Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pola Lantai Tari Pendet, Makna Gerakan, dan Sejarahnya
25 April 2024 10:20 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pola lantai Tari Pendet terbagi menjadi empat yaitu pola garis lengkung, pola garis lurus horizontal, pola garis lurus vertical, dan pola lurus berjajar. Masing-masing pola lantai dalam tari Pendet mempunyai makna atau filosofi tersendiri.
Mengenal Tari Pendet
Dikutip dari buku Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Android dalam Seni Kolaborasi - Jejak Pustaka, Tutung Nurdiyana dan Putri Dyah Indriyani, (64), Tari Pendet adalah tarian tradisional Bali yang biasanya dipentaskan oleh sekelompok penari wanita. Tarian ini ditarikan sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada para dewa.
Gerakan Tari Pendet ditarikan dengan liukan badan yang gemulai serta suasana riang gembira. Setiap penari membawa bokor yakni piring besar yang cekung, bertepi lebar, dan biasanya terbuat dari logam yang diisi dengan bunga untuk ditaburkan.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya tari Bali lainnya, gerakan tari pendet banyak melakukan gerak mata yang disebut seledet, gerak tangan, gerak kepala, gerak bahu, dan gerak kaki. Salah satu sikap menari di tari pendet disebut agem, yaitu sikap kedua kaki merengkuh pada posisi renggang dengan tangan tegak ditekuk.
Selain itu, ciri khas gerakan Tari Pendet adalah gerakan menaburkan bunga yang sebelumnya diawali dengan gerakan persembahan sambil duduk. Gerakan tari pendet diiringi oleh seperangkat ansamble alat musik tradisional Bali yang disebut gamelan.
Namun, waditra gamelan Bali berbeda dengan waditra gamelan Jawa. Waditra yang terdapat dalam gamelan Bali, antara lain tarompong, reyong, bende, kempul, gong, kendang wadu, petuk, kendang lanang, cengceng, jublag, jagong, gangsa, ugal, kantil, dan gong kebyar.
ADVERTISEMENT
Sejarah Tari Pendet
Sama seperti Tari Kecak, Tari Pendet juga berasal dari Bali. Kedua tarian tradisional ini dipentaskan secara rutin untuk tujuan hiburan bagi wisatawan. Namun yang jelas, sebelum tari pendet menjadi suatu kesenian, pertama kali dipentaskan pada upacara keagamaan di pura tempat umat Hindu beribadah.
Pendet sebenarnya adalah pengorbanan yang dilakukan dalam bentuk tarian ritual. Tari Pendet melambangkan pengakuan, penghormatan dan syukur atas turunnya dewata ke bumi.
Sejarah tari Pendet dimulai pada tahun 1950 ketika I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng menampilkan tarian ritual 'Pendet Dewa'.
Awalnya tari pendet dibawakan oleh empat orang penari. Pada tahun 1961, I Wayan Beratha mengembangkan Tari Pendet dan menambah jumlah penari menjadi lima orang. Pada tahun 1962, I Wayan Beratha mengembangkan lebih lanjut Tari Pendet dan dapat dibawakan oleh 800 orang penari.
ADVERTISEMENT
Tari Pendet dipentaskan secara internasional untuk pertama kalinya pada upacara pembukaan Asian Games 1962 di Jakarta.
Sejak saat itu, Tari Pendet yang tergolong tari wali (sakral) jadi sering ditampilkan sebagai tari balih-balihan (hiburan atau penyambutan). Tari pendet yang digunakan untuk hiburan atau sebagai tarian ucapan selamat datang, akhirnya mengalami perubahan koreografi.
Tujuannya, untuk mencegah anggapan bahwa para wisatawan disetarakan dengan para dewa.
Keistimewaan Tari Pendet
Berikut adalah keistimewaan atau keunikan yang dimiliki Tari Pendet.
1. Tari Religius dan Sakral
Tari Pendet melambangkan nilai-nilai sakral dan religius. Hal ini erat kaitannya dengan sejarah tarian ini. Walaupun tarian ini sering terlihat pada acara-acara hiburan. Meski demikian, para seniman tetap memasukkan nilai-nilai sakral dan religius dalam tarian ini.
ADVERTISEMENT
2. Tidak Memandang Usia
Tarian ini bisa dilakukan oleh semua umur. Mulai dari anak-anak hingga orang tua atau lansia. Biasanya gerakan penari muda mengikuti gerakan penari yang lebih tua. Tidak ada batasan dalam cara bergerak setiap pemain. Dengan cara ini, bisa mempelajari ritme atau mengiringi musik.
3. Mengikuti Zaman
Keistimewaan Tari Pendet serta penggunaanya tarian ini untuk ucapan selamat datang membuat seniman I Wayan Rindi mengembangkan Tari Pendet. Awalnya, tarian ini hanya digunakan dalam upacara keagamaan. Namun kini telah menjelma menjadi seni tari yang dipentaskan di muka umum.
4. Memiliki Ritme yang Khas
Gerakan para penari akan selalu menyesuaikan dengan ritme serta tempo musik pengiring. Oleh karena itu, gerakan tari pendet dapat ditentukan oleh iringan musik gamelan.
Makna Tari Pendet
Makna Tari Pendet sangatlah kompleks. Salah satu makna terpentingnya adalah bagaimana bersyukur kepada Dewa atas kehadirannya di bumi. Ada pula arti kehormatan yang ditulis oleh para dewa yang memberikan hal-hal baik kepada manusia.
ADVERTISEMENT
Lalu ada lagi makna tentang rasa gembira yang dirasakan saat menyambut para tamu yang hadir pada acara tersebut. Dalam setiap perjalanan yang ditampilkan, ada rasa terima kasih dan penyambutan tamu. Mempersembahkan bunga dan daun kelapa kepada para tamu dan meletakkannya di hadapan mereka dapat dilihat sebagai simbol keberuntungan.
