Search Engine Optimization: Definisi dan Cara Kerjanya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
2 Maret 2022 18:01 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Search engine optimization. Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Search engine optimization. Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Apa itu search engine optimization atau SEO? Mungkin kamu sudah cukup sering mendengar istilah ini. Optimisasi search engine adalah salah satu hal yang dibutuhkan untuk menunjang suatu konten dari situs web agar lebih mudah ditelusuri oleh pengguna.
ADVERTISEMENT
Di era perkembangan teknologi saat ini, akses terhadap jaringan Internet telah menjadi kebutuhan yang sulit ditinggalkan. Orang-orang kerap mencari konten-konten relevan melalui mesin pencarian. SEO dapat membantu orang agar lebih mudah mendapatkan konten yang dicarinya.

Pengertian Search Engine

Berdasarkan buku berjudul Informatika yang ditulis Maresha Caroline Wijanto dkk., search engine adalah suatu situs web yang mengumpulkan dan mengolah data informasi dalam Internet sehingga membuat informasi itu mudah dicari.
Suatu mesin pencari menggunakan algoritma yang kompleks untuk menampilkan informasi paling relevan bagi pengguna. Mesin pencari juga bisa menyesuaikan pencarian berdasarkan tren, lokasi, bahkan kebiasaan aktivitas pengguna saat memakai peramban (browser).
Contoh search engine yang terkenal antara lain Google, Bing, Baidu, dan Yandex. Selain itu, masih banyak mesin pencari lain. Setiap search engine yang memiliki kemampuan terbaik dalam konteks berbeda.
Ilustrasi mesin pencari. Foto: Pixabay

Cara Kerja Search Engine

Menurut buku 27 Pilar SEO Storm Resistant oleh Akhbar Sanusi, terdapat lima tahapan cara kerja search engine. Berikut di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Crawling
Crawling ialah tahap awal sebelum sebuah URL melalui pengindeksan. Pada tahapan ini, crawler atau robot Google akan merayap melalui tautan yang telah dikirim pada Google Search Console.
Ketika sebuah URL halaman berhasil dirayapi, maka seluruh tautan yang terhubung dengan halaman tersebut akan ikut terpindai oleh robot Google.
2. Pengindeksan atau pendataan
Setelah tahap crawling dilakukan, tahap selanjutnya adalah pendataan atau indexing. Indexing merupakan salah satu bagian penting dalam optimasi SEO.
Pada tahapan ini, seluruh data di dalam URL akan dibaca, kemudian diproses dan disimpan ke dalam database mesin pencari. Data yang terkumpul akan diolah dan dicocokkan dengan keyword atau kata kunci yang terdapat dalam mesin pencari.
3. Memproses permintaan keyword
ADVERTISEMENT
Tahapan ini terjadi ketika pengguna memasukkan kata kunci pada mesin pencari, misalnya, ‘harga tanaman hias’. Maka mesin pencari akan segera merespons permintaan kata kunci tersebut dengan membandingkan kata kunci terhadap halaman web yang terindeks.
Hal tersebut bertujuan untuk mencocokkan suatu halaman web yang memuat data tentang kata kunci ‘harga tanaman hias’.
4. Menghitung nilai relevansi
Pada tahapan ini algoritma search engine akan menghitung data yang ada di dalam sebuah web. Mulai dari focus keyword, URL terkait, jumlah kata, dan sebagainya.
Setelah menghitung nilai relevansi, algoritma mesin pencari akan menunjukkan hasil pencarian yang dimaksud.
5. Menampilkan hasil pencarian
Sebagai tahapan akhir dari serangkaian proses dalam search engine, proses ini menampilkan data web yang relevan dengan kata kunci.
ADVERTISEMENT
Halaman web yang memiliki tingkat relevansi terbaik dan memenuhi indikator Search Engine Optimization (SEO) akan masuk ke halaman pertama mesin pencari dan berpotensi mendapatkan traffic organik yang tinggi.
Ilustrasi Search Engine Optimization. Foto: Pexels.com
Lalu, apa yang dimaksud dengan search engine optimization? Mengutip buku Panduan Cepat SEO untuk Pemula yang ditulis Arista Prasetyo Adi, optimisasi search engine adalah usaha yang dilakukan agar blog atau situs web berada di posisi atas mesin pencari seperti Google.

