Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Pengertian, Karakteristik, dan Tokoh Sociopreneur di Indonesia
15 November 2021 9:59 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sociopreneur adalah gabungan dari dua kata, yakni socio dan preneur yang berarti kewirausahaan sosial.
ADVERTISEMENT
Jika melihat dari gabungan dua kata tersebut, sociopreneur atau kewirausahaan sosial dapat diartikan sebagai seseorang atau individu yang membangun usaha maupun bisnis untuk mendapatkan keuntungan, namun tetap memasukkan unsur sosial di dalamnya.
Lebih lanjut, terciptanya sociopreneur pada dasarnya berangkat dari adanya kondisi wilayah dan masyarakat yang terjepit dalam pemenuhan kebutuhan dan meningkatnya tantangan global.
Oleh karena itu, biasanya seseorang yang memutuskan dirinya menjadi sociopreneur adalah anak muda yang memiliki banyak ide kreatif dan keresahaannya terhadap kondisi sosial di lingkungan sekitar.
Seorang sociopreneur juga menilai kesuksesannya bukan dari sebanyak apa keuntungan yang didapatkannya, melainkan melihat dari seberapa besar dampak positif yang diberikan dari usahanya tersebut.
Ingin mengetahui lebih dalam apa itu socioprenuer? Simak penjelasannya di bawah ini, seperti yang dikutip dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
Karakteristik Sociopreneur
Menjadi seorang sociopreneur bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani, diperlukan beberapa karakteristik yang sesuai dengan pekerjaan tersebut.
Berikut beberapa karakteristik seorang sociopreneur yang dikutip dari jurnal Karakteristik Seorang Wirausahawan Sosial yang Sukses karya Winda Senja, dkk.
1. Memiliki misi dan kepedulian sosial yang kuat
Kepedulian sosial merupakan salah satu karakteristik yang dibutuhkan oleh seorang sociopreneur. Ini karena pada dasarnya usaha yang dibangun merupakan keresahan dari lingkungan sosial di sekitarnya.
Selain itu, kepedulian terhadap masalah yang ada di masyarakat bisa membuat seorang sociopreneur bisa memiliki misi yang berbeda dengan wirausaha lainnya.
2. Memiliki passion yang sejalan dengan misi usaha sosial
Komitmen, dedikasi, dan juga passion merupakan hal yang berpengaruh untuk seorang sociopreneur. Ketiga hal ini yang nantinya membantu seseorang untuk bisa membangun suatu usaha yang bisa berdampak untuk lingkungan sosialnya.
ADVERTISEMENT
Tidak heran jika sociopreneur harus bisa mengorbankan waktu, tenaga dan seringkali pekerjaan serta mimpi-mimpi yang lainnya.
3. Siap bekerja membangun usaha sosial dengan keterbatasan
Seringkali usaha sosial mengalami masalah terutama di masa awal pendiriannya. Salah satu hal yang sering terjadi adalah investor yang menolak rencana usaha sosial hingga mitra potensial atau mengalami masalah legal yang membuat usaha sosial seakan ditimpa masalah bertubi-tubi.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa membangun usaha sosial seringkali terhambat karena keuangan yang tidak mencukupi. Terlebih seorang sociopreneur tidak hanya mementingkan keuntungan, namun juga dampak positif untuk sekitarnya.
4. Kreatif dalam memecahkan masalah
Sebagai seorang sociopreneur, tentunya masalah rumit sekalipun bisa menjadi salah satu hal yang perlu diselesaikan dengan pikiran yang kreatif.
ADVERTISEMENT
Terlebih, sumber daya yang dimiliki terbatas yang membuat ruang gerak sociopreneur untuk menyelesaikan masalah tersebut tidak banyak. Di sinilah socioprenuer dituntut untuk terus memberikan ide dan inovasinya yang baru.
Tokoh Sociopreneur di Indonesia
Setelah mengetahui karakteristik dari sociopreneur, berikut beberapa tokoh sociopreneur di Indonesia yang berhasil membangun usahanya dan memberikan dampak positif untuk lingkungan sekitar.
Simak penjelasannya di bawah ini, seperti yang dikutip dari jurnal Kewirausahaan: 5 Tokoh Sociopreneur dan 5 Tokoh Technopreneur karya Ilham Triansyah.
1. Agis Nur Aulia
Agis Nur Aulia merupakan pencetus dari usaha Jawara Banten Farm. Agis merupakan mahasiswa cumlaude yang lulus dari Universitas Gajah Mada, ia memiliki tekad untuk memajukan dan mewujudkan swasembada pangan.
ADVERTISEMENT
Maka itu, ia merintis usaha tersebut dan kini sudah ada sekitar 500 petani yang belajar di Jawara Banten Farm.
2. Dea Valencia
Dea Valencia merupakan perempuan yang lulus dari Universitas Multimedia Nusantara dan membangun usaha Butik Kultur. Usaha Dea sendiri tidak hanya mampu membawa batik ke kancah internasional saja melainkan juga mempekerjakan banyak difabel .
3. Gamal Albinsaid
Gamal Albinsaid merupakan seorang dokter yang melihat langsung seorang anak bernama Khaerunissa tidak bisa pergi berobat dan menghembuskan nafas terakhirnya di gerobak sampah sang ayah.
Berangkat dari masalah tersebut, Gamal merintis sebuah usaha bernama Klinik Asuransi Sampah. Adanya usaha ini diharap menjadi wadah untuk masyarakat kurang mampu memperoleh fasilitas kesehatan menggunakan sampah.
(JA)
ADVERTISEMENT