Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan Fabel dan Legenda beserta Penjelasan dan Contohnya
4 Mei 2024 20:08 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kekayaan cerita rakyat di Indonesia semakin memperkaya dunia sastra bahasa Indonesia. Termasuk perbedaan fabel dan legenda yang menjadi bagian dari cerita rakyat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kutipan dari jurnal berjudul Fabel Sebagai Alternatif Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sastra Anak, Husni Dwi Syafutri, (2016, 124), cerita sastra di Indonesia termasuk fabel dan legenda memiliki tujuan dan pesan yang sama dalam pembangunan karakter anak bangsa.
Pengertian, Persamaan, dan Perbedaan Fabel dan Legenda
Jenis cerita rakyat dalam bahasa Indonesia memiliki banyak keragaman, termasuk pengertian dan perbedaan fabel dan legenda .
Fabel adalah sebuah cerita pendek yang menggunakan binatang atau objek bernyawa lainnya sebagai tokoh untuk menyampaikan pesan moral atau ajaran tertentu kepada pembaca.
Pada umumnya, fabel memiliki alur cerita yang sederhana dan tokoh-tokohnya seringkali memiliki sifat-sifat manusiawi yang dipersonifikasikan. Contohnya, kura-kura yang lamban atau rubah yang cerdik.
Pesan moralnya biasanya terletak di akhir cerita, mengajak pembaca untuk merenungkan nilai atau pelajaran yang disampaikan melalui peristiwa yang dialami oleh tokoh-tokoh fabel tersebut.
ADVERTISEMENT
Fabel sering digunakan sebagai alat untuk mengajarkan nilai-nilai kepada anak-anak, namun juga dapat memiliki makna yang dalam bagi pembaca dewasa.
Terdapat dua jenis utama fabel:
ADVERTISEMENT
Contoh terkenal adalah "The Tortoise and the Hare" (Kura-Kura dan Kelinci) yang mengajarkan tentang keuletan dan kesabaran.
ADVERTISEMENT
Legenda adalah cerita naratif yang menuturkan tentang peristiwa atau tokoh-tokoh yang diyakini memiliki akar sejarah, namun telah dilebih-lebihkan atau diromantisasi dalam retorika cerita.
Pada umumnya, legenda berkembang dari cerita lisan yang turun-temurun dari generasi ke generasi, dan sering kali mencampurkan unsur-unsur nyata dengan elemen-elemen fantastis atau mitologis.
Legenda dapat berhubungan dengan asal-usul suatu tempat, tokoh-tokoh pahlawan atau dewa, atau peristiwa penting dalam sejarah suatu budaya atau masyarakat.
Meskipun kadang-kadang sulit untuk membedakan antara fakta dan fiksi dalam legenda, mereka tetap memiliki nilai penting sebagai bagian dari warisan budaya suatu bangsa atau wilayah.
Ada beberapa jenis legenda yang berbeda, berikut penjelasan singkat tentang masing-masing:
ADVERTISEMENT
Setiap jenis legenda memiliki ciri khasnya sendiri dan merupakan bagian penting dari warisan budaya suatu masyarakat.
Persamaan Antara Fabel dan Legenda
Meskipun fabel dan legenda adalah dua bentuk cerita yang berbeda di tengah masyarakat, keduanya memiliki beberapa persamaan sebagai berikut.
1. Mengandung Pesan Moral
Baik fabel maupun legenda sering kali mengandung pesan moral atau ajaran tertentu yang disampaikan melalui cerita tersebut. Pesan moral ini dapat berupa nasihat, pelajaran hidup, atau nilai-nilai tertentu yang ingin disampaikan kepada pembaca.
2. Menggunakan Tokoh-Tokoh Dalam Cerita
Baik fabel maupun legenda menggunakan tokoh-tokoh dalam cerita, meskipun jenis tokohnya dapat berbeda.
Fabel sering kali menggunakan binatang atau objek bernyawa sebagai tokoh-tokohnya, sementara legenda sering kali mengisahkan tentang tokoh-tokoh heroik, dewa-dewi, atau makhluk mitologis.
3. Berkembang dari Cerita Lisan
Keduanya sering kali berkembang dari cerita lisan yang turun-temurun dari generasi ke generasi sebelum akhirnya ditulis dan dikumpulkan dalam bentuk tertulis.
ADVERTISEMENT
Meskipun memiliki persamaan ini, fabel dan legenda tetap memiliki ciri khas dan tujuan cerita yang berbeda.
Fabel cenderung lebih fokus pada pengajaran moral melalui kisah-kisah sederhana dengan tokoh-tokoh yang dipersonifikasikan, sementara legenda seringkali berkaitan dengan asal-usul atau peristiwa heroik dalam sejarah atau mitologi suatu budaya.
