Konten dari Pengguna

Puasa Syawal 2025: Waktu dan Keutamaannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
8 April 2025 17:08 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Puasa Syawal 2025. Pexels/Burak The Weekender
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Puasa Syawal 2025. Pexels/Burak The Weekender
ADVERTISEMENT
Puasa Syawal 2025 adalah sebuah amalan yang ringan tetapi memiliki pahala yang luar biasa. Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan ibadah puasa dengan melaksanakan puasa sunah enam hari di bulan Syawal.
ADVERTISEMENT
Di tengah riuhnya Idulfitri, puasa Syawal menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dan mengumpulkan pahala lebih banyak. Puasa Syawal memang istimewa. Puasa ini menawarkan manfaat yang signifikan bagi umat Islam.

Niat Puasa Syawal

Ilustrasi Puasa Syawal 2025. Pexels/Zak Chapman
Dikutip dari situs fahum.umsu.ac.id, niat adalah bagian yang sangat penting dalam setiap ibadah. Berikut adalah bacaan niat puasa sunah Syawal dalam bahasa Arab dan latin.
Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis syawwali lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat berpuasa sunah Syawal esok hari karena Allah Ta’ala.”

Hukum Puasa Syawal

Ilustrasi Puasa Syawal 2025. Pexels/Craig Adderley
Dikutip dari situs baznas.go.id, puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya adalah sunah muakkad, yaitu ibadah sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh setiap Muslim.
ADVERTISEMENT
Anjuran ini didasarkan pada sabda Rasulullah saw: "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun penuh.” (HR. Muslim).
Hadis ini menunjukkan betapa besar nilai ibadah puasa sunah Syawal di sisi Allah Swt.
Dengan menunaikan puasa enam hari setelah Ramadan, seorang hamba akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, seolah-olah dia telah menjalankan puasa tanpa henti sepanjang tahun.
Keutamaan dari puasa sunnah ini diibaratkan seperti menjalani puasa secara terus-menerus. Hal ini karena Allah Swt melipatgandakan pahala satu amal kebaikan menjadi sepuluh kali lipat.
Maka, puasa Ramadan selama sebulan ditambah enam hari puasa Syawal akan setara dengan pahala puasa selama 360 hari, yakni satu tahun penuh.
ADVERTISEMENT
Ibadah ini juga menjadi bukti kesungguhan seorang Muslim dalam mempertahankan semangat ibadah setelah Ramadan. Bukan hanya sekadar rutinitas bulanan tetapi wujud nyata dari kecintaan terhadap amalan yang mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Dengan menjalankan puasa sunah Syawal, seorang hamba menunjukkan bahwa semangat kebaikannya tidak berhenti ketika Ramadan usai, melainkan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya.

Tata Cara Puasa Syawal

Ilustrasi Puasa Syawal 2025. Pexels/Konevi
Puasa sunah Syawal merupakan amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Agar mendapatkan keutamaan yang dijanjikan, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.
Dikutip dari situs ummi.ac.id, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tata cara puasa sunah Syawal.

1. Dilakukan Selama Enam Hari di Bulan Syawal

Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari pada bulan Syawal.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw. dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan enam hari puasa di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun penuh." (HR. Muslim No. 1164).
ADVERTISEMENT
Merujuk pada hadis ini, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan bahwa yang disunahkan adalah melaksanakan puasa enam hari tersebut selama bulan Syawal.
Artinya, pelaksanaan puasa ini harus berada dalam rentang tanggal 2 hingga 29/30 Syawal, tergantung pada penetapan kalender hijriah.

