Konten dari Pengguna

Pengertian Budgetary Slack dalam Perusahaan dan Cara Mencegahnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
26 Juli 2023 13:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi budgetary slack di perusahaan. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi budgetary slack di perusahaan. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Kesenjangan anggaran alias budgetary slack adalah hal yang kerap dilakukan bawahan atau manajer di perusahaan. Biasanya, budgetary slack terjadi dalam proses perencanaan anggaran ketika seseorang memiliki kepentingan tertentu.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Pengaruh Asimetri Informasi, Job Relevant Information dan Efektivitas Pengendalian Anggaran terhadap Kesenjangan Anggaran (Budgetary Slack) tulisan Fitri Ameliyani, munculnya budgetary slack dapat dipicu oleh penekanan anggaran yang sering kali dijadikan sebagai satu-satunya pengukur kinerja manajemen oleh perusahaan.
Sebenarnya, apa itu budgetary slack? Simak pengertian dan cara mencegahnya dalam artikel berikut ini.

Pengertian Budgetary Slack

Ilustrasi karyawan perusahaan. Foto: Pixabay
Mengutip buku Budgetary Slack pada Anggaran Sektor Publik oleh Fauzan, S.STP., M.Si., budgetary slack adalah perbedaan jumlah anggaran yang diajukan bawahan atau manajer dengan jumlah estimasi terbaik.
Budgetary slack dapat dilakukan dengan merendahkan jumlah pendapatan atau melebih-lebihkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan. Dengan begitu, target akan lebih mudah dicapai.
Budgetary slack sering dipandang negatif karena umumnya diterapkan agar bawahan atau manajer bisa memperoleh keuntungan-keuntungan tertentu. Misalnya, untuk membuat target lebih mudah dicapai sehingga ia terlihat memiliki kinerja lebih baik di mata atasan atau pimpinan.
ADVERTISEMENT
Namun, budgetary slack juga kerap dilakukan demi kepentingan perusahaan, misalnya untuk mengatasi ketidakpastian dalam memprediksi masa yang akan datang. Atau bisa juga untuk membuat anggaran lebih fleksibel mengingat pengalokasian sumber daya dilakukan berdasarkan proyeksi anggaran biaya.

Cara Mencegah Budgetary Slack

Ilustrasi menyusun anggaran perusahaan. Foto: Pixabay
Mengutip laman Investopedia, budgetary slack yang dilakukan dari tahun ke tahun dapat menyebabkan perusahaan tidak mengalami peningkatan pendapatan secara signifikan. Jika pihak manajemen sengaja menciptakan target yang bukan sebenarnya, itu tidak akan membuat bisnis maju di pasar yang kompetitif.
Memperkecil angka pendapatan lewat budgetary slack juga bisa membuat investor ragu terhadap kinerja dan kesehatan perusahaan. Investor mungkin akan berpikir bahwa perusahaan tidak mampu mengatasi kesulitan-kesulitan tak terduga.
ADVERTISEMENT
Karena itu, budgetary slack adalah hal yang sebaiknya dihindari. Dirangkum dari Indeed, berikut cara mencegah budgetary slack yang bisa dilakukan:

1. Menugaskan Sedikit Manajer untuk Menyusun Anggaran

Salah satu cara mencegah budgetary slack adalah menugaskan sekelompok kecil manajer senior untuk menyusun anggaran. Mereka lebih berpengalaman dalam mengambil keputusan terbaik untuk perusahaan tanpa mementingkan keuntungan pribadi.
Membuat tim anggaran yang lebih kecil juga dapat membatasi pengaruh atau perspektif persaingan. Dengan kata lain, tim hanya mempertimbangkan data dan tujuan yang paling relevan demi kepentingan perusahaan.

2. Memisahkan Anggaran dengan Kinerja

Jika kompensasi finansial karyawan tidak berhubungan dengan pemenuhan target anggaran, mereka mungkin merasa kurang termotivasi untuk melakukan budgetary slack demi membuat anggaran lebih mudah dicapai.
Sebagai gantinya, perusahaan dapat memberikan kompensasi lain yang tidak berkaitan dengan hal tersebut. Misalnya, memberi penghargaan kepada karyawan yang telah lama bekerja di perusahaan atau menetapkan kebijakan baru yang lebih menguntungkan bagi karyawan.
ADVERTISEMENT

3. Sediakan Sumber Daya yang Cukup

Sumber daya yang cukup dan memadai membuat estimasi anggaran yang disusun lebih berkualitas. Sebagai contoh, perusahaan dapat mengadakan pelatihan tambahan untuk memotivasi karyawan agar berkomitmen penuh dalam pembuatan anggaran yang realistis.
(ADS)