Konten dari Pengguna

Ringkasan Cerita Rawa Pening dan Pesan Moralnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
14 Januari 2025 20:07 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi Ringkasan Cerita Rawa Pening. Unsplash/Aaron Burden
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ringkasan Cerita Rawa Pening. Unsplash/Aaron Burden
ADVERTISEMENT
Rawa Pening adalah sebuah danau yang mempunyai luas 2.670 hektare. Dibalik keindahannya terdapat ringkasan cerita Rawa Pening yang cukup populer di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Danau tersebut berada di empat wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang. Adapun wilayahnya adalah Kecamatan Bawen, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Tuntang, dan Kecamatan Banyubiru.
Indonesia mempunyai banyak cerita atau legenda yang populer di setiap daerah. Berbagai cerita rakyat, mitos, ataupun legenda pernah ditayangkan di televisi dan mempunyai pesan moral tersendiri.

Ringkasan Cerita Rawa Pening

Ilustrasi Ringkasan Cerita Rawa Pening. Unsplash/Pietro De Grandi
Berdasarkan buku yang berjudul Be Smart Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Ismail Kusmayadi (2008:56), legenda merupakan dongeng yang berkaitan dengan asal mula terjadinya suatu benda atau tempat.
Salah satu legenda yang cukup populer yakni legenda Rawa Pening yang berada di Semarang.
Setiap legenda atau dongeng pada umumnya mempunyai pesan moral tersendiri. Pesan moral tersebut bisa dijadikan sebagai pelajaran bagi para pembaca.
ADVERTISEMENT
Ringkasan cerita Rawa Pening menjadi salah satu cerita rakyat yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Guru dapat mengisahkan ringkasan cerita Rawa Pening serta mengintegrasikannya dengan kurikulum pendidikan yang dibuat.
Cerita Rawa Pening berasal dari daerah Jawa Tengah. Cerita tersebut menjadi bagian penting dari warisan budaya masyarakat setempat.
Keberadaan cerita tersebut menunjukkan bahwa cerita rakyat tidak hanya mempunyai nilai sastra, tetapi juga mempunyai peran dalam membentuk identitas serta kebudayaan suatu daerah.
Oleh sebab itu, ringkasan cerita legenda di suatu tempat bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran siswa, terutama dalam kajian sastra yang berhubungan dengan budaya lokal.
Cerita Rawa Pening mengisahkan tentang legenda asal usul terbentuknya Rawa Pening. Berikut adalah ringkasan cerita Rawa Pening.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Pesan Moral Cerita Rawa Pening

Ilustrasi Ringkasan Cerita Rawa Pening, Unsplash/Luca Bravo
Dalam cerita Rawa Pening, terdapat beberapa pesan moral yang dapat diambil untuk pelajaran hidup. Adapun pesan moral yang ada dalam cerita Rawa Pening adalah sebagai berikut.

1. Akibat Keserakahan dan Sikap Sombong

Cerita tersebut memperlihatkan akibat buruk dari sikap keserakahan dan sombong.
Sikap sombong dari masyarakat desa yang tidak mau atau tidak berempati memberikan perhatian kepada anak yang sakit tersebut justru mengakibatkan terjadinya bencana.
Dalam cerita tersebut, musibahnya yakni berupa banjir. Hal tersebut dapat mengajarkan kepada para pembaca akan pentingnya bersikap rendah hati, empati, serta perhatian terhadap sesama.
Sifat angkuh atau sifat sombong merupakan sifat yang tidak terpuji. Saling membantu serta menolong merupakan sifat yang harus dicontoh tanpa memandang terlebih dahulu latar belakang dan status sosialnya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, penting untuk tidak bersikap sombong atau angkuh terhadap apa yang telah dimiliki. Selain itu, sebagai seorang manusia juga tidak diperbolehkan membeda-bedakan seseorang dari penampilan fisik yang tidak sempurna.

2. Arti Kehidupan dan Kesejahteraan Bersama

Pesan moral yang dapat diambil dari kisah anak yang sakti yaitu arti pentingnya kehidupan serta kesejahteraan bersama.
Anak tersebut memberikan pesan supaya masyarakat lebih memperhatikan orang-orang yang kurang mampu dan jangan pernah merendahkannya. Hal tersebut mencerminkan nilai solidaritas serta kepedulian terhadap kehidupan bersama.

3. Sikap Pantang Menyerah

Cerita tersebut mengisahkan betapa berusahanya Baru Klinting si ular naga yang membuktikan bahwa ia adalah anak dari Ki Hajar dengan melingkarkan tubuhnya ke Gunung Telomoyo.
Dengan semua kekuatan yang dimilikinya, akhirnya bisa membuktikan bahwa ia benar anak dari Ki Hajar.
ADVERTISEMENT

4. Menghargai Orang Lain

Cerita tersebut mengajarkan kepada para pembaca tentang pentingnya menghargai orang lain serta tidak membeda-bedakan yang satu dengan yang lainnya berdasarkan dari penampilan fisik yang jauh dari kata sempurna.
Demikian ringkasan cerita Rawa Pening yang berada di Semarang lengkap dengan pesan moralnya. Banyaknya cerita rakyat atau legenda yang ada di Indonesia dapat menambah keunikan menjadi semakin beragam. (Adm)