Fungsi Search Engine Optimization

Pada umumnya, tujuan optimisasi search engine adalah untuk menempatkan situs web pada posisi teratas atau halaman pertama hasil pencarian. Saat berada di posisi teratas dalam laman pencarian, suatu situs web berpeluang lebih besar untuk dikunjungi.
Suatu situs web perlu membuat situsnya lebih mudah ditelusuri oleh search engine dan bisa lebih banyak diakses oleh pengguna. Karena itulah, muncul istilah search engine optimization yang disingkat menjadi SEO.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari salah satu artikel dalam Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 14 Nomor 4 yang ditulis Dwi Budi Santoso, SEO merupakan serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis.
Tujuannya untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs web tertentu. Caranya dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut.
Ilustrasi search engine. Ilustrator: Indra Fauzi/kumparan

Sejarah Search Engine Optimization

Istilah SEO mulai digunakan pada 1997-an. Menurut Danny Sullivan dalam buku Membuat Situs Top Search Mahir SEO untuk Pemula yang ditulis Muhamad Tohirudin, SEO mulai dipakai oleh sebuah pesan spam pada situs Usenet. Saat itu, algoritma mesin pencari belum kompleks, sehingga muda dimanipulasi.
Versi awal dari algoritma pencarian hanya didasarkan pada informasi yang diberikan oleh administrator web melalui tag meta dalam kode HTML sebuah situs. Sedangkan meta tag adalah penyedia informasi pada suatu situs dengan sekumpulan kata kunci.
ADVERTISEMENT
Biasanya, beberapa webmaster memanipulasi meta tag dengan menulis kata kunci yang tidak sesuai dengan konten situs, sehingga mesin pencari akan salah menempatkan atau memberi peringkat situs. Hal ini menyebabkan hasil pencarian yang tidak akurat dan merugikan pengguna Internet.
Melihat hal tersebut, Larry Page dan Sergey Brin, dua mahasiswa Ilmu Komputer dari Universitas Stanford, membangun Backrub. Mesin pencari sederhana tersebut mengandalkan perhitungan algoritma.
Pada 1998, keduanya kemudian mendirikan Google, mesin pencari lanjutan dari Backrub. Dalam waktu singkat, Google mendapatkan kepercayaan dari pengguna Internet karena berhasil memberikan hasil pencarian yang berkualitas, cepat, dan relevan.
Ilustrasi Search Engine. Foto: Pixabay

Faktor Pemilihan Nama Domain agar Teroptimisasi Search Engine

Agar optimisasi mesin pencarian lebih baik, dibutuhkan penamaan domain yang baik. Menyadur dari artikel pada jurnal yang ditulis Dwi Budi Santoso, berikut adalah beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam penamaan domain.
ADVERTISEMENT
1. Tujuan
Suatu blog atau situs web perlu memiliki tujuan yang jelas. Biasanya, situs web dengan tujuan yang profesional akan terlihat dari namanya. Sebaiknya, nama atau domain tak boleh dipilih secara sembarangan dan perlu dipikirkan dengan teliti.
2. Topik Blog
Topik bisa tercermin dari nama blog atau situs web. Ketika namanya tampak seperti nama orang, biasanya topik situs tersebut berisi tentang orang yang bersangkutan. Dalam artian, situs web atau blog tersebut merupakan blog atau jurnal pribadi.
3. Harapan Jangka
Perlu dipikirkan apakah situs web atau blog yang dibuat hanya untuk hobi, pemasaran, atau penjenamaan pribadi (personal branding).
4. Struktur URL
Gunakan struktur URL yang disukai mesin pencari. Hindari nama halaman umum seperti "page1.html". Selain itu, jangan gunakan kata kunci yang berlebihan pada nama domain.
ADVERTISEMENT
5. Struktur Navigasi
Navigasi situs web penting dalam membantu pengunjung menemukan isi yang diinginkan secara cepat. Hal ini juga dapat membantu mesin telusur memahami isi konten.
(AMP)