Konten dari Pengguna

Salat Idul Fitri: Hukum, Waktu Pelaksanaan, dan Tata Caranya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
4 April 2024 13:21 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi salat Idul Fitri. Foto: unsplash.com.
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi salat Idul Fitri. Foto: unsplash.com.
ADVERTISEMENT
Salat Idul Fitri adalah salat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri atau setiap tanggal 1 Syawal. Salat sunnah ini menandai berakhirnya bulan Ramadan sekaligus menyambut bulan Syawal.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, Id artinya kembali. Maksud dari hari raya Idul Fitri adalah menandai kembalinya dihalalkan makan dan minum di siang hari. Salat Idul Fitri sendiri memiliki tata cara yang berbeda dengan salat sunnah lainnya dan mengandung nilai-nilai ibadah yang kuat.
Maka dari itu, simaklah hukum, waktu, dan tata cara melaksanakan salat Idul Fitri pada artikel ini sampai selesai. Dengan memahami ketentuan ibadah tersebut, setiap umat Islam dapat melaksanakan amalan tersebut dengan lebih khusyuk.

Hukum Salat Idul Fitri

ilustrasi hukum salat Idul Fitri. Foto: unsplash.com.
Menyadur buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW yang disusun oleh Arif Rahman, salat Idul Fitri adalah ciri umat Nabi Muhammad SAW. Salat sunnah ini pertama kali disyariatkan di tahun kedua Hijriah dan selalu dikerjakan Rasulullah.
ADVERTISEMENT
Hukum mengerjakan salat Idul Fitri adalah sunnah muakkad. Artinya, salat sunnah ini tidak diwajibkan tetapi sangat ditekankan untuk diamalkan. Sebab, Rasulullah senantiasa menjaga dan melaksanakan amalan tersebut.
Beliau juga meminta wanita dan anak-anak untuk mengamalkan salat Idul Fitri berjamaah. Sementara untuk wanita yang sedang haid, boleh hadir di tempat pelaksanaan hari raya dengan catatan tidak boleh mengikuti salat, dan mendengarkan khutbah di luar masjid.
Apabila dilakukan di lapangan, wanita yang sedang haid dapat mengambil tempat paling belakang dan tak boleh bercampur dengan saf wanita. Artinya, Rasulullah SAW menganjurkan seluruh umat untuk saling bertemu dan bergembira dalam momen tersebut.
Hal itu sesuai dengan redaksi hadis dari Ummu Athiyyah radhiallahuanha yang menyatakan, "Rasulullah memerintahkan gadis-gadis keluar rumah. Sedangkan wanita yang haid untuk menjauhi tempat salat." (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT

Waktu Pelaksanaan Salat Idul Fitri

ilustrasi waktu salat Idul Fitri. Foto: unsplash.com.
Mengutip buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib dan Sunnah) karya Saiful Hadi El Sutha, waktu salat Idul Fitri adalah pagi hari, yakni mulai dari naiknya matahari setinggi tombak sampai tergelincir ke arah barat.
Waktu tersebut didasarkan pada hadist Ahmad yang diriwayatkan oleh Jundab yang berkata, "Rasulullah salat Idul Fitri bersama kami ketika posisi matahari kira-kira dua penggalah dan salat Idul Adha ketika posisi matahari tingginya kira-kira sepenggalah."
Dari hadis itu, para ulama berpendapat waktu salat Idul Fitri dilaksanakan pada waktu seperempat siang atau pukul 6.30 sampai masuknya salat zuhur.
Lebih lanjut, pelaksanaan salat Idul Fitri dianjurkan untuk diakhirkan. Alasannya, agar terbuka luas kesempatan untuk mengeluarkan zakat fitrah bagi umat muslim.
ADVERTISEMENT