2. Lebih Utama Jika Dimulai Sehari Setelah Idulfitri tetapi Tidak Wajib Langsung

Para ulama menjelaskan bahwa waktu terbaik untuk memulai puasa sunah Syawal adalah sehari setelah Hari Raya Idulfitri, yaitu pada tanggal 2 Syawal. Hal ini mencerminkan semangat untuk segera melakukan kebaikan tanpa menunda-nunda.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata: "Para fuqaha menyatakan bahwa lebih utama jika puasa enam hari tersebut dilaksanakan langsung setelah Idulfitri. Ini menunjukkan semangat dalam bersegera melakukan kebaikan." (Syarhul Mumti’, 6:465).
Tetapi jika seseorang tidak dapat langsung memulainya karena alasan tertentu, maka tidak mengapa untuk mengakhirkan pelaksanaannya selama masih berada di bulan Syawal.
ADVERTISEMENT

3. Boleh Dilakukan Secara Terpisah Maupun Berurutan Tetapi Lebih Utama Berurutan

Puasa Syawal dapat dilakukan secara berurutan maupun terpisah. Artinya, tidak ada keharusan untuk menjalankannya selama enam hari berturut-turut, selama masih dalam bulan Syawal.
Akan tetapi, dari sisi keutamaan, melaksanakannya secara berurutan lebih dianjurkan. Syaikh Ibnu ‘Utsaimin menjelaskan bahwa menjalankan puasa ini secara berurutan lebih mudah secara praktik dan juga mencerminkan kesungguhan dalam beramal.
"Lebih utama jika puasa Syawal dilakukan secara berturut-turut karena biasanya itu lebih mudah dan menunjukkan semangat dalam berlomba-lomba pada kebaikan."

4. Mendahulukan Puasa Qadha Ramadan Lebih Diutamakan

Bagi yang memiliki utang puasa Ramadan karena uzur seperti sakit, haid atau perjalanan, sangat dianjurkan untuk menunaikan puasa qadha terlebih dahulu sebelum memulai puasa Syawal.
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menegaskan pentingnya mendahulukan kewajiban sebelum ibadah sunah.
"Barangsiapa yang masih memiliki utang puasa Ramadan, hendaklah ia menunaikannya terlebih dahulu di bulan Syawal. Ini menunjukkan perhatian terhadap kewajiban yang harus segera ditunaikan. Bahkan, puasa qadha lebih utama dibandingkan dengan puasa enam hari Syawal." (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa seseorang yang menyelesaikan qadha puasanya terlebih dahulu lalu melanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia tetap mendapatkan keutamaan seperti dalam hadis.
Tetapi jika puasa qadha belum dilaksanakan, maka keutamaan puasa Syawal tidak sepenuhnya bisa diraih.
"Pahala puasa Syawal sebagaimana disebutkan dalam hadis tidak akan diperoleh jika seseorang belum menyelesaikan puasa Ramadan (qadha) terlebih dahulu. Oleh karena itu, hendaknya qadha didahulukan sebelum puasa Syawal." (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).

Waktu dan Jadwal Puasa Syawal 2025

Ilustrasi Puasa Syawal 2025. Pexels/Alex P
Dikutip dari situs fahum.umsu.ac.id, dalam jadwal puasa Syawal 2025, bulan Syawal memiliki makna istimewa bagi umat Islam sebagai kelanjutan dari ibadah puasa Ramadan.
Selain menjadi momen merayakan Idulfitri, bulan ini juga membuka kesempatan untuk memperbanyak amal melalui puasa sunah Syawal yang penuh dengan keutamaan.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2025, Idulfitri jatuh pada tanggal 31 Maret 2025. Oleh karena itu, puasa sunah Syawal dapat dimulai pada 1 April 2025 dan dilakukan selama enam hari di sepanjang bulan Syawal.
Puasa ini boleh dikerjakan secara berturut-turut maupun dilaksanakan terpisah selama masih berada dalam rentang bulan Syawal yang diperkirakan berakhir pada 29 April 2025.

Kalender Puasa Syawal 2025

Ilustrasi Puasa Syawal 2025. Pexels/Ahmed Aqtai
Berikut adalah daftar lengkap kalender Syawal 1446 Hijriah yang dapat dijadikan acuan dalam memilih hari untuk menjalankan puasa sunah tersebut.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan daftar di atas, umat Islam memiliki waktu hampir satu bulan penuh untuk menunaikan puasa sunah Syawal.
Dengan perencanaan yang baik, pelaksanaan puasa ini dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing, baik secara berturut-turut maupun terpisah, selama tidak melewati akhir bulan Syawal.

