Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Limbah Cair, Jenis, Karakteristik, dan Sistem Pengolahannya
21 November 2023 15:18 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Limbah sendiri tidak memiliki nilai ekonomi dan daya guna. Bahkan limbah bisa sangat membahayakan jika sudah mencemari lingkungan sekitar.
Simak penjelasan selengkapnya mengenai limbah cair di bawah ini.
Pengertian Limbah Cair
Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali No. 16 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup, limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair.
Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan/atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan.
Pada umumnya, air limbah atau limbah cair memiliki kuantitas yang lebih besar dibandingkan limbah jenis lainnya dan memiliki tipikal kandungan polutan yang lebih beragam, antara lain; minyak, alkohol, fenol, pewarna sintetis, dan logam berat.
ADVERTISEMENT
Faktor yang Mempengaruhi Limbah Cair
Adapun faktor yang mempengaruhi dari adanya limbah cair yaitu sebagai berikut.
1. Sumber dan jenis pencemar dalam limbah cair
Berdasarkan sumbernya pencemar limbah cair dapat di bedakan menjadi sumber pencemar fisik, sumber pencemar kimia organik dan anorganik, sumber pencemar mikrobiologi
a. Sumber dan jenis pencemar fisik
Adapun sumber dan jenis pencemar fisik yang menjadi pencemar pada limbah cair meliputi suhu, nilai pH, warna, bau dan total padatan tersuspensi.
b. Sumber dan jenis pencemar kimia organik dan anorganik
Adapun sumber dan jenis pencemar kimia yang menjadi pencemar pada limbah cair seperti karbohidrat, protein, lemak, minyak, pelumas, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Oragnic Carbon (TOC), TOD, alkalinitas.
Sedangkan pencemar senyawa anorganik pada limbah cair seperti adanya logam berta, N, P, khlorida, sulfur, hidrogen sulfit, dan gas terlarut dalam limbah cair.
ADVERTISEMENT
Pada limbah cair hasil olahan industri jika nilai BOD tinggi atau melebihi ambang batas maka terdapat kelebihan adanya senyawa 8 organik pada limbah cair dengan konsentrasi oksigen (dissoled oxygen) terlarut dalam air bebas pencemar atau tidak terkontaminasi sebesar 7,59 mg/L.
c. Sumber dan jenis pencemar mikrobiologi
Adapun sumber dan jenis pencemar mikrobiologi yang menyebabkan limbah cair sebagai pencemar seperti mikroba patogen yaitu typhuscholera dysentri, poliovirus, virus hepatitis B, salmonella typhi, cacing parasit, bakteri, algae, protozoa, virus, dan coliform.
2. Komponen air limbah
Menurut Siregar dalam buku Instalasi Pengolahan Air Limbah (2005), komponen air limbah yang berasal dari senyawa kimia dapat dikalsifikasikan dalam tiga kelompok yang terdiri atas senyawa-senyawa organik alam maupun senyawa-senyawa organik sintetis, bahan-bahan organik, dan gas.
ADVERTISEMENT
Komponen dasar senyawa organik adalah karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, dan sulfur.
Adapun tiga kelompok utama pada senyawa organik meliputi protein yang merupakan bahan dasar dari sel-sel binatang sekitar 40 – 60%, karbohidrat yang merupakan bahan penyusun utama dalam sel tumbuhan, lipida merupakan bahan yang tidak terlarut dalam air.
Sebagian besar di antaranya ditemui dalam air alam dan keberadaannya harus diperhatikan karena akan membahayakan dan bersifat racun.
Oleh karena itu keberadaan senyawa organik juga dapat menyebabkan menurunkan kandungan oksigen, serta menyebabkan terbentuknya substansi-substansi beracun.
Baca Juga: 3 Contoh Limbah Keras Organik dan Anorganik
Jenis-jenis Limbah Cair
Berikut beberapa jenis limbah cair yang sering ditemukan dalma kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
1. Limbah Cair Domestik
Limbah cair domestik (domestic wastewater) adalah limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan dan perkantoran.
Contohnya adalah air sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.
2. Limbah Cair Industri
Limbah cair industri (industrial wastewater) adalah limbah cair hasil buangan industri. Contohnya adalah sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil, air dari industri pengolahan makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.
3. Rembesan dan Luapan
Rembesan dan luapan (infiltration and inflow) adalah limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan.
