Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Rangkuman Kisah Nabi Muhammad saw. dari Lahir hingga Wafat
18 Januari 2025 23:13 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rangkuman kisah Nabi Muhammad saw. dari lahir hingga wafat adalah perjalanan penuh hikmah yang menjadi teladan bagi umat Muslim . Beliau mengemban tugas besar untuk menyampaikan wahyu Allah Swt. dan membimbing umat menuju jalan yang benar.
ADVERTISEMENT
Mengutip Jurnal Ilmu Tarbiyah dan keguruan, Muhammad Basri, dkk., (2023: 401), Nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah Swt. yang terakhir, diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia serta membebaskan mereka dari masa-masa kegelapan.
Rangkuman Kisah Nabi Muhammad saw. dari Lahir hingga Wafat
Sejak kecil, Nabi Muhammad saw. mengalami banyak ujian dan kehilangan, mulai dari ditinggal orang tua hingga dibesarkan oleh kakek dan pamannya. Berikut adalah rangkuman kisah Nabi Muhammad saw. dari lahir hingga wafat.
1. Lahirnya Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw. adalah putra dari Aminah dan Abdullah yang lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 571 Masehi. Sejak kecil, beliau sudah menjadi yatim. Ayahnya wafat ketika beliau masih berada dalam kandungan ibunya, tepatnya saat usia dua bulan.
ADVERTISEMENT
Kelahiran Rasulullah terjadi pada "Tahun Gajah," yaitu tahun ketika pasukan gajah yang dipimpin Abrahah dari Habasyah berusaha menghancurkan Ka'bah. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an pada Surat Al-Fil, yang artinya "pasukan gajah."
Pada usia 6 tahun, Nabi Muhammad saw. diajak oleh ibunya mengunjungi makam ayahnya di Madinah. Namun, dalam perjalanan pulang menuju Mekkah, ibunya meninggal dunia dan dimakamkan di Abwa, sebuah tempat yang terletak di antara Mekkah dan Madinah.
Setelah kepergian ibunya, Nabi Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Muttalib. Namun, ketika Nabi berusia 8 tahun dan kakeknya berusia sekitar 80 tahun, kakeknya pun wafat.
Setelah itu, Nabi Muhammad tinggal bersama pamannya, Abu Thalib. Untuk meringankan beban pamannya, beliau mulai bekerja dengan menggembalakan kambing milik orang lain. Sejak kecil, beliau sudah terbiasa menggembala kambing di tengah padang pasir.
ADVERTISEMENT
2. Ketika Nabi Muhammad saw. Dewasa
Pada masa remaja, Nabi Muhammad saw. bekerja sebagai penggembala kambing untuk beberapa anggota suku Quraisy. Selain itu, beliau juga pernah ikut serta dalam Perang Fijar yang terjadi di daerah Nakhlan bersama pamannya.
Ketika Nabi Muhammad saw. berusia 25 tahun, beliau melakukan perjalanan dagang ke Negeri Syam dan bertemu dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang saudagar kaya dan mulia. Setelah itu, Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah dan dikaruniai enam orang anak.
Kondisi masyarakat Mekkah saat itu masih diliputi kegelapan moral. Orang menyembah berhala, berjudi, meminum minuman keras, dan memperlakukan wanita dengan zalim. Seiring bertambahnya usia, Nabi Muhammad semakin menyadari kemerosotan moral yang terjadi.
3. Wahyu Pertama Nabi Muhammad saw.
Sebelum diangkat sebagai Rasul, Nabi Muhammad saw. telah dianugerahi berbagai keistimewaan oleh Allah, seperti wajah yang bersih dan bercahaya, serta keberkahan yang diturunkan di tempat-tempat yang sebelumnya gersang. Karunia ini menjadi tanda kemuliaannya sejak sebelum menerima wahyu.
ADVERTISEMENT
Ketika Rasulullah hendak menerima wahyu pertama, beliau mendapatkan mimpi di mana Malaikat Jibril menghampirinya. Setelah itu, beliau menyendiri di Gua Hira, yang terletak di puncak Jabal Nur.
Di tempat inilah Malaikat Jibril datang menemui Nabi Muhammad Saw. dengan membawa wahyu pertama dari Allah Swt., yaitu QS. Al-‘Alaq ayat 1-5. Wahyu ini diterima pada 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 Masehi.
Peristiwa ini menjadi tanda pengangkatan beliau sebagai Nabi dan Rasul terakhir Allah, sekaligus menjadi awal dari perjuangan beliau dalam menyebarkan ajaran Islam untuk membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia.
4. Dakwah Nabi Muhammad saw.
Setelah menerima wahyu pertama, Nabi Muhammad saw. mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Beliau memulai dakwahnya dengan penuh kehati-hatian karena masyarakat Mekkah sangat kuat dalam mempertahankan tradisi penyembahan berhala yang telah lama mereka anut.
ADVERTISEMENT
Pengikut pertama Nabi Muhammad terdiri dari orang-orang terdekatnya, seperti Khadijah, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman, Ali bin Abi Thalib, dan Bilal bin Rabah. Dalam tiga tahun pertama, jumlah pengikut Islam bertambah secara perlahan.
