Konten dari Pengguna

Puasa Daud: Dalil, Bacaan Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
11 Juli 2024 14:53 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi puasa daud. Foto: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi puasa daud. Foto: unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puasa daud adalah puasa sunnah yang bisa diamalkan oleh setiap muslim. Puasa ini dilakukan secara berselang-seling, sehari berpuasa dan sehari tidak. Misalnya, jika hari ini puasa, maka esok harinya tidak berpuasa, sedangkan lusa berpuasa lagi, dan begitu seterusnya.
ADVERTISEMENT
Puasa daud adalah jenis puasa yang ditujukan untuk meneladani puasa Nabi Daud AS. Puasa ini menjadi salah satu ibadah yang paling dicintai Allah SWT karena mengandung berbagai keutamaan dan keistimewaan.
Agar lebih khusyuk dalam mengerjakan amalan puasa daud, simaklah dalil ibadah, bacaan niat, tata cara mengamalkannya, dan keutamaan ibadah tersebut pada artikel ini.

Dalil Puasa Daud

Ilustrasi dalil puasa daud. Foto: pexels.com.
Dikutip dari buku Dasyatnya Puasa Wajib & Sunnah Rekomendasi Rasulullah terbitan Qultum Media, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa sebagaimana puasa Nabi Daud AS.
Dalam hadis Bukhari dan Muslim, Rasulullah menyebut puasa daud sebagai puasa sunnah yang paling utama. Sebagaimana sabda beliau, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, karena yang demikian itu adalah puasa yang paling utama. Itulah puasa saudaraku, Daud AS.”
ADVERTISEMENT
Nabi Daud AS terkenal memiliki banyak keistimewaan, salah satunya mempunyai kebugaran fisik yang luar biasa. Dalam beberapa hadis diceritakan bahwa Nabi Daud AS mampu mematahkan besi yang kokoh dengan tangannya.
Nabi Daud AS merupakan manusia dengan karisma yang tinggi, sehingga orang yang akan berbicara dengan beliau merasa segan. Beliau juga memiliki suara yang merdu, sehingga angin dan burung konon kagum dengan suaranya.
Selain itu, Nabi Daud AS memiliki fisik yang kuat, sehat, dan jarang sakit. Rahasianya, Nabi Daud sering membiasakan diri untuk berpuasa dan sehari berbuka sepanjang hidupnya.
Namun, ia tetap beristirahat layaknya manusia lain dan tidak berlebihan dalam beribadah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini:
“Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Daud dan sholat yang paling dicintai Allah adalah sholat Daud. Ia tidur setengah malam dan bangun sepertiga malam, kemudian tidur (lagi) seperenam malam. Ia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari.” (HR. Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT

Bacaan Niat Puasa Daud

Ilustrasi bacaan niat puasa daud. Foto: pexels.com.
Dari hadist di atas, dapat disimpulkan bahwa Nabi Daud AS adalah salah satu rasul pilihan yang memiliki ketaatan yang luar biasa pada Allah SWT. Sehingga, Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk mengikuti amalan yang dilakukan Nabi Daud AS.
Pada dasarnya, tata cara puasa daud tidak jauh berbeda dengan puasa sunnah lainnya. Perbedaan amalan ini dengan puasa wajib adalah niat puasa daud yang boleh dilakukan setelah terbitnya fajar.
Menyadur buku Ternyata Sholat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan karya Ceceng Salamudin, niat puasa daud dapat dikerjakan lebih awal dari pelaksanaan puasanya, yakni dari setelah maghrib sampai sebelum zuhur.
Apabila berniat puasa setelah waktu subuh sampai sebelum zuhur disyaratkan tidak didahului dengan berbagai perkara yang dapat membatalkan puasa.
ADVERTISEMENT
Berikut bacaan niat puasa daud yang bisa diamalkan, “Nawaitu shauma hadzal yaumi an ada i sunnati dawuda lillahi ta ala.” Artinya, “Aku berniat puasa sunnah daud hari ini karena Allah ta ala.”

Tata Cara Puasa Daud

Ilustrasi tata cara puasa daud. Foto: pixabay.com.
Dirangkum dari laman baznas.go.id, berikut tata cara puasa Daud yang bisa diikuti umat muslim:

1. Membaca niat

Membaca niat puasa daud sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum fajar terbit. Karena puasa daud adalah puasa sunnah, tidak masalah jika ingin membaca niat di pagi hari, selama belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal yang membatalkan puasa.

2. Makan Sahur

Sama seperti ibadah puasa lainnya, saat mengerjakan puasa daud umat muslim perlu makan sahur agar mendapat pahala dan keberkahan. Namun, jika tidak melakukannya karena alasan tertentu seperti terlambat bangun dan waktu sahur habis, puasa daud tetap dianggap sah.
ADVERTISEMENT

3. Menahan Diri dari Sesuatu Membatalkan

Saat mengamalkan puasa daud, setiap muslim perlu menahan diri dari segala perkara yang membatalkan puasa. Mulai dari makan, minum, berhubungan seksual, dan hal lainnya.
Selain itu, saat berpuasa setiap muslim juga perlu menahan dari hal-hal maksiat seperti berdusta, berghibah, dan segala bentuk kemaksiatan lainnya. Jika perilaku tersebut dilakukan selama berpuasa, maka amalan yang dilakukan tidak akan berkah.

