Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Nilai-Nilai Keteladanan Thomas Alva Edison, Ilmuwan Penemu Lampu Listrik
1 September 2021 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dalam buku Prestasi Bisa Bahasa Indonesia Sekolah Dasar karangan Pardiyono (2010: 117), Thomas Alva Edison dilahirkan pada bulan Februari 1847 di Amerika Serikat. Sang ibu bekerja sebagai guru, sedangkan ayahnya hanya seorang pedagang kecil.
Saat memasuki masa kanak-kanak, ia pun tercatat sebagai anak bodoh. Oleh karena itu, ketika baru beberapa bulan menduduki bangku sekolah, ia langsung dikeluarkan.
Walaupun Edison hanya belajar melalui ibunya, ia tetap menjadi anak yang rajin dan gembar membaca. Bacaan yang paling disukai adalah buku-buku seputar pengetahuan alam.
Edison memang putus sekolah, akan tetapi sikap-sikapnya mampu dijadikan keteladanan bagi generasi penerus di masa sekarang. Lantas apa saja nilai-nilai keteledanan Thomas Alva Edison yang patut di contoh? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Nilai-Nilai Keteladanan Thomas Alva Edison
Merangkum dalam Pendidikan Budi Pekerti Pembangunan Karakter Kelas 6 SD terbitan Grasindo (2006: 14), berikut nilai-nilai keteladanan Thomas Alva Edison yang patut dicontoh.
ADVERTISEMENT
1. Kerja Keras dan Ulet
Lepas dari sekolah umum, membuat Edison lebih banyak berkreasi. Ia sudah mampu membangun laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah rumahnya. Percobaan demi percobaan dilakoninya dengan sekeras tenaga dan penuh kesabaran yang tinggi.
2. Mandiri Sejak Usia Dini
Thomas Alva Edison lahir dari keluarga yang pas-pasan. Sejak kecil, ia biasa mencari uang untuk keperluan pribadinya. Pada umur 12 tahun ia harus menjual koran untuk biaya sekolahnya.
Edison rela naik turun gerbong kereta api dan setengah berlari untuk menawarkan koran kepada setiap penumpang. Kadang kala tidak selembar pun korannya dibeli. Namun, Edison kecil tidak menyerah begitu saja.
3. Rasa Ingin Tahu Tinggi
Sikap sebagai seorang ilmuwan yang paling terlihat dari Edison adalah keingintahuannya terhadap hal baru yang cukup tinggi. Ketika memasuki umur 21 tahun, ia telah menciptakan penemuan pertamanya yaitu perekam suara elektronik.
ADVERTISEMENT
Tidak lama kemudian, ia juga menemukan dan menyempurnakan mesin telegram yang secara otomatis mampu mencetak huruf. Puncak penemuannya yaitu menciptakan lampu pijar listrik.
Dalam proses pembuatannya ia mengalami kegagalan hampir 1000 kali hingga akhirnya ia menemukan bahan tahan panas untuk lampu pijarnya.
4. Tekun dan Semangat Pantang Menyerah
Melihat perkembangan dunia yang semakin maju, Edison sadar akan pentingnya lampu pijar untuk kebutuhan manusia. Ia rela mengeluarkan uang sebesar US$40.000 untuk membuat percobaan lampu pijar selama dua tahun.
Total ada 6.000 bahan yang dihabiskan, sebelum akhirnya menemukan lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala 40 jam pada 21 Oktober 1879.
Bukan hanya itu, Edison juga menemukan proyektor untuk film-film kecil. Tahun 1882, untuk pertama kalinya ia memasang lampu listrik di jalan dan rumah-rumah sejauh satu kilometer di New York. Dunia menjadi lebih terang berkat kehadiran lampu Edison .
ADVERTISEMENT
(VIO)