Air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang pecah, rusak, atau bocor sedangkan luapan dapat melalui bagian saluran yang membuka atau yang terhubung ke permukaan.
ADVERTISEMENT
Contohnya adalah air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), bangunan perdagangan dan industri , serta pertanian atau perkebunan.
4. Air Hujan
Air hujan (storm water) adalah limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan di permukaan tanah dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut limbah cair.
Karakteristik Limbah Cair
Berikut karakteristik limbah cair dari segi fisik dan biologi.
1. Karakteristik limbah cair secara fisik
Karakter air limbah secara fisik dapat dilihat melalui suhu, bau, warna dan padat yang tersuspensi.
Suhu merupakan parameter yang penting dalam pengoperasian unit pengolahan limbah dengan skala suhu yang digunakan oC dan oF karena berpengaruh terhadap proses biologi dan fisik.
Pada karakter fisik secara bau merupakan parameter yang subjektif dengan tergantungnya pada sensitivitas indera penciuman seseorang kehadiran bau dapat menunjukkan adanya komponen-komponen lain di dalam air.
ADVERTISEMENT
Karakter limbah cair melalui warna disebabkan dari adanya materi-materi dissolved, suspended, dan senyawa-senyawa koloidal, yang dapat dilihat dari spektrum warna.
Dengan padatan dapat diklasifikasikan menjadi floating, sttleable, suspended atau dissolved.
2. Karakter limbah cair secara kimia
Karakter limbah cair secara kimia dapat dilihat dari senyawa organik dan anorganik yang ada pada limbah cair tersebut. Senyawa organik adalah karbon yang dikombinasikan dengan satu atau lebih dari elemen elemen unsur lainnya seperti O, N, P, H.
Sedangkan senyawa anorganik terdiri atas semua kombinasi elemen yang bukan tersusun dari karbon organik.
3. Karakter limbah cair secara biologi
Keberadaan bakteri pada limbah cair merupakan kunci efisiensi dalam proses biologis. Microorganisme ditemukan dalam jenis yang sangat bervariasi hampir semua dalam bentuk air limbah dengan konsestrasi 105-108 organisme/ml.
ADVERTISEMENT
4. Karakteristik air limbah yang biasanya diukur
Air limbah merupakan sisa dari kegiatan industri yang sudah tidak terpakai, dengan dilakukannya pengukuran dapat mengetahui tingkat pencemar dari limbah cair.
Pada air limbah dilakukan pengukuran suhu, pH, alkalinitas, padatan-padatan, kebutuhan oksigen pada limbah cair, nitrogen, dan fosfor.
Pada air limbah dilakukan juga pengukuran nilai pH umtuk mengetahui tingkat keasaman pada air limbah. Dengan skala berkisar antara 1-14; kondisi asam dengan kisaran nilai pH 1-7, kondisi basa dengan kisaran nilai pH 7-14, dan kondisi netra dengan nilai pH 7.
Sistem Pengolahan Limbah Cair
Limbah cair baik berasal dari industri maupun domestik harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan akuatik.
Proses pengolahan limbah memiliki banyak cara dan metode, dan secara umum pengolahan limbah terdiri dari proses fisika, kimia, dan biologi.
ADVERTISEMENT
Namun dalam aplikasinya ketiga proses tersebut dapat terintegrasi dalam satu unit pengolahan limbah.
1. Pengolahan Limbah Cair secara Fisika
Pengolahan ini dilakukan pada limbah cair dengan kandungan bahan limbah yang dapat dipisahkan secara mekanis langsung tanpa penambahan bahan kimia atau melalui penghancuran secara biologis.
Pengolahan limbah cair secara fisika yang umum dilakukan meliputi:
Atau dengan cara sebagai berikut:
2. Pengolahan Limbah Cair secara Kimia
Pengolahan ini merupakan proses pengolahan limbah di mana penguraian atau pemisahan bahan yang tidak diinginkan berlangsung dengan adanya mekanisme reaksi kimia (penambahan bahan kimia ke dalam proses).
Pengolahan limbah cair secara kimia meliputi:
ADVERTISEMENT
3. Pengolahan Limbah Cair secara Biologis
Pengolahan ini merupakan sistem pengolahan yang didasarkan pada aktivitas mikroorganisme dalam kondisi aerobik atau anaerobik ataupun penggunaan organisme air untuk mengabsorbsi senyawa kimia dalam limbah cair.
Pengolahan limbah cair secara biologis pada prinsipnya dibedakan menjadi:
(DEL)