4. Berbuka

Waktu berbuka puasa daud sama dengan puasa pada umumnya, yaitu ketika matahari terbenam. Menyegerakan berbuka merupakan salah satu sunnah yang juga baik untuk tubuh karena dapat mengembalikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa.

Keutamaan Puasa Daud

Ilustrasi keutamaan puasa daud. Foto: pexels.com.
Mengingat puasa daud adalah puasa yang paling dicintai Allah SWT, maka puasa sunnah ini memiliki banyak keutamaan atau keistimewaan.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari buku Selamatkan Dirimu Dari Siksa Kubur karya Amrin Rauf, keutamaan dan keistimewaan yang dimiliki puasa daud yaitu:

1. Terpelihara dari Perbuatan Dosa dan Menghalau Siksa Kubur

Orang yang senantiasa menjalankan puasa Daud dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah akan terpelihara dari perbuatan dosa dan amalan tersebut dapat menjadi penghalau siksa kubur.
Selain itu, keputusan yang diambil seseorang yang gemar puasa daud akan selalu diridhai Allah.

2. Dikaruniai Akhlak yang Baik

Muslim yang rajin mengamalkan puasa daud akan dikaruniai akhlak yang baik atau budi pekerti yang luhur. Orang yang senantiasa menjalankan puasa daud dengan ikhlas akan selalu mengutamakan sopan, santun, sabar, rendah hati, suka mengalah, dan tidak sombong.
Tak hanya itu, dia juga memiliki rasa iba yang tinggi, sehingga suka membantu orang lain yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT

3. Dikaruniai Rasa Syukur yang Tinggi

Orang yang senantiasa menjalankan puasa daud akan dikaruniai Allah SWT rasa syukur yang tinggi. Sehingga, dia akan menerima setiap pemberian Allah SWT dengan lapang hati.
Orang yang rutin mengamalkan amalan ini tak akan menggerutu pada semua ketentuan Allah SWT atas segala rezeki dan nasib yang diterimanya.

4. Dikaruniai Pikiran Cerdas, Kreatif dan Inovatif

Orang yang senantiasa menjalankan puasa daud, niscaya akan dikaruniai Allah SWT pikiran cerdas, kreatif, dan inovatif. Dari pikiran yang cerdas, dia akan mudah meraih kesuksesan akademik yang tentunya tetap diimbangi dengan usaha rajin belajar.
Dengan pikiran yang kreatif, dia akan membuat hal yang rumit menjadi mudah, namun hasilnya tetap maksimal. Sementara dari pikiran yang inovatif, dia bisa menemukan terobosan baru yang berguna untuk membantunya saat mengerjakan tugas maupun pekerjaan.
ADVERTISEMENT

5. Diberikan Ketenteraman Jiwa

Orang yang senantiasa menjalankan puasa daud niscaya akan diberikan ketenteraman jiwa oleh Allah SWT dan dijauhkan dari masalah-masalah yang membuat hatinya menjadi kecewa dan tidak tenang.
Ketenteraman jiwa ini dapat dirasakan di mana saja dan kapan saja. Karena pada dasarnya, ketenteraman jiwa yang diperoleh berasal dari kedekatannya kepada Allah SWT sebagai Zat yang senang memberikan perlindungan kepada hamba-Nya yang dekat.

6. Seimbang dalam Urusan Dunia dan Akhirat

Dalam hadis riwayat Ahmad, diceritakan bahwa Rasulullah menegur seorang sahabat bernama Abdullah bin Amr. Saat itu Abdullah melakukan ibadah secara berlebihan. Ia selalu berpuasa di siang hari dan sholat pada malam hari, sampai lupa terhadap hak istrinya.
Nabi Muhammad SAW berpesan dengan bersabda, “Berpuasalah dan berbukalah, sembahyanglah dan tidurlah. Karena, sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu, istrimu mempunyai hak atasmu, dan tamumu pun mempunyai hak atasmu. Cukuplah bagimu berpuasa tiga hari setiap tiga bulan.”
ADVERTISEMENT
Mendengar teguran tersebut, Abdullah menyahut, “Ya Rasulullah, itu terlalu sedikit bagiku. Karena sesungguhnya aku memiliki kemampuan lebih dari itu.”
Selanjutnya, Rasulullah memberi nasihat lagi, “Kalau begitu, berpuasalah tiga hari dalam seminggu.” Abdullah kemudian menyahut kembali, “Itu juga masih sedikit, aku masih mampu lebih dari itu.”
Rasulullah kemudian kembali bersabda, “kalau begitu, berpuasalah seperti puasa daud dan janganlah melebihkan lagi, kamu berpuasa sehari dan berbuka sehari.”
Puasa daud merupakan jalan tengah bagi seseorang yang ingin menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat sesuai dengan porsi yang benar.
Pada hakikatnya, ibadah memiliki begitu banyak ragam dan macamnya. Hadis di atas menunjukkan bahwasannya saat seseorang berpuasa setiap hari tanpa henti, pasti ia akan meninggalkan beberapa kewajiban yang lain.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya amalan ini, setiap muslim bisa memperhatikan kewajiban yang lain, di samping melakukan ketaatan kepada Allah SWT.
(IPT)