Tata Cara Salat Idul Fitri

ilustrasi tata cara salat Idul Fitri. Foto: unsplash.com.
Tata cara salat Idul Fitri sedikit berbeda dengan salat sunnah pada umumnya. Menyadur buku Ringkasan Fiqih Islam oleh Saleh bin Al-Fauzan, dalam salat Idul Fitri tidak disyariatkan untuk azan dan ikamah.
Sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dari Jubir radhiallahuanhu, yang berkata, “Saya melaksanakan salat Id bersama Rasulullah SAW, tak hanya sekali atau dua kali. Ketika itu, Nabi SAW melakukan salat sebelum berkhutbah tanpa adanya azan dan ikamah’."
Jumlah rakaat salat Idul Fitri adalah dua rakaat. Perbedaannya dengan salat sunnah lainnya, yakni imam dan makmum melakukan takbir tujuh kali pada rakaat pertama. Sementara pada rakaat kedua, imam dan makmum melakukan takbir sebanyak lima kali.
Hal ini sesuai hadis yang disampaikan Aisyah radhiallahuanha dengan redaksi berikut, “Sesungguhnya Rasulullah SAW bertakbir pada salat Idul Fitri dan Idul Adha sebanyak tujuh takbir dan pada rakaat kedua bertakbir sebanyak lima takbir.” (HR. Abu Dawud dan Malik)
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Panduan Sholat Rasulullah 2 oleh Imam Abu Wafa, berikut tata cara lengkap salat Idul Fitri yang bisa disimak:

1. Melafalkan Niat Salat Idul Fitri dan Takbiratul Ikram

Melafalkan niat salat Idul Fitri di bawah ini dalam hati maupun bersuara dilanjutkan dengan takbiratul ikhram.
Ushallî sunnatan li 'îdil fithri rak'ataini (imâman/ma'mûman) lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat salat sunah Idulfitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala"

2. Melafalkan Doa Iftitah dan Takbir 7 kali

Setelah takbiratul ikhram, membaca doa iftitah seperti saat salat fardhu dan dilanjutkan takbir sebanyak 7 kali. Adapun bacaan zikir yang dibaca saat jeda antara takbir, yaitu:
Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.
Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang"
ADVERTISEMENT

3. Membaca Al Fatihah dan Surat A’ala

Dilanjutkan membaca Al Fatihah dan disunnahkan membaca surat Al-A’la pada rakaat pertama.

4. Mengerjakan Rukuk, I’tidal, Sujud, dan Duduk di Antara Dua Sujud

Melakukan rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud dengan tumakninah seperti salat wajib dengan bacaan yang sama sampai rakaat kedua.

5. Melakukan Takbir Lima Kali pada Rakaat Kedua

Memulai rakaat kedua dengan takbir sebanyak lima kali. Zikir yang dibaca saat jeda takbir sama seperti rakaat pertama.

6. Membaca Al Fatihah dan Surat Al Ghasiyah

Langsung membaca surat Al Fatihah dan disunahkan untuk membaca surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua. Anjuran membaca surat Al-A’la dan surat Al-Gasiyah tersebut didasarkan pada riwayat Nu’man bin Basyir ra pada hadis berikut:
“Rasulullah SAW pada hari raya dan hari Jumat membaca sabbihisma rabbikal ‘ala dan hal ataaka hadisul ghosiyah. Jika hari raya dan hari Jumat bersamaan dalam satu hari, Beliau membaca dua surat tersebut pada kedua salat itu.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Ad-Darimi, dan Ahmad)
ADVERTISEMENT

7. Mengulangi Rukun Salat Sampai Salam

Setelah selesai membaca surat Al Ghasiyah dilanjutkan dengan gerakan rukun salat seperti rakaat pertama. Mulai dari rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud akhir, kemudian diakhiri dengan salam.

8. Mendengarkan Khutbah

Selesai salat selesai, setiap muslim dianjurkan untuk mendengarkan khutbah secara seksama. Mendengarkan khutbah Idul Fitri hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan dan mendekati wajib.
(IPT)