Perbedaan Sistem Atmosfer Bumi dengan Rumah Kaca

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2021 13:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan sistem atmosfer bumi dengan rumah kaca. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan sistem atmosfer bumi dengan rumah kaca. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Aktivitas manusia memiliki dampak positif dan negatif terhadap bumi. Salah satu dampak negatif paling merugikan bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia adalah pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Pemanasan global adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi karena terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer. Bentuk pemanasan global yang paling umum adalah efek rumah kaca.
Mengutip buku IPA SMP/MTs Kelas VII Semester 2 terbitan Kemendikbud, pada prinsipnya, efek rumah kaca terjadi ketika panas matahari terjebak di atmosfer bumi dan menyebabkan suhu bumi menjadi hangat.
Gas-gas di atmosfer yang dapat menangkap panas matahari disebut gas rumah kaca. Yang termasuk gas rumah kaca antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), metana, dan freon.
Lantas, apa perbedaan sistem atmosfer bumi dengan rumah kaca? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan lengkapnya berikut.

Perbedaan Sistem Atmosfer Bumi dengan Rumah Kaca

Ilustrasi terjadinya efek rumah kaca. Foto: iStock
Atmosfer bumi berfungsi menahan udara agar tidak keluar dari bumi serta menahan sinar ultraviolet dari radiasi matahari yang sangat berbahaya langsung masuk ke bumi tanpa proteksi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, rumah kaca adalah istilah yang menggambarkan peristiwa di mana panas matahari yang akan dipantulkan ke luar bumi dipantulkan kembali ke bumi. Fenomena ini menyebabkan suhu bumi semakin panas.
Secara alamiah, gas rumah kaca dihasilkan dari kegiatan manusia sehari-hari. Namun, semakin banyak gas yang dihasilkan akan membentuk semacam lapisan yang akan menahan panas bumi keluar.
Akibatnya panas bumi akan terkungkung di dalam seperti pada rumah kaca dan laju pemanasan global semakin meningkat.
Adapun aktivitas manusia yang menyebabkan menjadi penyebab utama terjadinya efek rumah kaca adalah aktivitas pembakaran. Mulai dari asap kendaraan, asap rokok, hingga asap pabrik mengakibatkan gas-gas rumah kaca terperangkap di atmosfer bagian bawah.
Mengutip situs resmi Kemendikbud, efek rumah kaca juga bisa terjadi di atas permukaan bumi. Itu karena sebanyak 25% energi matahari yang masuk ke bumi dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diabsorpsi permukaan bumi, dan 5% lainnya dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
ADVERTISEMENT
Awan dan permukaan bumi akan memantulkan kembali energi matahari yang telah diabsorpsi dalam bentuk radiasi inframerah. Namun, CO2 dan gas lainnya yang terdapat di atmosfer bumi menghalangi energi yang dipantulkan tersebut.

Cara Menanggulangi Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca yang semakin tak terkontrol adalah salah satu dampak dari aktivitas manusia yang mengganggu keseimbangan ekosistem. Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya adalah sebagai berikut.
(ADS)