayat tersebut adalah malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan tanpa malam qadar di dalamnya. Ibadah pada malam Lailatul Qadar mempunyai nilai yang sangat tinggi di mata Allah, bahkan lebih tinggi dari ibadah selama seribu bulan.
ADVERTISEMENT

Waktu dan Tanda Lailatul Qadar

Ilustrasi Niat sholat Lailatul Qadar. Pexels/RDNE Stock project
Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Tanggal pasti terjadinya Lailatul Qadar tidak diketahui, namun terdapat petunjuk dalam Al-Qur'an dan hadis mengenai tanda-tandanya. Berikut adalah tanda-tanda Lailatul Qadar:

1. Matahari Tidak Terlalu Panas

Tanda malam Lailatul Qadar pertama dapat dilihat pada sinar matahari. Sinar matahari yang terbit di pagi hari terasa tidak terlalu panas dan cenderung meredup.
Warna sinar matahari tampak putih terang di langit namun tidak terasa panas. Hal ini mengakibatkan cuaca pada hari itu sangatlah sejuk. Berikut adalah tanda Lailatul Qadar yang tertulis pada Hadis Nabi.
"..Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya mataharinya terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot." (HR. Muslim no. 762).
ADVERTISEMENT

2. Angin Berhembus Lembut

Tanda kedua hadirnya malam Lailatul Qadar dapat dirasakan melalui angin. Lailatul Qadar ditandai dengan hembusan angin yang lembut. Kenikmatan hembusan angin ini diberikan oleh Allah agar seluruh makhluk bisa merasakan kesejukan di malam yang penuh rahmat.

3. Malam Hari Tampak Terang

Nabi Muhammad bersabda bahwa pada saat malam Lailatul Qadar, malam hari terlihat cerah atau terang. Malam ini bersuhu tidak dingin dan tidak panas. Malam Lailatul Qadar juga tidak berawan dan tidak hujan, serta tidak nampak bintang-bintang di langit.
"...Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu." (HR. Ahmad)
ADVERTISEMENT

Ibadah pada Malam Lailatul Qadar

Ilustrasi Niat sholat Lailatul Qadar. Pexels/RDNE Stock project
Umat muslim disarankan untuk melakukan ibadah dan memperbanyak amalan pada malam Lailatul Qadar. Amalan tersebut dapat berupa shalat malam, tadarus Al-Quran, berdzikir, bersedekah, dan berbuat baik pada sesama.
Terdapat keutamaan shalat malam pada malam Lailatul Qadar secara khusus. Hadis Ibnu Abi Dunya dalam Fadhail Ramadan menyatakan:
“Barangsiapa yang berdiri (salat sunnah) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap keridhaan Allah, maka Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Tata Cara dan Niat Sholat Lailatul Qadar

Ilustrasi Niat sholat Lailatul Qadar. Pexels/RDNE Stock project
Salat Lailatul Qadar sebanyak 2 rakaat sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Salah satu keutamaan yang diperoleh ketika melaksanakan salat Lailatul Qadar adalah diampuni dosa yang telah lalu. Berikut bacaan niat salat Lailatul Qadar 2 rakaat beserta artinya:
ADVERTISEMENT
Ushalli sunnatan fi lailatul qadri rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahita’ala.
artinya: Saya berniat sholat sunnah Lailatul Qadar dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.
Salat sunnah Lailatul Qadar memiliki tata cara yang berbeda dengan salat sunnah yang lain. Berikut adalah tata cara salat Lailatur Qadar:

Doa Lailatul Qadar

Ilustrasi Niat sholat Lailatul Qadar. Pexels/RDNE Stock project
Selain sholat umat Islam juga dianjurkan memperbanyak ibadah lain seperti membaca Al Qur'an dan memperbanyak berdoa. Berikut adalah doa Lailatul Qadar:

1. Doa Menurut Riwayat Imam At-Tirmidzi

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
ADVERTISEMENT
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).
Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).
Doa tersebut diambil dari kutipan hadits riwayat Imam At-Tirmidzi sebagai berikut:
وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي
Artinya: Dari sayyidah Aisyah r.a., ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai Lailatul Qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, “Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu‘annī.” (HR At-Tirmidzi).

