Konten dari Pengguna

Penyebab Kematian Nikola Tesla, Ilmuwan Fisika yang Meninggal Secara Tragis

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
6 Oktober 2023 10:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nikola Tesla. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nikola Tesla. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nikola Tesla merupakan salah satu ilmuwan fisika paling berpengaruh dalam sejarah perkembangan sains dan teknologi. Penemuan-penemuan pria keturunan Serbia ini berhasil memajukan peradaban hingga berkembang pesat seperti sekarang.
ADVERTISEMENT
Tesla adalah sosok yang menemukan sistem arus listrik Alternating Current (AC), pembangkit listrik tenaga air, hingga motor induksi. Ia juga melakukan eksperimen dari teknologi yang sudah ada dan berhasil menciptakan lampu neon.
Di balik kisah hidupnya yang sangat inspiratif, kematian sang fisikawan bisa dibilang cukup tragis. Penyebab kematian Nikola Tesla sebenarnya merupakan penyakit umum. Namun, kondisi Tesla menjelang kematiannya itulah yang membuat kepergiannya dianggap tragis.

Biografi Nikola Tesla

Nikola Tesla Foto: Wikimedia Commons
Sebelum mengetahui penyebab kematian Nikola Tesla, mari kenali sosoknya dulu lebih jauh. Nikola Tesla lahir di Smilkan, Kekaisaran Austria (sekarang Kroasia) pada 10 Juli 1856.
Mengutip Britannica, meski dibesarkan di Amerika Serikat, Tesla berasal dari keluarga keturunan Serbia. Ayahnya adalah seorang pendeta Ortodoks, sementara ibunya tidak sekolah tetapi sangat cerdas.
ADVERTISEMENT
Setelah bersekolah di Realschule, Karlstadt (sekarang Johann Rudolph Glauber Realschule Karlstadt), Jerman, Tesla melanjutkan pendidikannya di Institut Politeknik di Graz, Austria.
Tesla yang pada dasarnya memang gemar belajar meneruskan studinya itu di Universitas Praha selama tahun 1870-an. Tak lama setelahnya, ia pindah ke Budapest sembari bekerja di Central Telephone Exchange.
Dikutip dari situs Biography, saat berada di Budapest inilah ide motor induksi pertama kali muncul di benak Tesla. Namun, setelah beberapa tahun mencoba untuk mendapatkan minat pada penemuannya, Tesla justru memutuskan untuk meninggalkan Eropa menuju Amerika saat usianya menginjak 28 tahun.
Di Amerika, tepatnya di New York, Nikola Tesla sempat bekerja untuk Thomas Alva Edison. Namun, kedua penemu tersebut memiliki latar belakang dan karakter yang cukup berlawanan sehingga perpisahan pun tidak dapat dihindari.
ADVERTISEMENT
Setelah berpisah dengan Edison, Tesla menunjukkan kehebatannya dengan menemukan konsep listrik bolak-balik (AC). Konsep ini bahkan membuatnya bersaing dengan konsep listrik searah (DC) yang ditemukan oleh Edison.
Seiring berjalannya waktu, Tesla semakin membuktikan kehebatannya dalam dunia sains dan teknologi. Ia melakukan berbagai eksperimen hingga berhasil menciptakan banyak penemuan, mulai dari pembangkit listrik tenaga air hingga rangkaian transformator resonansi yang dinamakan Tesla Coil.

Penyebab Kematian Nikola Tesla

Nikola Tesla. Foto: Pixabay
Meski berhasil menciptakan berbagai penemuan hebat, Tesla adalah sosok ilmuwan yang kurang dihormati, terutama di tahun-tahun terakhir hidupnya. Ide-idenya kala itu dianggap aneh dan membuatnya dicap sebagai orang gila.
Mengutip All That's Interesting, semuanya bermula saat antusiasme terhadap penemuan Tesla mulai memudar. Dia kalah dalam perlombaan menciptakan radio dari penemu Italia Guglielmo Marconi pada tahun 1901. Di sisi lain, dukungan finansial dari investor seperti JP Morgan pun telah habis.
ADVERTISEMENT
Tak lama setelahnya, Tesla jatuh bangkrut dan terlilit utang. Karena itu, Tesla memilih untuk menjalani hidupnya dalam kesendirian. Ia berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel lainnya dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan merpati dibandingkan dengan manusia.
Suatu malam di tahun 1937, Tesla ditabrak sebuah taksi saat sedang berkeliling memberi makan merpati. Kecelakaan itu menyebabkan beberapa tulang rusuknya patah dan punggungnya cedera parah. Namun, Tesla enggan untuk menemui dokter.
Enam tahun kemudian, tepatnya pada 7 Januari 1943, Tesla dinyatakan meninggal dunia karena trombosis koroner akibat penggumpalan darah. Ia ditemukan meninggal sendirian di kamar hotelnya di New York Hotel dua hari setelah kematiannya, ketika seorang pelayan mendorong pintunya yang bertuliskan ‘Jangan ganggu’.
ADVERTISEMENT
(ADS)