Adapun makna selanjutnya yaitu tentang menjaga hubungan baik antara pencipta dengan manusia dan alam. Makna tersebut disampaikan melalui tarian, seperti ekspresi wajah gembira yang diiringi senyuman.
Pola Lantai Tari Pendet
Apabila dilihat dari pola lantai Tari Pendet. Maka akan menemukan empat pola yang memiliki maknanya tersendiri. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Pola Lengkung pada Lantai
Pada pola ini, akan membentuk garis lengkung di permukaan lantai tempat para penari berdiri. Di dalam pola tersebut terdapat sebuah filosofi penting yang diambil dari bentuk V yang terlihat. Arti dari bentuk tersebut adalah kerakyatan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sangat berkaitan dengan kekompakan masyarakat Bali yang bisa dilihat dari pola ini. Sebab, terdapat kesan kebersamaan yang dapat kita lihat dari bentuk pola tersebut.
2. Pola Lurus secara Horizontal
Di dalam tarian ini juga terdapat pola lurus. Dimana para penari akan berdiri secara sejajar dengan posisi horizontal. Lalu pola ini menjadi perlambangan tentang bagaimana hubungan antara manusia dengan manusia lain yang sejatinya sama atau sejajar.
3. Pola Lurus dengan Posisi Vertikal
Jika pola horizontal menggambarkan hubungan manusia dengan manusia lain. Maka berbeda dengan pola vertikal. Dimana pola ini menggambarkan hubungan antara manusia dengan tuhannya. Pola ini terbentuk di beberapa bagian tarian.
4. Pola Lurus Berjajar dengan Posisi Vertikal
Pola yang terakhir menggambarkan tentang keberadaan tari ini di dalam kehidupan masyarakat Bali.
Gerakan Tari Pendet
Keunikan Tari Pendet adalah memiliki makna yang penting, tidak hanya dalam acara keagamaan juga juga sosial. Berikut ini adalah makna-makna gerakan tari Pendet :
ADVERTISEMENT
1. Gerakan Kaki
Dalam Tari Pendet ada beberapa macam gerakan kaki, diantaranya adalah gegajalan (menggerakan telapak kaki), milpil (gerakan jalan cepat), dan nesreg (gerakan bergeser cepat).
2. Gerakan Tangan
Gerakan tangan dalam Tari Pendet terbagi menjadi 2, yaitu luk nagastu dan luk nerudut. Luk nagastru adalah memutar tangan ke bagian dalam, sementara luk nerudut adalah gerakan tangan dengan beriringan.
3. Gerakan Jari
Gerakan jari-jari yang lentik dalam Tari Pendet ada 2 macam, yaitu nyakupbawa dan ulap-ulap. Nyakupbawa adalah bentuk gerakan jari seperti sedang mencakup, sementara ulap-ulap adalah gerakan melambai.
4. Mimik Wajah
Dalam seni tari, sangat penting untuk mengontrol ekspresi wajah. Jika melihat Tari Pendet, penarinya selalu tersenyum dan berekspresi ramah. Inilah gerakan mimik wajah yang dinamakan entiah tjerengu.
5. Gerakan Leher
Ada 2 macam gerakan leher pada Tari Pendet, yaitu uluwangsul dan ngotag. Uluwangsul adalah menggerakan leher dengan pelan, sementara ngotag adalah gerakan leher dengan cepat.
ADVERTISEMENT
6. Gerakan Mata
Lirikan mata dalam tari Bali memang selalu jadi daya tarik tersendiri. Termasuk gerakan mata penari Pendet yang harus menyesuaikan tempo dan irama. Gerakan mata ke kanan-kiri disebut nyeledet, sementara gerakan memutar disebut ngiler.
Properti Tari Pendet
Seperti tari tradisional Indonesia lainnya, Tari Pendet juga menggunakan properti untuk mendukung pertunjukan.
1. Mahkota
Mahkota memiliki arti kekuasaan dan kehormatan. Pada Tari Pendet, hiasan yang dikenakan di atas kepala ini umumnya berwarna emas ditambah dengan bunga kamboja, mawar, atau cempaka.
2. Tapih
Tapih adalah sebutan untuk kain bawahan yang dikenakan penari pendet. Kain ini dipakai untuk menutupi pinggang sampai mata kaki, dengan tambahan stagen di pinggul agar tapih tidak mudah lepas.
3. Kemben
Kemben merupakan kain yang digunakan para penari pendet sebagai atasan untuk menutupi dada sampai pinggang. Kain ini berwarna merah dan emas yang dipakai dengan cara dililit.
ADVERTISEMENT
4. Selendang
Selendang termasuk properti tari pendet yang sering disebut sebagai kancrik prade. Selendang ini berupa kain yang dililit di luar kemben, dari bahu sampai pinggang untuk mempererat tapih dan kemben.
5. Gelang
Gelang digunakan sebagai properti pelengkap yang berfungsi untuk menampilkan kesan anggun. Gelang ini terbuat dari bahan berlapis emas dan dipakai di tangan sebelah kanan.
6. Bokor
Bokor merupakan properti Tari Pendet yang bentuknya seperti nampan. Bokor berhiaskan janur kuning berisi bunga warna-warni yang nantinya akan ditaburkan di depan para tamu undangan sebagai ucapan selamat datang.
Baca Juga: Tari Pendet, Tari Penyambutan dari Bali
Demikian ulasan mengenai pola lantai Tari Pendet dan informasi lainnya yang perlu diketahui oleh penari. Begitu banyak makna dan filosofi yang terkandung didalamnya.(glg)
ADVERTISEMENT