Keutamaan Puasa Syawal

Ilustrasi Puasa Syawal 2025. Pexels/Ahmed Aqtai
Puasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Keutamaannya telah dijelaskan dalam berbagai hadis dan diperkuat oleh pandangan para ulama.
Dikutip dari situs fahum.umsu.ac.id, berikut adalah beberapa keutamaan puasa sunah Syawal yang patut diketahui dan dijadikan motivasi dalam menjalaninya.

1. Pahala Setara dengan Puasa Setahun

Salah satu keutamaan paling menakjubkan dari puasa Syawal adalah ganjaran besar yang dijanjikan oleh Rasulullah saw.
Dalam sebuah hadis, beliau bersabda: "Barangsiapa berpuasa Ramadan, kemudian diikuti dengan enam hari puasa Syawal, maka pahalanya seperti berpuasa selama setahun." (HR. Muslim).
ADVERTISEMENT
Hadis ini menunjukkan bahwa siapa pun yang menunaikan puasa Ramadan secara penuh lalu melanjutkannya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, akan mendapatkan pahala yang luar biasa, seakan-akan dia telah berpuasa selama setahun penuh.
Hal ini mencerminkan betapa besar kasih sayang Allah Swt. kepada hamba-Nya yang terus konsisten dalam beribadah.

2. Menyempurnakan Kekurangan Puasa Ramadan

Sebagaimana salat sunah rawatib berfungsi melengkapi kekurangan dalam salat wajib, puasa sunah Syawal juga menjadi penyempurna ibadah puasa Ramadan.
Tak jarang dalam pelaksanaan puasa Ramadan, seseorang melakukan kekeliruan atau kurang sempurna dalam menjaga adab dan niatnya. Maka puasa Syawal menjadi pelengkap yang sangat berharga untuk menyempurnakan amal utama tersebut.

3. Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah Swt

Menjaga semangat berpuasa meskipun bulan Ramadan telah usai menunjukkan kecintaan dan ketekunan seorang Muslim dalam mendekatkan diri kepada Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Ibadah ini menjadi bukti nyata bahwa kebiasaan baik di bulan Ramadan tidak berhenti hanya karena bulan suci telah berakhir. Puasa Syawal mengajarkan konsistensi dalam kebaikan dan menjadi langkah awal untuk menjaga kualitas spiritual sepanjang tahun.

4. Menghapus Dosa dan Meningkatkan Amal Kebaikan

Puasa sunnah, termasuk puasa Syawal, dikenal sebagai amalan yang dapat menghapus dosa-dosa kecil. Selain itu, puasa Syawal menjadi sebab bertambahnya pahala dan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan seorang Muslim.
Dengan niat yang ikhlas dan pelaksanaan yang penuh kesungguhan, puasa ini menjadi salah satu cara terbaik untuk memperbaiki diri dan memperbanyak bekal akhirat.

5. Melatih Kesabaran dan Pengendalian Diri

Meski suasana Ramadan telah berlalu, melanjutkan puasa di bulan Syawal mengajarkan untuk tetap melatih diri dalam kesabaran dan pengendalian hawa nafsu.
Ini menjadi latihan lanjutan agar terbiasa menahan diri dari hal-hal yang membatalkan atau mengurangi pahala ibadah, sekaligus memperkuat kedisiplinan dalam menjalani hidup.
ADVERTISEMENT
Puasa Syawal 2025 menjadi kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk meraih limpahan pahala setelah Ramadan.
Dengan keutamaannya yang besar, puasa ini tidak hanya menyempurnakan ibadah sebelumnya tetapi juga menjadi sarana untuk terus menjaga semangat ketaatan. (Mey)