Setelah beberapa tahun berdakwah secara diam-diam, Allah Swt. menurunkan perintah dalam Surat Al-Hijr ayat 94 yang memerintahkan Nabi untuk mulai berdakwah secara terbuka. Rasulullah memulai dakwah terang-terangan dengan mengumpulkan keluarga besar Bani Hasyim di Bukit Shafa.
Respon terhadap seruan Nabi Muhammad sangat beragam. Sebagian kecil menerima ajaran beliau, tetapi mayoritas, termasuk pamannya Abu Lahab, menolak dengan keras. Para pengikut Nabi, khususnya dari golongan lemah seperti budak, mengalami berbagai bentuk penyiksaan.
Meski begitu, dakwah terang-terangan berhasil menarik perhatian lebih banyak orang, termasuk tokoh-tokoh besar Quraisy seperti Umar bin Khattab dan Hamzah bin Abdul Muthalib, yang akhirnya memeluk Islam dan memperkuat posisi umat Islam.
ADVERTISEMENT
5. Zakat dan Kurban pada Zaman Nabi Muhammad saw.
Pada tahun kedua Hijriyah, ketika kondisi kaum Muslimin mulai mencapai kesejahteraan, kewajiban zakat mulai diberlakukan. Nabi Muhammad saw. mengutus Mu’adz bin Jabal sebagai Qadi di Yaman untuk menyampaikan ajaran Islam, termasuk kewajiban zakat.
Jenis harta yang diwajibkan zakat pada masa Rasulullah saw. mencakup binatang ternak seperti kambing, sapi, dan unta, serta barang berharga seperti emas dan perak. Selain itu, hasil pertanian seperti jelai (syair), gandum, kurma, dan anggur kering (kismis).
Ketika melaksanakan Haji Wada di Mina, Nabi Muhammad saw. juga melakukan kurban sebagai bagian dari ibadah Idul Adha. Beliau menyembelih 100 ekor unta, di mana 63 ekor disembelih sendiri, sementara sisanya dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib.
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Hajj [22]:36, dijelaskan tentang berbagai aspek kurban, termasuk jenis hewan yang dapat dikurbankan, tujuan dari ibadah ini, tata cara penyembelihan, serta aturan pembagian daging kurban kepada orang-orang yang berhak menerima dan untuk dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
6. Terjadinya Peristiwa Isra Mi’raj
Pada tahun kesebelas kenabian, Nabi Muhammad saw. mengalami masa yang sangat menyedihkan, yaitu kehilangan dua orang terdekatnya, yakni pamannya Abu Thalib dan istrinya, Khadijah, yang wafat pada tahun tersebut.
Setelah masa duka itu, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk menemani Rasulullah dalam sebuah perjalanan istimewa. Isra adalah perjalanan malam Nabi Muhammad saw. dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Setelah Isra, Nabi melanjutkan perjalanan Mi’raj, di mana beliau naik dari Masjidil Aqsa menuju langit ketujuh hingga mencapai Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang hanya dapat dijangkau oleh Rasulullah.
Di sana, beliau menerima wahyu langsung dari Allah Swt., berupa kewajiban bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam. Perintah shalat yang diberikan di Sidratul Muntaha menegaskan pentingnya ibadah ini sebagai hubungan langsung antara manusia dan Tuhannya tanpa perantara.
ADVERTISEMENT
Peristiwa Isra dan Mi’raj juga menjadi bukti kekuasaan Allah yang tidak terikat oleh ruang dan waktu, sekaligus menunjukkan kemuliaan Nabi Muhammad saw. sebagai utusan-Nya dengan kedudukan yang sangat istimewa.
7. Wafatnya Nabi Muhammad Saw.
Ketika sahabat Abu Bakar tidak berada di Madinah, terjadi peristiwa yang sangat memilukan, yaitu wafatnya Nabi Muhammad saw. Beliau berpulang ke rahmatullah pada tanggal 8 Juni 632 Masehi, bertepatan dengan 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah.
Setelah lebih dari 20 tahun memimpin umat Islam, Nabi Muhammad saw. mulai jatuh sakit beberapa bulan setelah melaksanakan Haji Wada’. Pada akhir bulan Safar, beliau mengalami demam tinggi yang disertai sakit kepala, yang kemudian semakin melemahkan kondisinya.
Menjelang akhir hayatnya, Nabi Muhammad saw. menyampaikan pesan penting kepada umat Islam. Beliau menekankan pentingnya menjaga persaudaraan, menegakkan keadilan, dan berpegang teguh pada Al-Qur'an serta sunnahnya sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad saw. menghembuskan napas terakhir di pangkuan istrinya, Aisyah. Peristiwa ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh umat Islam.
Nabi Muhammad saw. kemudian dimakamkan di kamar tempat beliau wafat, yaitu di rumah Aisyah. Tempat tersebut kini menjadi bagian dari Masjid Nabawi dan salah satu tempat yang mulia.
Demikianlah rangkuman kisah Nabi Muhammad saw. dari lahir hingga wafat. Kisah Nabi Muhammad saw. dapat dijadikan sebagai pengingat bahwa perjuangan menegakkan ajaran Islam harus tetap dilanjutkan. (Nabila)