Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
PCOS: Pengertian, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatannya
6 Mei 2024 11:24 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda PCOS dapat dilihat saat remaja, tetapi banyak orang tak menyadarinya hingga dewasa. Simak artikel di bawah ini untuk memahami PCOS lebih dalam.
Pengertian PCOS
PCOS adalah singkatan dari polystic ovary syndrome. Menurut laman World Health Organization (WHO), PCOS merupakan kondisi hormonal umum yang menyerang wanita usia reproduksi. Kondisi ini dimulai pada masa remaja, tetapi gejalanya bisa muncul seiring berjalannya waktu.
Mengutip dari buku PATOLOGI REPRODUKSI oleh Suprapti, SST., M. Kes, dkk., PCOS adalah penyakit yang terjadi pada sel telur perempuan (ovum) yang menyebabkan ketidaksempurnaan saat berkembang secara normal karena adanya ketidakseimbangan hormon .
PCOS dapat menyebabkan menstruasi tak lancar, kelebihan kadar androgen, dan kista di ovarium. Menstruasi tak lancar ini disertai dengan kurangnya ovulasi yang membuat wanita sulit hamil . PCOS merupakan penyebab utama infertilitas (gangguan kesuburan yang menyebabkan sulit hamil).
ADVERTISEMENT
Androgen merupakan hormon yang dominan pada laki-laki. Umumnya, pada perempuan, hormon ini hanya diproduksi dalam jumlah kecil. Androgen bertugas untuk mengendalikan perkembangan fitur-fitur maskulin pada pria.
Mengutip buku Menjalani Kehamilan & Persalinan yang Sehat oleh Dr. Irfan Rahmatulah Sp. OG, beberapa kondisi yang mungkin akan dialami penderita PCOS, selain yang telah disebutkan di atas, yaitu masalah berat badan dan fungsi jantung.
Berdasarkan laman WHO, PCOS tak dapat disembuhkan. Namun, beberapa gejalanya bisa diperbaiki dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, pengobatan, dan perawatan kesuburan.
Penyebab PCOS
Penyebab PCOS masih belum diketahui. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko wanita terkena PCOS, salah satunya adalah riwayat keluarga dengan diabetes tipe-2.
ADVERTISEMENT
Menyadur laman Hopkins Medicine, berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko PCOS:
1. Kelebihan Hormon Insulin
Hormon insulin adalah hormon yang dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Kadar insulin yang berlebih dalam tubuh dapat meningkatkan produksi hormon androgen.
2. Faktor Genetik
Orang dengan riwayat keluarga menderita PCOS sebagian besar juga akan menderita PCOS. Faktor genetik ini berkaitan dengan terjadinya peningkatan androgen yang tinggi pada perempuan pengidap PCOS.
Ketidakseimbangan hormon androgen dapat menyebabkan pertumbuhan rambut tak normal dan timbulnya jerawat. Selain itu, perempuan dengan kelebihan hormon androgen akan kesulitan melepas ovum dari ovarium, sehingga menstruasinya menjadi tak lancar.
3. Riwayat Keluarga dengan Diabetes Tipe-2
Orang dengan riwayat keluarga diabetes tipe-2 juga lebih berisiko menderita PCOS sebab memiliki kadar insulin yang tinggi. Insulin adalah hormon yang mengatur karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh untuk dijadikan energi.
ADVERTISEMENT
Resisten terhadap insulin atau tubuh tak dapat merespons insulin secara normal akan menyebabkan peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam darah. Kelebihan hormon insulin tersebut menyebabkan produksi hormon androgen semakin meningkat dan nantinya mengganggu proses ovulasi.
Diagnosis PCOS
Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah seseorang menderita PCOS atau tidak, mulai dari melihat tanda-tanda yang muncul hingga menjalani sederet pemeriksaan.
Mengutip artikel ilmiah Polycystic Ovary Syndrom: Risiko Infertilitas yang dapat Dicegah melalui Penurunan Berat Badan pada Wanita Obesitas, berikut ini cara mengetahui apakah seseorang menderita PCOS atau tidak.
1. Melihat Tanda-Tandanya
Diagnosis PCOS dapat dilakukan dengan melihat tanda-tanda seperti berikut:
ADVERTISEMENT
2. Pemeriksaan Fisik
PCOS juga bisa diketahui dengan mengikuti beberapa pemeriksaan fisik, seperti:
3. Pemeriksaan Laboratorium
Terakhir, cara untuk memastikan apakah penderita benar-benar mengalami PCOS adalah dengan melakukan pemeriksaan laboratorium. Beberapa pemeriksaan tersebut, yakni pengecekan gula darah dan ultrasonografi panggul.
Pengobatan PCOS
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tak ada obat untuk PCOS. Artinya, kondisi ini tak dapat disembuhkan. Namun, beberapa tindakan dapat memperbaiki gejala PCOS.
ADVERTISEMENT
Orang yang mengalami menstruasi tak teratur, kesulitan hamil, berjerawat, atau pertumbuhan rambut yang berlebih disarankan untuk segera berkonsultasi dengan ahli kesehatan, sehingga apabila menderita PCOS dapat segera ditangani.
Mengutip laman World Health Organization (WHO), beberapa gejala PCOS tersebut dapat dikurangi dengan melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti makan makanan sehat dan berolahraga yang cukup. Gaya hidup sehat dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi risiko diabetes tipe-2.
Lalu, obat KB dapat membantu mengatur siklus menstruasi dan mengurangi gejala PCOS. Selain itu, obat-obatan lain juga bisa digunakan sesuai gejala yang muncul, seperti obat untuk mengurangi jerawat dan pertumbuhan rambut yang tak diinginkan.
Perawatan untuk infertilitas akibat PCOS selain dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan adalah melalui pembedahan untuk merangsang ovulasi agar lebih teratur. In-vitro fertilization (IVF), dapat dikurangi untuk mengurangi gejala PCOS, tetapi cara ini memiliki beberapa risiko.
ADVERTISEMENT
(NSF)