Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Limbah, Jenis, Dampak, dan Cara Mengelolanya
23 November 2023 11:49 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Limbah sendiri sudah menjadi problema yang lama dihadapi masyarakat, karena dapat mengganggu kesehatan, kebersihan, keindahan dan kenyamanan.
Sebenarnya, limbah tak akan menjadi masalah seandainya dikelola dengan baik. Oleh karena itu, simak artikel di bawah ini yang menjelaskan tentang limbah dan cara mengelolanya.
Pengertian Limbah
Dalam Keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang prosedur impor limbah, dijelaskan bahwa pengertian limbah adalah barang atau bahan sisa dan bekas dari kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah.
Sementara berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa limbah adalah bahan atau barang sisa dari kegiatan manusia maupun industri yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai ekonomi lagi.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis Limbah
Berdasarkan wujud limbah yang dihasilkan, limbah terbagi 3 jenis, berikut penjelasannya.
1. Limbah padat
Limbah padat adalah limbah yang memiliki wujud padat yang bersifat kering dan tidak dapat berpindah kecuali dipindahkan. Limbah padat ini biasanya berasal dari makanan sisa , sayuran, potongan kayu, ampas hasil industri, dan lain-lain.
2. Limbah cair
Limbah cair adalah limbah yang memiliki wujud cair. Limbah cair ini selalu larut dalam air dan selalu berpindah (kecuali ditempatkan pada wadah/bak).
Contoh dari limbah cair ini adalah air bekas cuci pakaian dan piring, limbah cair dari industri, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
3. Limbah gas
Limbah gas adalah limbah yang berwujud gas. Limbah gas bisa dilihat dalam bentuk asap dan selalu bergerak sehingga penyebarannya luas.
Contoh dari limbah gas adalah gas buangan kendaraan bermotor, buangan gas dari hasil industri.
Dampak Limbah dalam Kehidupan
Dampak yang terkait dengan limbah sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh zat atau bahan kimia yang terdapat dalam limbah dan cara pengelolaannya.
Meskipun tidak ada data yang secara langsung menghubungkan tren limbah dengan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, pengelolaan limbah dapat mengakibatkan limbah dan bahan kimia di dalamnya memasuki lingkungan.
Berikut penjelasan mengenai dampak limbah dalam kehidupan menurut situs resmi EPA (United States Environmental Protection Agency).
1. Limbah Berbahaya
Limbah berbahaya, menurut definisinya, berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, itulah sebabnya limbah ini diatur dengan sangat ketat.
ADVERTISEMENT
Limbah berbahaya secara spesifik terdaftar sebagai hal yang berbahaya oleh EPA, atau menunjukkan satu atau lebih karakteristik berikut: mudah terbakar, korosif, reaktif, atau toksisitas.
Pengelolaan limbah berbahaya yang salah dapat mencemari tanah, udara, dan air serta memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan kondisi lingkungan.
2. Limbah Kimia
Limbah kimia, seperti yang dilaporkan ke Toxics Release Inventory (TRI) EPA, mungkin termasuk atau tidak termasuk limbah berbahaya RCRA, namun merupakan bahan kimia beracun.
Pelaporan TRI didasarkan pada cara bahan kimia digunakan dan bukan pada karakteristik limbah yang dihasilkan.
Meskipun jumlah bahan kimia TRI yang dilepaskan ke udara, air, atau tanah tidak menunjukkan risiko kesehatannya, informasi tersebut dapat digunakan sebagai titik awal untuk mengevaluasi potensi paparan bahan kimia TRI pada manusia dan apakah pelepasannya dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
3. Tempat Pembuangan Sampah
Tempat pembuangan sampah padat kota merupakan sumber emisi metana terbesar ketiga yang dihasilkan aktivitas manusia di AS dan menyumbang 15,5% dari emisi ini pada tahun 2021.
Metana adalah salah satu dari beberapa gas non-CO2 yang berkontribusi terhadap perubahan iklim global.
Gas metana dilepaskan saat sampah terurai, dan emisi merupakan fungsi dari jumlah total dan susunan sampah serta lokasi, desain, dan praktik fasilitas pengelolaan.
Cara Mengelola Limbah
Kita telah memahami dampak limbah yang ternyata buruk dalam kehidupan. Oleh karena itu, limbah harus dikelola dengan cara yang benar.
Mengutip Modul PJJ Prakarya Kerajinan kelas VIII semester gasal terbitan Direktorat SMP tahun 2020, 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai saat ini masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani limbah. Penerapan prinsip 3R dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Selain prinsip ataupun konsep pengelolaan limbah 3R, saat ini dikenal pula 5R (Reduce-Reuse-Recycle-Recovery-Disposal). Prinsip-prinsip 3R atau 5R tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Mengurangi (Reduce)
Mengurangi produksi limbah dari awal; contoh membawa sendiri kantung belanja, menggunakan produk yang bisa digunakan berulang kali.
2. Menggunakan kembali (Reuse)
Menggunakan kembali material yang bisa dan aman untuk digunakan kembali, salah satunya dengan cara membuat kerajinan tangan atau proses upcycle.
3. Mendaur ulang (Recycle)
Mendaur ulang limbah dengan cara meleburkan, mencacah, melelehkan untuk dibentuk kembali menjadi produk baru yang dapat digunakan lagi, tetapi pada umumnya mengalami penurunan kualitas.
4. Pemulihan (Recovery)
Saat tidak bisa didaur ulang, maka cari jalan untuk menghasilkan energi atau material baru dengan memproses sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang tersebut (residu).
ADVERTISEMENT
5. Pembuangan (Disposal)
Limbah produk sisa dari proses recovery yang umumnya berupa abu atau material sisa lainnya dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk diolah dan diproses agar tidak merusak lingkungan.
Itulah cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi limbah. Penting dicatat bahwa data dari United Nations Environment Programme (UNEP) mengatakan, setiap menit setara dengan satu truk sampah plastik dibuang ke laut kita. Jadi, yuk berkesadaran dalam menangani limbah!
(DEL)