Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Paragraf, Jenis-Jenis, dan Syarat-Syarat Pembentukannya
22 Juli 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pengertian paragraf secara umum adalah kumpulan dari beberapa kalimat. Paragraf merupakan salah satu materi dalam pelajaran Bahasa Indonesia yang perlu dipahami.
ADVERTISEMENT
Paragraf dapat membantu mengatur pemikiran, membimbing, dan memberikan informasi pada pembaca. Setiap paragraf umumnya terdapat satu ide pokok.
Simak penjelasan lengkap tentang pengertian paragraf dan informasi lainnya dalam uraian berikut ini.
Pengertian Paragraf
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian paragraf adalah bagian bab dalam sebuah karangan atau artikel umumnya mengandung sebuah ide pokok dengan penulisan dimulai dari garis baru.
Berdasarkan buku Pengembangan Keterampilan Menulis Paragraf oleh Munirah, paragraf juga disebut dengan alinea. Kalimat-kalimat dalam paragraf umumnya saling berhubungan.
Sementara itu, secara istilah, paragraf diambil dari bahasa Yunani yakni para yang berarti sebelum dan grafein yang berarti menulis.
Jadi, berdasarkan artikel ilmiah berjudul Penerapan Pengembangan Paragraf Bahasa Indonesia dalam Pendidikan Pembelajaran Mahasiswa oleh Edi Syahputra, dkk., paragraf adalah satuan dari bahasa yang tersusun dari dua buah kalimat atau lebih di mana kalimat-kalimat tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh baik secara semantik atau sintaksis.
ADVERTISEMENT
Menurut pendapat beberapa ahli, berikut ini pengertian dari paragraf:
1. Arifin (2006)
Paragraf menurut Arifin adalah gagasan atau topik yang dibicarakan melalui seperangkat kalimat dengan mempertimbangkan kepaduan pikiran, sehingga antarkalimat memiliki keterkaitan gagasan.
2. Akhaidah (1999)
Paragraf menurut Akhaidah adalah inti penuangan pokok pikiran yang diutarakan melalui deret kalimat berisi gagasan pokok dan pendukung.
3. Palupi (2010)
Pengertian paragraf menurut Palupi tak jauh berbeda dengan yang lainnya. Paragraf adalah rangkaian kalimat yang menjelaskan satu ide pokok.
4. Tarigan (2009)
Pengertian paragraf menurut Tarigan adalah sederet kalimat yang tersusun secara logis-sistematis. Paragraf juga berarti satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.
Baca Juga: 6 Contoh Cerita Liburan di Rumah 5 Paragraf
Jenis-Jenis Paragraf
Jenis-jenis paragraf dibagi berdasarkan letak kalimat topiknya. Merangkum Paragraf Bahasa Indonesia Materi Penyuluhan Bahasa Indonesia oleh Oldrie Ch. Sorey, S.Pd., M.Pd., berikut ini uraiannya:
ADVERTISEMENT
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat pokoknya berada di awal paragraf. Pada kalimat pertama berisi hal-hal umum, kemudian diikuti hal-hal khusus di kalimat kedua hingga akhir. Seperti contoh paragraf berikut:
2. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di akhir paragraf. Pada kalimat pertama hingga menuju akhir berisi hal-hal khusus, kemudian diikuti hal-hal umum di bagian akhir. Berikut contoh paragraf induktif:
ADVERTISEMENT
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran atau paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat pokoknya berada di awal dan akhir. Umumnya, di bagian akhir berisi penekanan, misalnya menggunakan kata: kesimpulannya, jadi, sekali lagi, maka dari itu, dan lainnya. Berikut contohnya:
4. Paragraf Naratif
Paragraf naratif adalah paragraf yang berisi kalimat-kalimat yang terintegrasi secara baik dan menggambarkan pokok pikiran. Setiap kalimat dalam jenis paragraf ini sama-sama penting hingga sulit ditentukan kalimat utamanya. Berikut contohnya:
ADVERTISEMENT
Syarat-Syarat Pembentukan Paragraf
Ada beberapa syarat pembentukan paragraf yang baik. Disadur dari Paragraf Bahasa Indonesia Materi Penyuluhan Bahasa Indonesia oleh Oldrie Ch. Sorey, S.Pd., M.Pd., berikut rinciannya:
1. Kesatuan
Paragraf yang baik harus memiliki satu gagasan utama. Kemudian, diikuti gagasan tambahan atau kalimat penjelas, tetapi gagasan tersebut harus terfokus pada gagasan utama. Apabila prinsip tersebut terpenuhi, sebuah paragraf telah memenuhi syarat kesatuan.
2. Kepaduan
Paragraf dikatakan baik apabila gagasan utamanya tunggal serta kalimat-kalimat di dalamnya terjalin secara logis dan gramatikal. Sehingga, kalimat di dalam paragraf akan terpadu dan berkaitan satu sama lain.
3. Ketuntasan
Kemudian, paragraf yang baik adalah paragraf yang tuntas. Artinya, pada sebuah paragraf telah tercakup semua yang dibutuhkan untuk mendukung gagasan utama.
ADVERTISEMENT
4. Keruntutan
Paragraf harus mengikuti prinsip keruntutan, yakni informasi dijelaskan secara urut, tak melompat-lompat. Sehingga, pembaca mudah memahami isi paragraf tersebut.
5. Konsistensi Sudut Pandang
Sudut pandang adalah suatu teknik yang digunakan penulis dalam menjabarkan isi tulisannya. Agar sebuah paragraf dapat dipahami dengan baik, penulis harus konsisten dalam menggunakan sudut pandang tersebut.
Ada tiga macam sudut pandang, yakni sudut pandang orang pertama yakni tokoh dalam cerita (misalnya, aku, saya), sudut pandang orang ketiga yakni menampilkan tokoh lain sebagai orang ketiga (misalnya, ia, dia, atau nama orang), dan orang ketiga serba tahu, yakni pengarang itu sendiri.
(NSF)