2. Doa Menurut Riwayat Lima Imam Hadis kecuali Imam Abu Dawud

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
ADVERTISEMENT
Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)
Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).
Berikut adalah hadis riwayat lima imam hadits kecuali Imam Abu Dawud:
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: "قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي" رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِمُ
Artinya: Dari Sayyidah Aisyah r.a., ia bercerita, ia pernah bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah Lailatul Qadar. Bagaimana doa yang harus kubaca? Rasulullah saw menjawab: Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu‘annī (HR lima imam hadis kecuali Imam Abu Dawud. Hadis ini diakui shahih oleh Imam A-Tirmidzi dan Al-Hakim).
ADVERTISEMENT

Dalil Lailatul Qadar

Ilustrasi Niat sholat Lailatul Qadar. Pexels/Khats cassim
Terdapat berbagai dalil yang menerangkan mengenai Lailatul Qadar. Berikut adalah dalil mengenai Lailatul Qadar:

1. Keutamaan Lailatul Qadar

Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ وَفِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَهَا فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ كُلَّهُ وَلاَ يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلَّا مَحْرُومٌ.
Artinya: "Sesungguhnya bulan ini (Ramadan) telah datang kepada kalian. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa saja yang terhalangi dari (meraih)nya, sungguh ia telah terhalangi dari semua kebaikan. Dan tidak ada yang terhalangi (darinya), kecuali orang yang memang terhalangi dari kebaikan.” (HR Ibnu Majah)

2. Tanda-tanda Lailatul Qadar

Rasulullah bersabda:
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاءُ
Artinya: “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan.” (HR Ath-Thayalisi dan Al-Baihaqi)
ADVERTISEMENT

3. Malam Penetapan

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan dari sisi Kami. Sungguh, Kamilah yang mengutus rasul-rasul.

4. Malam Penuh Kemuliaan

وَمَا قَدَرُوا اللّٰهَ حَقَّ قَدْرِهٖٓ اِذْ قَالُوْا مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ عَلٰى بَشَرٍ مِّنْ شَيْءٍۗ قُلْ مَنْ اَنْزَلَ الْكِتٰبَ الَّذِيْ جَاۤءَ بِهٖ مُوْسٰى نُوْرًا وَّهُدًى لِّلنَّاسِ تَجْعَلُوْنَهٗ قَرَاطِيْسَ تُبْدُوْنَهَا وَتُخْفُوْنَ كَثِيْرًاۚ وَعُلِّمْتُمْ مَّا لَمْ تَعْلَمُوْٓا اَنْتُمْ وَلَآ اٰبَاۤؤُكُمْ ۗقُلِ اللّٰهُ ۙثُمَّ ذَرْهُمْ فِيْ خَوْضِهِمْ يَلْعَبُوْنَ
Mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya ketika mereka berkata, “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu memperlihatkan (sebagiannya) dan banyak yang kamu sembunyikan, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang tidak diketahui, baik olehmu maupun oleh nenek moyangmu.” Katakanlah, “Allah-lah (yang menurunkannya).” kemudian (setelah itu), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya (QS. Al An’am, 6: 91).
ADVERTISEMENT

5. Malam yang Sempit

اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗوَفَرِحُوْا بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا مَتَاعٌ
Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat (QS. Ar-Ra’du, 13:26).

6. Waktu Diturunkannya Al-Qur’an

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Qur'an) pada malam qadar (QS. Al-Qadr, 97: 1).
Lailatul Qadar dapat diprediksi melalui hadis yang menerangkan tanda-tandanya. Persiapan menyambut Lailatul Qadar perlu dilakukan dengan cara mengetahui niat sholat Lailatul Qadar dan tata caranya. (Fia)