Perbedaan Antara Fabel dan Legenda
Meskipun memiliki beberapa persamaan yang telah disebutkan di atas, fabel dan legenda memiliki perbedaan yang cukup mencolok berikut ini:
1. Tokoh Utama
ADVERTISEMENT
2. Tujuan Cerita
ADVERTISEMENT
3. Konteks Budaya
ADVERTISEMENT
4. Keterkaitan dengan Sejarah
ADVERTISEMENT
Meskipun memiliki perbedaan ini, baik fabel maupun legenda memiliki nilai dan peran yang penting dalam memperkaya warisan budaya manusia serta menyampaikan pesan-pesan moral atau ajaran kepada generasi yang datang.
Contoh Fabel dan Legenda
1. Contoh Fabel Berudul "Anjing dan Bayangannya"
Pada suatu hari di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anjing yang sombong dan congkak. Dia selalu merasa bahwa dia adalah anjing paling gagah di desa itu dan tidak ada yang bisa menandinginya.
Suatu hari, saat dia berjalan-jalan di tepi sungai, dia melihat bayangannya terpantul di air. Dengan sombongnya, dia mulai menggonggong dan menyerang bayangannya, berpikir bahwa itu adalah anjing lain yang mencoba menantangnya.
Namun, semakin dia menyerang bayangannya, bayangan itu juga semakin menyerangnya kembali. Sang anjing menjadi semakin marah dan bertekad untuk mengalahkan bayangannya.
ADVERTISEMENT
Namun, semakin dia berusaha menggagahi bayangannya, semakin dia kelelahan. Akhirnya, dia jatuh terhuyung-huyung ke sungai dan hampir tenggelam.
Dari pengalaman itu, sang anjing belajar sebuah pelajaran berharga. Dia menyadari bahwa dia tidak perlu merasa lebih unggul dari orang lain atau mencoba menantang bayangannya sendiri.
Sebaliknya, dia harus belajar untuk menerima dirinya apa adanya dan berhenti menjadi sombong.
Dari hari itu, anjing itu menjadi lebih rendah hati dan ramah terhadap semua orang dan hewan di desa itu. Dan setiap kali dia melihat bayangannya, dia tersenyum, mengingat pelajaran berharga yang dia dapatkan dari pengalaman itu.
2. Contoh Legenda Berjudul "Legenda Gunung Merapi"
Di sebuah desa di lereng Gunung Merapi hiduplah seorang petani yang rajin dan jujur bernama Bambang. Bambang tinggal bersama istri dan dua anaknya di sebuah rumah sederhana di pinggiran desa.
ADVERTISEMENT
Suatu hari, ketika Bambang sedang bekerja di ladangnya, dia melihat sesosok wanita cantik sedang mencuci pakaian di sungai.
Wanita itu meminta bantuan Bambang untuk menyeberangkan sungai karena dia tidak bisa berenang. Tanpa ragu, Bambang menyeberangkan wanita itu dan membantunya menyelesaikan tugasnya.
Wanita itu kemudian mengenakan pakaian yang sudah bersih dan mengucapkan terima kasih kepada Bambang sebelum menghilang ke dalam hutan. Bambang merasa bahwa dia telah membantu seorang peri atau bidadari.
Beberapa bulan kemudian, desa itu diguncang oleh letusan Gunung Merapi yang dahsyat. Lava panas menyapu desa dan menghancurkan segalanya di sekitarnya. Banyak penduduk desa yang panik dan berusaha menyelamatkan diri.
Namun, ketika semua orang berusaha melarikan diri, Bambang mendengar suara lembut memanggil namanya dari arah gunung. Dia merasa yakin bahwa itu adalah suara wanita yang pernah dia bantu di sungai.
ADVERTISEMENT
Tanpa pikir panjang, Bambang kembali ke desa dan membantu menyelamatkan banyak orang yang terjebak di antara reruntuhan. Setelah letusan mereda, penduduk desa menyadari bahwa Bambang adalah pahlawan yang telah menyelamatkan banyak nyawa.
Mereka menganggapnya sebagai pahlawan sejati dan legenda tentang keberanian dan kesetiaan Bambang terus turun-temurun dalam cerita-cerita rakyat mereka.
Dari saat itu, setiap kali Gunung Merapi meletus, penduduk desa akan mengingat kembali kisah Bambang dan menghormatinya sebagai pahlawan yang telah memberikan pengorbanan besar untuk menyelamatkan mereka.
Legenda tentang kebaikan dan kesetiaan Bambang tetap hidup dalam ingatan mereka, menginspirasi generasi-generasi selanjutnya untuk selalu berbuat baik kepada sesama.
Demikian penjelasan lengkap tentang perbedaan fabel dan legenda yang dilengkapi dengan penjelasan dan contohnya. Hal ini membuktikan kekayaan sastra Indonesia yang meluas dan terus berkembang.
ADVERTISEMENT