Konten dari Pengguna

Rukun Khotbah, Syarat dan Tata Caranya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
21 Oktober 2024 5:58 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rukum khotbah. Foto: Pexels/Berke Araklı
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rukum khotbah. Foto: Pexels/Berke Araklı
ADVERTISEMENT
Rukun khotbah biasanya diterapkan umat muslim pada saat melaksanakan salat Jumat. Namun, tidak menutup kemungkinan jika ibadah ini dilaksanakan di lain waktu, seperti saat Idulfitri dan Iduladha.
ADVERTISEMENT
Perbedaan khotbah di antara waktu-waktu tersebut terletak pada kalimat pembukanya, yaitu khotbah Jumat dimulai dengan tahmid atau hamdalah, sedangkan khotbah hari raya disunahkan dimulai dengan takbir.
Pada dasarnya, khotbah adalah salah satu bentuk ibadah berupa penyampaian ceramah pada waktu-waktu tertentu. Ibadah ini didasarkan pada syarat dan rukun yang sesuai ajaran Islam, sehingga menjadi hal penting yang perlu diketahui, baik untuk seorang khatib maupun jemaah.

Pengertian Khotbah

Ilustrasi rukun khotbah. Foto: Pexels/RDNE Stock project
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah khotbah berasal dari kata khataba, yakhtubu dan khutbatan yang artinya adalah pidato atau ceramah.
Pengertian khotbah secara sederhana adalah penyampaian nasihat maupun pesan mengenai takwa dan agama.
Mengutip dari buku Panduan Khutbah Jumat untuk Pemula karya Irfan Maulana, khotbah adalah seni pembicaraan kepada khalayak yang di dalamnya terdapat suatu pesan.
ADVERTISEMENT
Sementara mengutip dari buku Tuntunan Shalat Sesuai Al-Qur’an & Hadis Sahih karya Redaksi Qultummedia dan Hirman (2018), khotbah adalah penyampaian wasiat-wasiat agama yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
Terdapat beberapa khotbah yang disyariatkan dalam agama, di antaranya adalah khotbah Jumat, Iduladha Idulfitri, nikah, wuquf di Arafah, dan juga saat salat istisqa. Khotbah adalah komunikasi satu arah, oleh sebab itu disampaikan secara monolog.
Pada dasarnya, hakikat khotbah adalah wasiat kepada umat Islam untuk bertakwa. Khotbah sendiri disampaikan dengan syarat dan rukun tertentu yang telah diatur dalam syariat Islam.

Syarat Khutbah

Ilustrasi rukun khotbah. Foto: Pexels/Thirdman
Mengutip dari buku Panduan Khutbah Jumat untuk Pemula karya Irfan Maulana, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi agar pelaksanaan khotbah menjadi sah secara syariat Islam. Adapun syarat-syarat khotbah, antara lain:
ADVERTISEMENT

1. Syarat Khotbah Jumat

ADVERTISEMENT

2. Syarat Khotbah Iduladha dan Idulfitri

Rukun Khotbah

Ilustrasi rukun khotbah. Foto: Pexels/Alena Darmel
Baik khotbah salat Jumat maupun salat Iduladha dan Idulfitri, berikut ini adalah beberapa rukun khotbah yang perlu diketahui umat Islam, antara lain:

1. Membaca Kalimat Pujian kepada Allah Swt

Pelaksanaan khotbah dianjurkan dimulai dengan bacaan hamdalah, yakni membaca kalimat pujian untuk Allah Swt untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan-Nya. Contoh bacaannya: إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَ
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
ADVERTISEMENT
Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu.
Artinya:
"Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya."

2. Mengucapkan Selawat Nabi

Selain membaca kalimat pujian, umat muslim juga dianjurkan untuk melantunkan selawat dengan tujuan untuk mendoakan Nabi Muhammad saw.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
Allahumma sholli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin.
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Semoga selawat dan salam tercurah kepada Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam amal sampai hari kiamat."

3. Membaca Doa Wasiat untuk Takwa kepada Allah Swt

Pada dasarnya, khotbah memuat perintah, ajakan atau anjuran untuk bertakwa kepada Allah Swt. Salah satu contoh bacaan yang bisa diamalkan, yaitu:
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun.
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."

4. Membaca Ayat Suci Al-Qur'an

Ketika berkhotbah, khatib juga dianjurkan untuk membaca paling tidak satu kalimat dari ayat suci Al-Qur'an.

5. Mendoakan Umat Islam

Rukun terakhir dari pelaksanaan khotbah adalah mendoakan seluruh umat Islam pada khotbah kedua. Adapun bacaan doanya adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
Allahummaghfir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati. Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa. Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina. Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Ya Allah, ampunilah seluruh kaum muslimin dan kaum muslimat, kaum mukminin dan kaum mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, Sesungguhnya, Engkau adalah Zat yang Maha Mendengar, Maha Dekat, Zat yang mengabulkan doa.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."
ADVERTISEMENT

Tata Cara Khotbah

Ilustrasi rukun khotbah. Foto: Pexels/Yasir Gürbüz
Mengutip dari buku Fiqih untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII karya Hasbiyallah, berikut adalah tata cara pelaksanaan khotbah dalam salat Jumat maupun salat Iduladha dan Idulfitri menurut ajaran Islam.

1. Tata Cara Khotbah Jumat

ADVERTISEMENT

2. Tata Cara Khotbah Salat Iduladha dan Idulfitri

Itulah rukun khotbah salat Jumat maupun salat Iduladha dan Idulfitri yang dilengkapi dengan syarat dan tata caranya yang perlu diketahui oleh umat Islam. (SUCI)