Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Pembelajaran Asinkron dan Perbedaannya dengan Pembelajaran Sinkron
5 Agustus 2023 9:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembelajaran asinkron adalah salah satu bentuk digitalisasi pendidikan dalam proses pembelajaran. Metode belajar ini cukup efektif diterapkan pada kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang jadi andalan saat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sama seperti model pembelajaran daring lainnya, pembelajaran asinkron juga dilaksanakan tanpa kelas tatap muka dan menjadikan internet sebagai media utama untuk mengakses informasi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran asinkron bisa diterapkan mulai dari jenjang sekolah dasar, menengah, hingga pendidikan tinggi. Namun, model pembelajaran ini umumnya difokuskan untuk SMP, SMA/SMK, dan perkuliahan. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan pembelajaran asinkron?
Pengertian Pembelajaran Asinkron
Asynchronous learning atau pembelajaran asinkron adalah pembelajaran yang tidak melibatkan siswa dalam waktu dan tempat yang sama secara bersamaan. Artinya, setiap siswa dapat mengakses materi pembelajaran dan tugas secara mandiri.
Mengutip buku Pendidikan Global Berbasis Teknologi Digital di Era Milenial oleh Inge Kurnia Mardia Lestyaningrum dkk., dalam model pembelajaran sinkron, guru dapat menyampaikan materi pada waktu yang berbeda kepada siswa, dan siswa dapat menyelesaikan tugas sesuai jadwal yang disepakati bersama.
ADVERTISEMENT
Aktivitas yang dapat dilakukan pada pembelajaran asinkron antara lain komunikasi menggunakan email, memberi tugas lewat WhatsApp, berdiskusi di forum diskusi, dan membaca artikel, baik dari jurnal maupun dari literatur lain.
Pembelajaran asinkron cocok bagi siswa yang senang mendalami materi pelajaran secara mandiri. Mereka dapat mengikuti kurikulum tanpa harus khawatir soal masalah penjadwalan.
Kelebihan Pembelajaran Asinkron
Pembelajaran asinkron memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan menarik dalam berbagai konteks pendidikan. Berikut di antaranya:
1. Lingkungan Belajar Lebih Nyaman
Mengutip jurnal Implementasi Metode Pembelajaran Asinkron pada Pembelajaran Daring Selama Pandemi COVID-19 di MI Istiqomah Sambas Purbalingga tulisan Anninsa Auwla Rahma, salah satu kelebihan pembelajaran asinkron adalah memungkinkan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan sesuai keinginan.
ADVERTISEMENT
Siswa dapat belajar di rumah ataupun lingkungan yang mereka sukai. Bagi mereka yang merasa canggung atau tidak nyaman berinteraksi dengan teman sekelas, pembelajaran asinkron membantu menghindari ketidaknyamanan itu. Dengan begitu, siswa akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diberikan.
2. Fleksibilitas Waktu
Siswa dapat mengatur waktu belajar mereka sendiri sesuai jadwal yang diinginkan. Siswa juga memiliki waktu lebih untuk mempelajari maupun mengulang materi pembelajaran di mana pun dan kapan pun.
3. Hemat Biaya dan Waktu
Pembelajaran asinkron memungkinkan siswa untuk belajar dari jarak jauh tanpa harus bertatap muka dengan guru maupun peserta didik lainnya. Secara biaya, model pembelajaran itu lebih hemat karena siswa tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya transportasi dari rumah ke sekolah.
4. Pembelajaran Mandiri
Siswa diarahkan untuk mengambil inisiatif dalam kegiatan belajar mereka sendiri. Ini dapat membantu mengembangkan keterampilan mandiri, manajemen waktu, dan tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Perbedaan Pembelajaran Asinkron dan Sinkron
Selain pembelajaran asinkron, ada pula pembelajaran sinkron atau synchronous learning. Berbeda dengan pembelajaran asinkron, model pembelajaran ini menekankan pada interaksi dua arah antara peserta didik dan guru yang bersifat real time.
Dengan kata lain, pembelajaran asinkron berlangsung pada waktu yang sama tetapi kegiatannya tetap dilakukan secara online. Proses pembelajaran ini biasanya dilaksanakan melalui aplikasi media daring yang menghubungkan guru dan siswa pada waktu yang telah disepakati bersama. Misalnya lewat Google Meet, Zoom, Cisco Webex, dan sebagainya.
Adanya interaksi dua arah memungkinkan adanya diskusi langsung antara siswa dengan guru maupun dengan sesama siswa lainnya. Siswa dapat langsung mengajukan pertanyaan dan terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
ADVERTISEMENT
(ADS)