news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengertian Mineral Anorganik & Organik, Contoh, dan Manfaatnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
29 Desember 2021 13:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengertian dari mineral anorganik dan organik. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Pengertian dari mineral anorganik dan organik. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Mineral anorganik adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh manusia. Jika masuk ke dalam tubuh, mineral ini bisa merusak organ tubuh, seperti ginjal, hati, dan lain sebagainya. Padahal, kedua organ tubuh ini memiliki peran menjadi filter utama tubuh.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Fat-loss Not Weight-loss for Diabetes yang disusun oleh dr. Phaidon L. Toruan, MM, penumpukan dan endapan yang disebabkan mineral anorganik dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Misalnya, seperti batu ginjal, batu empedu, pengerasan arteri, hingga diabetes. Tidak hanya itu, endapan tersebut yang juga berpengaruh pada persendian hingga dapat menyebabkan arthritis.
Meski tidak bermanfaat untuk manusia, mineral anorganik juga memiliki manfaat penting bagi tumbuhan. Pasalnya, tumbuhan merupakan organisme yang mampu mengubah mineral anorganik menjadi organik melalui fotosintesis.
Lebih lanjut, memang manusia membutuhkan mineral di dalam tubuh. Tidak selalu berasal dari minuman, mineral pun juga bisa didapatkan melalui makanan, seperti sayur-sayuran, buah, dan lain sebagainya.
Sayuran menjadi sumber dari mineral organik. Foto: Unsplash
Ada pun jenis mineral lainnya yang disebut dengan mineral organik. Sebaliknya, mineral organik sendiri memiliki fungsi yang dibutuhkan oleh tubuh.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Deteksi Pencemaran Air Minum karya Ir. Setijo Pitojo & Drs. Eling Purwantojoyo, M.Si, mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dapat didapatkan dari makanan yang dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari.
Jika dipelajari kembali, setiap makanan memiliki kandungan mineral yang berbeda-beda, contohnya:

Contoh Mineral Anorganik dan Organik

Untuk lebih jelas apa saja perbedaan dari mineral organik dan anorganik, berikut adalah contoh mineral anorganik dan organik yang dikutip dari buku Tentang Air karya Dr. Norman W. Walker.
Mineral anorganik tidak baik untuk manusia, tapi memiliki manfaat bagi tumbuhan. Berikut adalah contoh mineral anorganik, yakni timbal hitam (Pb), iron oxide (besi teroksidasi), merkuri, arsenik, hingga bahan kimia lainnya yang berasal dari resapan tanah.
ADVERTISEMENT
Meski contoh dari mineral anorganik tidak baik untuk manusia, tumbuhan dapat mengubah mineral anorganik menjadi organik melalui fotosintesis.
Contoh kandungan mineral organik, yakni mineral kalsium, mineral natrium, mineral zink, mineral magnesium, mineral fosfor, hingga mineral besi.
Biasanya, mineral organik didapatkan dari sayur-sayuran, buah, daging, telur, dan lain sebagainya. Dibandingkan mineral anorganik, mineral organik memiliki manfaat yag baik untuk manusia.
Berikut adalah manfaat dari mineral yang baik untuk tubuh, seperti dikutip dari jurnal Mineral yang disusun Universitas Negeri Yogyakarta, yakni:
(JA)