Pengertian Unsur Intrinsik dalam Karya Sastra Bahasa Indonesia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
27 September 2021 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengertian unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Pengertian unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah karya sastra, khususnya karya fiksi seperti cerpen dan novel, ada unsur-unsur yang terdapat di dalamnya, salah satunya unsur intrinsik.
ADVERTISEMENT
Pengertian unsur intrinsik adalah unsur yang dapat membangun dan terkandung di dalam sebuah karya sastra. Dirangkum dari buku Bahasa Indonesia untuk SMK/SMA karya Rahmat Saleh, yang termasuk di dalam unsur intrinsik adalah sebagai berikut.

Tema

Tema merupakan hal pokok permasalahan dari suatu cerita ataupun dasar cerita. Dengan sifatnya yang tersembunyi, tema muncul secara tersirat dan baru dapat dipahami setelah membaca secara keseluruhan.
Menurut Yustinah dalam buku Bahasa Indonesia, pengertian unsur instrinsik tema merupakan ide dasar cerita yang kemudian dapat dibangun oleh unsur-unsur pendukung lainnya, sehingga tema memiliki kedudukan yang penting dalam suatu cerita.
Ilustrasi tema sosial politik dalam sebuah unsur intrinsik. Foto: Unsplash
Dalam cerita fiksi, tema dapat diklasifikasikan ke dalam lima jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT

Latar (Setting)

Latar atau setting merupakan tempat, waktu, dan keterangan yang mewadahi berbagai peristiwa dalam sebuah cerita. Fungsi latar ini adalah untuk memperkuat dan mempertegas keyakinan pembaca dalam mengikuti alur cerita.
Latar dalam sebuah cerita dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
Latar dalam unsur intrinsik dibagi menjadi tiga, yaitu latar waktu, tempat, dan sosial. Foto: Unsplash

Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan posisi penulis dalam membawakan cerita. Dilansir pada buku Be Smart Bahasa Indonesia yang dikarang oleh Ismail Kusmayadi, dkk, ada empat jenis sudut pandang yang ditempatkan penulis, yaitu:
ADVERTISEMENT

Alur

Alur dapat disebut juga sebagai plot, yang memiliki arti sebagai pola pengembangan cerita yang terbentuk berdasarkan hubungan sebab dan akibat.
Secara umum, alur cerita terbagi ke dalam lima tahapan, yakni tahap pengenalan cerita, timbulnya konflik, konflik memuncak, klimaks, dan diakhiri pemecahan masalah. Adapun dalam cerita, alur terdiri dari alur maju atau alur mundur.
Ilustrasi tokoh dan penokohan dalam unsur intrinsik karya sastra. Foto: Unsplash

Tokoh dan Penokohan

Istilah tokoh dalam suatu cerita menunjuk pada pelaku cerita. Sedangkan, penokohan dilihat dari bagaimana pengarang menggambarkan sosok karakter dalam cerita tersebut.
ADVERTISEMENT
Ditinjau dari segi keterlibatannya, tokoh dalam sebuah cerita dapat dibedakan menjadi:

Amanat

Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ada dalam cerita. Pesan disampaikan baik secara eksplisit maupun implisit, sehingga untuk menemukan suatu amanat dalam sebuah cerita harus membaca secara keseluruhan hingga tamat.
(HDP)